O4 - What I Want

328 37 12
                                    

Akhirnya, masa orientasi selesai sudah.
Para siswa kelas satu sedang sibuk bercengkrama dengan para senior juga alumni. Sebentar lagi, pengunguman penutupan kegiatan masa orientasi akan diumumkan, tapi Baekhyun benar-benar sudah tidak mempunyai tenaga untuk berdiri. Jadi ia lebih memilih untuk duduk di pinggir panggung dengan sekaleng minuman isotonik ditangannya.

"Senior," Bekhyun menoleh begitu mendengar suara yang sudah terasa familiar ditelinganya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Baekhyun pada Chanyeol.

"Untuk mengecek keadaanmu. Apakah kakimu masih terasa sakit?" Tanya Chanyeol balik seraya mengambil tempat untuk duduk disamping Baekhyun.

"Masih sakit tapi sudah jauh lebih baik," Jawab Baekhyun tidak sepenuhnya berbohong. Walau sekarang, rasa nyeri menjalar keseluruh kakinya.

"Syukurlah, aku kesini untuk menagih sesuatu darimu." Mendengarnya, Baekhyun mengerutkan keningnya.

Bocah ini, baru tadi ia mengkhawatirkannya. Tapi belum selang berapa detik sudah kembali menampakkan wajah songongnya.

"Hey, memangnya aku pernah berhutang apa padamu?"

"Kau berhutang janji padaku. Ingat di restoran mie dingin? Kalau aku berhasil mengumpulkan seribu tanda tangan, kau akan menuruti satu keinginanku. Bukan begitu?" Chanyeol tersenyum penuh kemenangan, sedangkan Baekhyun membelalak karena baru ingat dengan perjanjian konyol itu.

Sial, tau begitu dirinya tidak usah memberikan tanda tangan keseribu untuk Chanyeol, rutuk Baekhyun dalam hati.

"Bagaimana senior?" Tanya Chanyeol lagi.

Baekhyun mendesah pasrah. "Aku selalu menepati janjiku pada siapapun. Chanyeol, jadi apa permintaanmu? Jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu," Ancam Baekhyun galak.

Chanyeol tidak menjawab, hanya diam sambil mengeluarkan seringai tampannya yang membuat Baekhyun menelan ludahnya kasar. Tanpa berkata apa-apa, Chanyeol mendekatkan wajahnya kearah Baekhyun, tangannya meremas bahu Baekhyun pelan. Baekhyun yang terkejut hanya bisa mematung melihat pergerakkan Chanyeol.

"Aku ingin..." Mata Chanyeol entah sedang melihat kearah mana, tapi yang pasti wajahnya semakin dekat dan membuat Baekhyun memutuskan untuk menutup matanya karena wajah Chanyeol terlalu dekat.

Sebuah bisikan terdengar di telinganya, "Aku ingin, kapan-kapan saja menagih permintaan itu. Akan kupakai disaat terdesak."

Dan begitu Baekhyun membuka matanya, dirinya sudah disuguhi wajah memerah Chanyeol yang menahan tawa karena melihat wajah merona Baekhyun.

"Keparat satu ini!" Baekhyun mendesis kesal, menjitak kepala Chanyeol pelan, menyalurkan rasa malunya.

"Aduh perutku, itu tadi lucu sekali. Kenapa senior menutup mata? Memangnya aku akan—"

"Apa-apaan! Siapa bilang aku mengira akan dicium?!" Seru Baekhyun galak.

Tawa Chanyeol semakin menjadi, "Aku tidak bilang bahwa kau ingin dicium, tuh. Wah-wah, ketua kedisplinan kita satu ini ternyata."

Wajah Baekhyun semakin memerah malu. Sialan, harga dirinya seperti tidak ada apa-apanya jika sudah berurusan dengan Chanyeol.

Baru saja ia akan kembali menjitak Chanyeol, sebuah suara mengintrupsi. Membuat ia dan Chanyeol menoleh dan baru menyadari interaksi mereka dari tadi ditonton oleh para anggota tim kedisplinan.

"Maaf untuk menganggu acara bermesraan kalian, tapi ketua yang terhormat, kau harus mengungumkan sesuatu disini. Aku tahu menjadi pengantin baru memang menyenangkan, tapi—"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Killer Who Like Pink Milk [CHANBAEK]Where stories live. Discover now