6 {Let You Go Again}

161 28 0
                                    

Tokk tokk tokk tokk

Ketukan di pintu menginstrupsi tidur keduanya. Jisoo yang pertama kali bangun untuk membuka pintu.

"Permisi yang mulia."

Seorang laki-laki bertopeng menyapanya. Suara ini terdengar familiar. Tidak, Jisoo tidak slaah dengar. Meskipun ia bangun tidur, ia sangat bisa mengenali suara ini. Suara tetangga yang sudah ia anggap seperti saudaranya sendiri, penolongnya, Lee Jihoon.

Jisoo masih memproses semuanya. Bagaimana bisa Jihoon sampai disini? Apa maksud perkataannya tadi? Yang mulia? Apakah dia memanggil Seokmin atau dirinya?

Semua pertanyaan dikepala Jisoo masih belum bisa terpecahkan. Dan tiba-tiba terdengar suara Seokmin mengembalikan kesadaran Jisoo.

"Ohh Jihoon Hyung? Masuklah..."

"Kkk istrimu sangat menggemaskan Seokmin ahh..."

"Dan itulah sebabnya aku hampir gila saat Jisoo pergi dariku."

Seokmin menuntun Jisoo untuk duduk dan mereka bertiga berbincang. Matahari belum terbit dan Jisoo sudah dikejutkan dengan kehadiran Jihoon disini.

"Apa kabar Jisoo Hyung?"

"A-ahh? Baik, aku baik. Bagaimana kau bisa sampai disini Jihoon ahh?"

"Tentu saja untuk menjemput yang mulia ratu dan pangeran mahkota."

"Nee?"

"Dimana si bodoh itu Hyung?"
Ucap Seokmin menyela pembicaraan keduanya

"Kau mencariku yang mulia raja."

"Berhenti mengejekku sialan!" Debat Seokmin pada Sooyoung yang berdiri didekat pintu.

Jisoo makin kaget ketika suami Jihoon yaitu Kwon Sooyoung juga ada disini. Terlebih lagi mereka berdua terlihat sangat akrab dengan Seokmin. Jisoo menatap Seokmin meminta penjelasan.

"Aku tau kau bingung sayang, tapi aku tidak bisa menjelaskan nya sekarang."

"Kenapa?"

"Matahari sudah hampir terbit dan kau harus segera pergi dari sini."

"Ahh benarr aku akan membangunkan Seok Ji dulu."

Jisoo pergi ke kamar meninggalkan ketiga orang diruang tamu itu. Hening melanda ketiganya. Seokmin yang pertama kali membuka pembicaraan.

"Apakah keputusan yang kuambil sudah tepat Hyung?"

"Sangat tepat, keputusan yang kau ambil sudah tepat." Ucap Soonyoung pada Seokmin.

"Aku mempercayakan mereka padamu Hyung. Tolong jaga mereka."

"Tidak usah khawatir, mereka aman bersama kami." Jihoon berusaha meyakinkan Seokmin yang terlihat muram.

Jisoo datang bersama dengan Seok Ji dan barang-barang nya. Seokmin memberi kode untuk meninggalkan mereka sendiri. Jihoon dan Soonyoung yang mendapat sinyal itu segera mengambil barang-barang Jisoo dan menunggu diluar.

Seokmin berjongkok, menyamakan tingginya dengan Seok Ji. Ia mengecup dahi Seok Ji menyalurkan seluruh aura positif yang ia miliki. Ia harus menahan rindunya pada si kecil ini.

"Seok Ji anak ayah, kau mungkin bingung dengan semua ini tapi nanti paman Soonyoung dan paman Jihoon akan menjelaskannya diperjalanan."

"Memang kita mau kemana ayah?"

"Bukan kita, hanya kau dan ibumu yang harus pergi."

"Kenapa?"

"Kau sudah besar dan kau mengalahkan ayah kemarin, nenekmu akan memulai pencarian besar-besaran untuk mencari siapa yang sudah mengalahkan putranya. Ayah tidak mau kau dan ibumu dalam bahaya, jadi kalian harus segera pergi."

Gealltanais grá agus onóra [DISCONTINUED] Where stories live. Discover now