the Castle

34

"Ini ... Aku tak pernah tau..."

Vyradelle mendongak, menatap heran dinding kamarnya. Lantas ia menunduk kembali, membaca ulang beberapa kalimat terakhir dalam buku di tangannya.

Konsep yang berbeda, hukum yang tidak mustahil berbanding terbalik. Dimensi tertentu menguasai titik terdalam sihir, dimensi lainnya tidak mengenal sedikit pun itu. Sebuah dimensi sangat kuat, sedangkan dimensi lainnya terlalu lemah dan dapat saja dikuasai penyihir pelaku ritual terlarang.

Vyradelle menghentikan lagi kegiatan membacanya. Ia menoleh ke arah lain dengan dahi mengerut berfikir. Ia adalah penjaga dimensi, bagaimana mungkin hal seperti ini tidak pernah diketahuinya?

Mungkinkah ini ada kaitannya dengan sesuatu yang Ratu Penyihir katakan sebagai kerusakan dimensi? Tapi jika begitu, apa berarti dimensi ini cukup lemah sampai ada pihak yang ingin menguasai?

Lemah rasanya mustahil. Vyradelle yakin rasanya, dimensi tempat ia berada saat ini sangat kuat. Tapi jika dipikir kembali, rasanya itu juga bisa menjadi alasan yang mungkin lebih masuk akal untuk seorang penyihir gila ingin menguasai dimensi kuat seperti ini.

Vyradelle menggeleng sekali. Ia kembali menunduk dan memutuskan untuk membuka halaman lain buku itu. Lalu perhatiannya tersita oleh sebuah kalimat yang muncul bagai keberuntungan langka.

Perjalanan lintas dimensi hampir mustahil. Sedikit kesalahan mengharuskan seseorang membayar dengan sesuatu yang besar. Pribadi tanpa sihir tidak akan bertahan lalu mati, dan yang memiliki sihir pada kondisi paling beruntung akan kehilangan sebagian besar sihirnya dan menjalani hidup sakit-sakitan dan berumur pendek.

Tapi, sekat antardimensi sangat tebal dan terlalu sulit untuk ditembus, kecuali satu titik persinggungan dimensi. Itu tempat kegiatan lintas dimensi yang paling aman. Kerusakan sekat yang menyebabkan dua dimensi atau lebih tercampur adalah mustahil. Jika itu terjadi, satu-satunya hal yang dapat menyebabkannya hanyalah kesengajaan. Dan satu-satunya kesengajaan yang dapat terjadi memiliki proses yang panjang, kekuatan yang besar, dan -mungkin saja- tumbal yang banyak.

Proses yang dimaksud dibahas di bagian terakhir. Hal yang lebih penting ialah tidak ada tubuh yang cukup kuat untuk kapasitas kekuatan besar itu bersemayam dalam diri seseorang. Ia harus dibentuk, karena bukan sekuat apa tubuh itu, melainkan seperti apa ...