Chapter 22.| Kenalan Kedua

52 45 26
                                    

"Me ji ku hi by need u"

Di ruangan ini Ana menyejukkan isi kepala, setelah mengatasi komplain tamu yang menurutnya masih batas normal dan anak training yang berterimakasih kepada Ana dengan datang ke kantor Ana sebelum ia pergi pulang. Ana sempat kaget karena apa yang dilakukannya hanya hal sepele, ternyata bagi dia itu masih menjadi beban pikirannya, Ana hanya mengatakan bahwa ia hanya perlu belajar lagi untuk berani berbicara di publik karena dia bekerja di industri pariwisata yang pasti akan selalu bertemu dengan orang baru setiap harinya. Ana tidak mempermasalahkannya, menyuruhnya pulang agar besok bisa kembali melakukan aktivitasnya.

Notifikasi di ponsel Ana mulai ribut.

Dylan14 menyukai postingan anda
1 Pesan Baru

"14 Notifikasi" desis Ana, buru-buru ia membuka aplikasi kesayangannya tersebut.

Dylan14
"Boleh kenalan gak? Gue Ardi domisili Kalimantan, lo siapa?"

Kening Ana berkerut, ada-ada saja tingkah anon belakangan ini dengan mengirim pesan yang berisi perkenalan diri, sengaja mengirim pap tidak senonoh, ataupun meme yang kadang membuat Ana berterimakasih kepada si pengirim. Kali ini karena Ana sedang baik, Ana mencoba menjawab pesan tersebut.

anjayylo
"Hi, gue dom Bali, lo mau sensus gak bisa pagian dikit?" Ana mengetik  dengan sedikit rasa kesal

Dylan14
"Aduh, di vales dong, jadi jauh ya kitanya, tapi aku ada rencana ke Bali sih akhir tahun, mau ketemu gak?"

anjayylo
"Ngetik aja masih remidi, kerja apa lu? Mau ngajakin gue ketemu?"

Dylan14
"Aku punya proyek perumahan disini, peminjaman mobil di Bandung, sama sawit sih"

Ana mengerutkan keningnya lagi seakan ragu dengan apa yang dibacanya kali ini, pasalnya, kenapa orang kaya bisa tau aplikasi seperti ini? Dan seperti tidak ada kegabutan lain saja selain mendownload aplikasi Gabut. ini. Yang Ana selalu waspadai adalah lelaki sok kegantengan yang sombong akan harta orangtuanya.

anjayylo
"Punya ortu lu kan? Jangan belagu deh,"

Dylan 14
"Punya gue ish, dibilangin kaga percaya banget dah, umur berapa lo?"

anjayylo
"Gue 22 sih, udah kerja juga"

Dylan14
"Waduh, nemu yang muda nih, gue sih duda umur 27tahun"

Brakk!!!!
"Apa!! dua.puluh.tujuh.tahun? gila ini orang, segabut apa sih sampe download aplikasi beginian? Tau dari mana dia astoge?" Ana mengumpat sejadi-sejadinya dan tetap mencoba membalas basa-basi dari orang tersebut. Hingga ia berhasil mengulik fakta bahwa si A baru mendownload aplikasi itu 2 hari yang lalu dan dengan jujurnya itu dia mengatakan telah memantau postingan Ana beberapa hari terakhir. Bahagianya jiwa FBI Ana saat ini.

Mas Ardi, begitulah Ana memanggilnya saat ini. Tinggal di Kalimantan, seorang duda anak satu yang telah ditinggalkan oleh istrinya karena istrinya berselingkuh dengan mantan pacarnya. Anak mereka kini diasuh oleh ibu dari Mas Ardi. Kesibukannya seperti yang dikatakannya, pagi mengecek ke lapangan entah itu sawitnya atau proyek perumahannya dengan jam yang tak beraturan tiap harinya. Ana berfikir bahwa sibuk juga manusia itu.

Capek. [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang