22 - Hari ke-100

764 115 6
                                    

Selamat Membaca

+++

Pukul dua siang Taeyong baru kembali ke penginapan setelah mempersiapkan berbagai kejutan untuk wanitanya. Tiba di pintu penginapan, Taeyong memasukan angka kombinasi pada kunci pintu elektronik. Suasana penginapan begitu sepi, tak ada suara sedikit pun hanya samar-samar terdengar suara ombak. Taeyong berjalan mencari keberadaan Jennie. Dapur, balkon ruang tengah, kamar mandi luar semuanya sudah Taeyong periksa. Namun laki-laki itu melupakan satu ruangan, ya kamar tidur wanita itu.

Taeyong mengetuk pelan pintu kamar Jennie yang tertutup rapat. Memanggilnya beberapa kali tapi tak ada balasan dari dalam. Dengan amat sangat terpaksa Taeyong membuka pintunya tanpa permisi. Laki-laki itu hanya berniat memastikan jika Jennie benar berada didalam kamar. Raut wajah kelegaan terlihat jelas kala manik mata Taeyong menemukan Jennie yang tertidur.

Taeyong berjalan mendekati ranjang Jennie, meluruskan tubuhnya yang terlihat tak nyaman untuk dilihat. Dengan lembut Taeyong mengangkat kepala Jennie dan ditidurkannya diatas bantal.

"tidurlah lebih lama karena malam ini kita sama-sama tidak akan tidur" gumam Taeyong setelah menyelimuti sebagian tubuh Jennie.

Keluar dari kamar Jennie, Taeyong mengistirahatkan tubuhnya di sofa ruang tengah. Sambil hendak melakukan panggilan, Taeyong menyalankan televisi. Layar hitam pada televisi berubah berwarna menampilkan drama gumiho yang di perankan oleh Lee Dong Wook.

"halo nunna, aku sudah menyiapkan semua yang kau sarankan. eum, dia sedang tertidur saat ini. Baiklah aku juga sangat lelah berkendara seharian. Ne, sampaikan salamku pada Seo Joon hyung dan Si An. Ne, aku tutup"

Taeyong menyimpan ponselnya kesembarang arah setelah selesai menghubungi Areum. Kantuk yang sebelumnya mendera Jennie kini hinggap pada dua kelopak mata Taeyong. Tanpa repot-repot mematikannya, Taeyong tertidur dengan suara televisi yang menyala.

+++

Jennie merentangkan tangannya sambil menguap lebar. Tidur selama hampir empat jam membuat tenggorokannya terasa kering. Lantas ia pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Keadaan penginapan sama sepinya setelah Taeyong meninggalkan dirinya sendiri.

"apa oppa belum pulang?" ujar Jennie berbicara pada dirinya sendiri. Jennie meletakan gelas kosongnya pada bak cucian piring dan berlalu kembali ke kamarnya hendak mengambil ponsel.

Diatas nakas tepat disamping ponsel Jennie berada, secarik kertas berwarna putih tersimpan. Pada kertas itu tertulis sebuah pesan yang Jennie yakini adalah tulisan tangan dari Taeyong.

to: Ruby Jane

mari bermain!

tolong aku, aku terjebak didalam ruangan sempit, disini gelap dan aku tak bisa bernafas

tolong temukan aku, aku benda yang sangat kau sukai tapi kekasihmu tidak menyukaiku

tolong selamatkan aku

Ty Track

Jennie terkekeh sesaat setelah membaca nama penggenal dari Taeyong. Panggilan itu menjadi panggilan kesukaannya ketika tampil bersama Red Velvet dalam lagu be natural. Jennie mencari benda yang dimakud oleh Taeyong pada catatan yang diterimanya. Jennie berjalan perlahan menyusuri setiap sudut ruang penginapan. Tak menemukan keanehan di setiap ruangan, Jennie kembali membaca catatan itu.

"apa yang aku sukai? apa yang laki-laki tak sukai?" gumam Jennie sambil terus berfikir.

"aku suka makan, aku juga suka pakaian, aku...." Jennie menghentikan perkataannya begitu mendapatkan petunjuk. Dengan langkah terburu Jennie kembali memasuki kamarnya. Dibukanya pintu lemari pakaian satu persatu. Pada pintu pakaian gantung Jennie menemukan sebuah gaun berwarna hitam dan putih dilengkapi blazer hitam. Takjub karena berhasil menemukan teka-teki yang dibuat Taeyong, Jennie melompat-lompat riang gembira.

SWASTAMITA (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang