005. Rosenzweig (2)

7.5K 1.2K 79
                                    

Baiklah, jadi sekarang dia dikurung.

Apa namanya? Dikurung dalam sangkar emas?

Untungnya, ukuran dari tempat kurungan tersebut berskala besar. Jadi, dia tidak ada masalah akan hal itu. Lagipula, belum ada urgensi yang mengharuskan dirinya untuk keluar dari wilayah mansion. Maka dari itu, Edeth menurut saja ketika ia dilarang untuk keluar.

Setelah asik menemani Edeth berkeliling, Elnathan membiarkannya untuk mengeksplor sendiri, berhubung ia juga harus bersiap untuk latihan. Kali ini, si bungsu itu memutuskan untuk kembali ke kamar dan membuat list jadwal aktivitas yang akan ia lakukan beberapa waktu ke depan, demi membiasakan diri di sana.

Lima tahun ia hidup di desa, informasi yang telah diperoleh masihlah kurang. Jadi, ia rasa, ia akan menghabiskan waktu lebih banyak di perpustakaan mansion ini. Selain mencari informasi mengenai dunia, dia juga harus mencari tahu mengenai keluarganya, atau setidaknya, dia harus lebih serius memahami sistem kasta dan bertempat di kasta mana keluarga mereka. Siapa itu Uriel, apa gelar yang ia miliki, bagaimana reputasi keluarga mereka, di mana kedudukan mereka di Kerajaan, dan lain-lain.

Oh, dan yang paling penting, siapa orang-orang yang mengejarnya di desa kemarin serta apa alasannya. Dia juga harus mencari tahu mengenai itu. Apakah mereka adalah 'sesuatu' yang sama dengan 'sesuatu' yang mengejarnya ketika bayi dulu? Apakah semua ini terjadi karena ia adalah anak Uriel? Atau karena ada maksud lain?

Sigh.

Banyak sekali yang harus ia cari tahu.

Ingin hidup tenang saja tidak bisa.

Ngomong-ngomong tentang hidup ... sepertinya dia juga harus mencari tahu kenapa Para Pencipta menghidupkannya kembali dengan ingatan yang tak hilang.

Hadeh.

Menyusahkan.

Jadi, esok harinya setelah sarapan, ia pergi ke perpustakaan di lantai dua. Sudah ia duga, isi perpustakaan ini bahkan lebih banyak berkali-kali lipat dibanding dengan perpustakaan milik desa. Para maid membiarkannya pergi ke sana-sini sendirian setelah Rosa memberitahu bahwa ia tidak suka diikuti.

"Selamat pagi, Young Master Edeth."

Oh? Ternyata di sini juga ada 'Mr. Librarian' seperti di desa.

"Selamat pagi."

"Ada yang bisa saya bantu? Apa ada buku khusus yang ingin Anda baca?" tanyanya sambil tersenyum ramah.

Dengan buku sebanyak ini, Edeth tidak yakin dia bisa mendapatkan buku yang ia mau dengan cepat. Karena dia juga masih baru di sini, akan lebih baik ia menerima bantuan dari si Tuan Pustakawan.

"Aku ingin membaca buku mengenai keluarga ini," ujarnya jujur, "Kalau ada buku mengenai Kerajaan juga boleh. Apapun. Sejarahnya, orang-orang yang ada, peristiwa terbesar yang pernah terjadi, apa saja. Buku tentang Benua yang kita diami juga boleh."

Pria yang mengenakan jubah besar itu beranjak dari meja tunggu. Edeth mengekori tanpa berkata apa-apa.

"Beberapa buku mengenai Kerajaan dan informasi mengenai Kekaisaran benua ini masih berada di kamar Tuan Muda Theodore, jadi Anda bisa meminjamnya di sana," ucap pria itu. Ia menoleh sekilas untuk memberi senyum, "Jika Anda ingin berdiskusi sesuatu atau menanyakan sesuatu, Tuan Muda Theodore akan menjadi orang yang tepat untuk Anda temui. Atau langsung ke Master juga bisa."

Edeth bersedekap dada, "Elnathan tidak bisa?"

Dia tidak langsung menjawab. Mereka berbelok ke salah satu rak buku, "Tuan Muda Elnathan juga bisa, tapi pengetahuan milik Tuan Muda Theodore sedikit lebih dalam."

NEW LIFEWhere stories live. Discover now