Part 6: Escape

433 69 2
                                    

Akhirnya penentuan terakhir di lubang ke delapan belas, yeji meleset dari target. 'sial' umpat yeji.

Akhirnya hyunjin lah yang pertama menyetak score. Total score yang telah dicatat oleh pelayan sudah diperhitungkan. Tim hwang hyunjin menang.

Yeji yang melirik ayahnya mendapat tatapan kecewa, ayahnya tak bermaksud begitu. Tapi ayah dan anak ini kesal dengan kekalahan. Ayah yeji hanya pasrah oleh tawa ayah hyunjin. Yeji membuang muka pada arah lain, ekpresinya menunjukan ketidak sukaan dengan situasi ini.

Hyunjin yang menyadari itu memberikan inisiatif untuk mengalihkan pembicaraan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Hyunjin yang menyadari itu memberikan inisiatif untuk mengalihkan pembicaraan.

"yeji ssi' ayo kita minum jus dulu" ajak hyunjin memegang tangan yeji dan berpamitan pada para ayah untuk istirahat terlebih dahulu.

Mereka pun bergegas menuju tempat duduk yang disediakan dengan yeji yang masih digandeng oleh hyunjin.

Ayah hyunjin sedikit terkejut, melihat perlakuan hyunjin pada hwang yeji. Hingga mulutnya tak sengaja menceploskan kalimat.

"jika dilihat lihat, ada yang aneh diantara mereka" celos ayah hyunjin.

"apa?" tanya ayah yeji kebingungan.

"hyung bagaimana jika kita-" ayah hyunjin membisikan suatu yang dirahasiakan dari orang orang.

"apa?!" jawab ayah yeji dengan wajah terkejut.

Ayah yeji memandangi putri kecilnya dari jauh, mereka sedang meminum orange juice berdua dan kembali menatap ayah hyunjin.

Disisi lain hyunjin dan yeji meminum jus dalam keheningan. Hyunjin sebenarnya sudah bisa menilai dengan apa yang terjadi tapi ia tak berani mengambil kesimpulan.

"Kau kesal?" ucap hyunjin memcah keheningan.

"ani" jawab yeji singkat.

"You're" desak hyunjin.

"Baik baik, aku tidak suka kekalahan, kau dengar?" Ucap yeji memandang hyunjin tajam.

Hyunjin jadi merasa tak enak mendengar apa yang dikatakan yeji, seharusnya ia sedikit mengalah tadi.

"Aku ingin pulang" rengek yeji sambil membenamkan wajahnya di kedua telapak tangannya.

Hyunjin terdiam sebentar dan memikirkan sesuatu, ia melihat jam tangan rolex di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang. Waktu untuk makan siang.

Hyunjinpun bergegas meninggalkan yeji dan pergi menemui ayahnya.

"Aboenim'" panggil hyunjin kepada ayahnya.

"Ada apa hyunjin" sang ayah menoleh.

"Jika aboenim tidak keberatan aku dan yeji akan pamit terlebih dahulu, kami ingin berkeliling di busan" ucap hyunjin asal.

Hyunjin sedikit bingung kenapa ayah yeji dan ayah hyunjin saling bertukar pandang seperti mengisyaratkan sesuatu.

"Baiklah, hubungi ayah jika sudah tiba di seoul" ayah hyunjin mengiyakan diikuti hyunjin membungkuk 90° dan berpamitan.

OBVIOUS ♤ [ Hyunjin X Yeji ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora