10 {Day by day}

139 20 0
                                    

Hari hari berlalu Seok Ji tumbuh menjadi pemuda tampan yang tangguh dan gagah. Terhitung sudah 2 tahun semenjak ia meninggalkan istana. Hari ini ia akan berlatih langsung dengan ayahnya. Bagaimana Seokmin mengetahui bahwa ia tinggal disini?

Flashback

Satu hari setelah kepergian Seok Ji dan Jisoo, Seokmin datang ke istana. Ia bertanya dimana kedua orang terkasihnya.

"Kenapa sepi sekali? Dimana Seok Ji dan Jisoo? Aku tidak melihatnya sedari tadi."

"S-seokmin aku benar-benar minta maaf, mereka berdua sudah pergi dari sini semalam."

"Huh kenapa? Apa yang terjadi?"

Seungcheol menceritakan kejadian dimana Seok Ji dan Hansol bersitegang. Seokmin hanya diam, ia juga tidak terima Jisoo nya direndahkan seperti itu. Tak apa ia bisa menutupi perasaan kecewanya, ia tidak mau merusak persahabatan mereka bertiga.

"Kami benar-benar minta maaf Seokmin~ahh."

"Tak apa Hyung, ia mulai memasuki masa dewasanya, aku bisa mengerti."

Ucapan Seokmin membuat Seungcheol dan Jeonghan makin merasa bersalah.

"Apakah Seok Ji atau Jisoo tidak memberitahu akan pergi kemana?"

"Tidak, mereka tidak memberitahu, aku sangat khawatir sekarang."

Ucap Jihoon menimpali. Ia sangat khawatir dengan keadaan Jisoo dan Seok Ji sekarang.

"Baiklah terimakasih, aku harus pergi mencari mereka sekarang."

Seungcheol ingin membantu tapi dilarang oleh Seokmin. Bisa bisa Seok Ji mengamuk nanti. Seokmin segera menaiki kudanya dan pergi sendirian. Hanya ada satu tempat di pikirannya. Ia harus pergi kesana sendirian, tak ada pengawal hanya ia yang diterima disana.

Dugaannya benar Seok Ji dan Jisoo disana, desa yang orang-orang katakan sebagai sarang preman. Tapi tidak bagi mereka, nyatanya hidup disana lebih damai dan tenang.

Kedatangan Seokmin sangat mengejutkan Jisoo, tidak dengan Seok Ji karena ia sering kesini bersama dengan ayahnya. Seokmin sering mengunjungi mereka sekaligus melatih Seok Ji. Tidak ada yang tau tempat Jisoo dan Seok Ji tinggal selain Seokmin.

Seokmin sering mengunjungi mereka secara diam-diam. Menyaksikan pertumbuhan putra tunggalnya yang sempat ia tinggalkan dulu. Putranya kini telah tumbuh menjadi pemuda tampan nan gagah.

Flashback off

Siang ini mereka bertiga duduk melingkar di meja makan dengan obrolan ringan. Hingga Seokmin memulai pembicaraan yang cukup serius.

"Kurasa persiapanku sudah cukup matang. Kita harus kembali ke kerajaan Jeonghan untuk membahas rencana."

Seok Ji dan Jisoo terdiam. Mereka memang sudah mempersiapkan diri untuk ini. Tetapi tetap saja rasa takut itu ada, takut kehilangan kebahagiaan yang kini mereka rasakan. Takut kehilangan seseorang yang berharga dihidup mereka.

"Kau yakin dengan ini? Kami akan mendukung mu sepenuhnya. Kau harus meyakinkan dirimu sendiri."

"Eum, aku sudah yakin! Meskipun nantinya akan banyak hujatan dari rakyat karena aku raja mereka tetapi justru menyerang kerajaan ku sendiri. Tapi tak apa semua ini kulakukan untuk mereka. Jika dibiarkan maka ibu ratu semakin menindas mereka, aku tidak bisa apa-apa. Mendengar mereka berbicara mengenai ku yang tidak bisa menentang perintah ibu ratu membuatku semakin sedih."

Ucap Seokmin panjang lebar. Keduanya mengangguk mengiyakan, toh mereka memang sudah mempersiapkan diri. Seok Ji yang sudah berlatih keras dan Jisoo yang ikut berlatih dan mengingat kembali kemampuannya menjadi tabib. Ia juga berguru dengan Haknyeon, istri Sunwoo yang juga seorang tabib didesa itu.

Gealltanais grá agus onóra [DISCONTINUED] Where stories live. Discover now