24. Asumsi

379 62 52
                                    

Tunggu sebentar... Kenapa jadi begini...?

"Jaeger! Badanmu yang tegak! "

"SIAP, PAK!!! "

Nggak nggak nggak... Ini pasti ada yang salah... Nggak seharusnya semua jadi kayak gini!!!

"Yaeger! Sikapmu yang betul! "

"SIAP, PAK!!! " Eren membetulkan posisi hormatnya pada sang saka merah putih yang menjulang tinggi di hadapannya. Kepala tampannya mendongak maksimal. Peluh seukuran bulir jagung pun terlihat mengalir di permukaannya.

"MANA SUARAMU?! "

"SAYA BERJANJI TIDAK AKAN LALAI MENGERJAKAN TUGAS LAGI!!! "

"LAGI!!! "

"SAYA BERJANJI TIDAK AKAN LALAI MENGERJAKAN TUGAS LAGI!!! "

"TERUSKAN!!!

Di siang hari yang terik ini, pada jam pelajaran keempat, Eren harus absen dari kelasnya karena dihukum Pak Keith karena tidak mengerjakan PR. Lihatlah! Kulitnya yang kata orang-orang cokelat eksotis itu harus terpanggang mata hari selama satu jam. Eren jadi was-was ketampanannya menurun. Dia takut kulitnya nanti menggelap seperti Bang Onyakopon temannya Bang Zeke. Tapi... Siapa juga yang bisa melawan kesadisan Bapak Keith Shadish S. Pd?! (Dari namanya saja sudah kelihatan sekali...)

Sebetulnya, hal ini semata-mata salah Eren sendiri. Dia benar-benar tidak mengerjakan PR yang diberikan para guru pengajar selama TIGA HARI BERTURUT-TURUT!!! Dan jumlah PRnya itu ada LIMA!!! Ada Kimia, Fisika, Bahasa Inggris, dan dua tugas Seni Budaya. Ketika ditanyai apa alasannya, Eren pun membela diri seperti ini.

"Saya bukannya tidak mau mengerjakan PR, Pak. Tapi saya lagi dibully... "

"Dibully siapa? "

Eren menjawab dengan sedikit akting ingin menangis. "Sama... Sama Kak Rivaille.... "

"Rivaille Ackerman anak kelas 12 itu? "

"Iya, Pak... "

"Dibully bagaimana? " Pak Zackley, guru BK Shiganshina High itu masih bertanya lembut.

"Saya disuruh membuat catatan dia, Pak. Padahal, kan, saya masih kelas 11. Setiap pulang sekolah saya juga harus ngerjain piket teman-teman sekelasnya, Pak... Disuruh dia... Apalagi saya punya kegiatan ekskul juga, dan... Masih banyak lagi, deh, Pak, kegiatan saya! Gara-gara Kak Rivaille, manajemen waktu saya jadi terganggu. Saya jadi sering kecapekan dan... akhirnya saya jadi lupa kalau punya tugas sendiri. "

"Nah! Apalagi! " Eren cepat-cepat menyela Pak Zackley yang hendak berucap. " Kak Rivaille ngasih batas waktu buat saya! Kalau saya ngelewatin batas menyelesaikan tugasnya, saya bisa dihukum lebih kejam lagi sama dia, Pak! Jadi, Pak... Tolong mengerti saya.... " Eren menutup curahan hati panjang kali lebarnya dengan ekspresi super melas yang bisa dia berikan. Hal ini sudah menurut anjuran Armin. "Pokoknya, lo jelasin aja semuanya sama Pak Zackley. Kalo bisa, lo lebih-lebihin juga biar terkesan dramatis! Dijamin, deh, beliau pasti bakalan luluh. Dia itu tipe manusia melankolis soalnya. "

Iya, Armin... Gue percaya sama lo....

"Jadi, karena Rivaille, ya... " Pak Zackley mendaratkan punggungnya ke sandaran kursi sambil mendesah lelah.

"Iya, Pak. Karena Kak Rivaille. " Mata Eren mulai terlihat berkaca-kaca. Mantap! Gue bisa jadi artis, nih, abis ini!

"Kenapa kamu bisa dibully Rivaille? "

Eren terdiam sejenak. "Gara-gara... Taruhan, Pak. "

"Taruhan apa? "

"Basket, Pak. "

Je hebt het einde van de gepubliceerde delen bereikt.

⏰ Laatst bijgewerkt: Nov 04, 2021 ⏰

Voeg dit verhaal toe aan je bibliotheek om op de hoogte gebracht te worden van nieuwe delen!

My (Handsome) Girlfriend [EreRi Fanfiction]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu