11

137 22 2
                                    

Alarm selamat pagi sudah berbunyi. Renjun, remaja yang semalam tidur bersama kedua orang tuanya masih asik bergulung dengan selimut.

" Renjun .." panggil sang ayah yang saat ini tengah menghadap cermin guna memasang dasi di lehernya.

Panggilan pertama tak ada respon, renjun hanya menggeliat dan kemudian kembali ke dalam dunia mimpinya.

" belum bangun juga dia ..?" Suara dara dari ambang pintu. Sang suami atau yang sering di sapa dengan sebutan donghae membalik tubuhnya guna menghadap istrinya.

Menjawab pertanyaan istrinya, donghae menggelengkan kepala. Tak lama dara menghela nafas kasarnya.

Dara melangkah masuk dan menghampiri renjun yang masih asik dalam dunia mimpinya.
Dara kini berdiri di hadapan renjun, kemudian dara menggucang gungcangkan tubuh putranya.

" renjun bangun .." kata dara.

Renjun menggeram, ia menggeliat, namun tak lama kembali terlelap. Untuk kali kedua dara menghela nafas, dara yang jengah kemudian berjalan menuju jendela, ia membuka tirai yang tertutup hingga cahaya matahari pun menerpa wajah renjun.

Mata renjun mengerejap, tubuhnya kembali menggeliat. Namun bukannya membuka mata, renjun malah merubah posisi tidurnya, kini ia membelakangi jendela yang terbuka.

Dara kembali menghela nafas kesalnya, sementara donghae menggeleng gelengkan kepalanya.

" dia setiap hari kaya gini ..?" Tanya donghae, yang selalu pergi ke kantor pagi, dan tidak tahu dengan kebiasaan renjun yang satu ini.

Dara menganggukkan kepala, dengan langkah jengahnya kemudian dara mendekati renjun. Di tarik dengan kasar selimut yang menutupi renjun, kemudian dara kembali bersuara kali ini dengan suara yang cukup tinggi.

" renjun bangun .. kalau kamu gak mau bangun, ibu siram kamu .."

Suara tinggi dara kali ini berhasil, renjun menggeliat dan membuka matanya.

" ck .. ibu .. aku masih ngantuk bu .. ibu kan tahu semalam aku tidur jam berapa .." suara serak renjun. Dara memutar bola matanya malas.

" cepet bangun .. jangan sampai ayah kesiangan gara gara kamu .. kamu mau di tinggal ayah terus ke sekolah naik bus yang kata kamu ada hantu ceweknya itu .. kalau kamu emang pengen ketemu dia lagi, ya udah ibu nyuruh ayah berangkat duluan aja sama jiya .."

Usaha dara untuk menakut nakuti renjun akhirnya berhasil, renjun yang tadinya berbaring seketika bangkit.

Wajah memelas pun renjun tunjukan.

" jangan donk .. aku takut .." kata renjun, ada sedikit rengekan di kalimat yang ia ucapkan. Dara memutar bola matanya malas, sedangkan donghae mengerutkan dahinya tak paham.

Tak lama perhatian dara di alihkan kearah suaminya, ia pun melihat suaminya yang menatap renjun dengam dahi berkerut. Melihat itu dara kembali menghela nafas, ia harus menjelaskan sesuatu kepada suaminya.

" cepet siap siap .." kata dara lagi, renjun mendengus. Mau tak mau ia harus turun dari tempat tidur.

Dengan langkah gontai, renjun keluar dari kamar kedua orang tuanya, dalam langkahnya sesekali renjun menguap.

" ada apa lagi ..?" Tanya donghae.

" nanti aja ceritanya .." sahut dara yang kemudian melangkah keluar. Di tinggal sendiri donghae mengedikkan bahunya. Tak lama ia ingat dengan kata kata istrinya ketika membangunkan renjun. Istrinya itu menyebut kata hantu. Seketika bulu kuduknya merinding. Mata donghae melirik kesana kemari, semakin merasa takut, donghae melangkah keluar dari kamar.






Renjun melangkah dengan gontai dan masuk kedalam kamarnya. Tapi, renjun bukannya menuruti perintah dara yang menyuruhnya bersiap siap. Renjun malah kembali berbaring di atas tempat tidur.

Baru saja ia akan kembali ke alam mimpi, renjun merasa seseorang meniup telinganya. Seketika telinganya terasa gatal, dengan mata terpejam renjun menggaruk telinganya. Tak lagi terasa gatal dan geli, renjun berniat kembali ke alam mimpi. Namun, tak lama ia merasa ada seseorang yang meniup telinganya.

" jiya jangan jail .." katanya, sembari menggaruk telinganya. Mata renjun masih terpejam.

Rasa gatal dan geli di telinganya kembali hilang, renjun kembali masuk ke alam mimpi. Tapi, lagi dan lagi renjun merasa seseorang meniup telinganya. Jengah, renjun menggeram kesal. Kemudian ia bangkit guna memaki seseorang yang sudah menjahilinya. Namun, renjun di buat terdiam, ketika tak ada satu orangpun di kamarnya.

" jiya .." panggilnya, ia yakin jika itu adiknya.

" jiya .. jangan jail deh .. gak lucu sumpah .." kata renjun lagi.

Renjun merasa bulu kuduknya merinding, ia melirik kesana kemari. Suasana horor semakin terasa, tak tahan renjun bergegas turun dari atas tempat tidurnya dan berlari keluar.

Ketika di ambang pintu, renjun nyaris bertabrakan dengan dara yang ternyata akan masuk ke dalam kamar renjun.

" astaga ibu .. kalau kita tabrakan gimana .." kata renjun dengan suara terengah engah karena ketakutan.

Dara memutar bola matanya malas.

" kamu tuh di dalam kamar kok lari lari .. ini juga, kenapa masih pake piyami sih .. kamu bener bener mau di tinggal ayah ya .." kata dara gemas ketika melihat renjun masih mengenakan baju tidurnya. Dara mengira renjun sudah siap, maka dari itu dara berniat memanggilnya. Tapi ternyata yang dara lihat adalah kenyataan lain.

Renjun menunjukan tampang bodohnya, kemudian ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Dara menghela nafas, dan memberi renjun tatapan tajam.

" cepetan mandi .." kata dara.

Seketika wajah renjun memelas.

" ibu tunggu di sini ya .. aku takut bu .. tadi ada yang niup kuping aku .. temenin aku ya .." minta renjun dengan suara manja, bahkan ia menggeman lengan dara.

Ingin percaya, tapi menurut dara itu sesuatu yang ngawur. Tak ingin percaya, tapi putranya ini memang bisa melihat hal hal yang tidak bisa di lihat oleh manusia pada umumnya.

Dara menghembuskan nafasnya, kemudian ia menganggukkan kepala, menuruti permintaan putranya.









...

Bersambung ..


See you

makhluk manis halte bus !!Where stories live. Discover now