O2 - Step Closer

396 57 29
                                    

"Hhaaahh..."

Itu sudah yang ketiga kali, atau mungkin lima kali? Entahlah, tapi yang pasti Chanyeol bisa tahu seberapa lelah Jongin hari ini. Bahkan sekarang, anak itu menempelkan kepalanya keatas meja dengan lesu tanpa tenaga.

Chanyeol juga ikut mendesah lelah. Hari ini, kegiatan belajar mengajar sudah dimulai walau hanya sampai setengah hari. Sisa setengah harinya akan mereka pakai untuk melanjutkan masa orientasi mereka.

Gila, kegiatan belajar mengajar saat masa orientasi? Apalagi, mereka belum membiasakan diri dengan pelajaran-pelajaran yang sudah pasti akan jauh berbeda saat mereka SMP.

Ditambah, mereka baru saja belajar matematika. Sempurna.

Bagi Chanyeol, sebenarnya itu bukan masalah besar. Dirinya cukup menyukai pelajaran menghitung itu. Tapi tetap saja, dilihat dari raut teman-teman sekelasnya, mereka tampak sangat kelelahan.

"Teman-teman!" Suara derapan kaki heboh terdengar diikuti suara nafas tersengal milik Seulgi. Setelahnya, muncul lah Joohyun dengan nafas tersengalnya juga. "Tim kedisplinan menyuruh kita untuk berkumpul di aula sekarang juga. Cepat ganti baju kalian atau kita akan mati!"

Mendengar seruan Seulgi, sontak semua orang buru-buru mengambil kaos masa orientasinya dan berlari menuju kamar mandi. Bahkan, ada yang tidak peduli dan memilih mengganti pakaiannya di pojok kelas.

Chanyeol menghela nafasnya. "Aku punya perasaan tidak enak."

xxx

"Kalian ini manusia atau siput? Lihat sekarang jam berapa? Kalian ingin menentangku, ya?!" Seruan sang ketua tim kedisplinan kali ini tidak main-main. Sambil terus berjalan mengitari seluruh barisan, jarinya terus menunjuk-nunjuk marah keseluruh wajah siswa kelas satu.

Chanyeol diam-diam memejamkan matanya, tuh 'kan firasatnya benar.

"061, apa suaraku terdengar seperti lullaby bagimu?!" Chanyeol sedikit tersentak kaget saat mendengar seruan yang terasa begitu dekat itu. Tau-tau, Baekhyun sudah ada beberapa langkah dari tempat berdirinya.

"Tidak senior," Jawab Chanyeol.

"Lalu apa suaraku terdengar sumbang hingga kau enggan untuk mendengarnya?!" Balas Baekhyun lagi, berjalan mendekati Chanyeol.

"Tidak senior," Jawaban Chanyeol masih tetap sama, lagipula ia tidak memiliki pilihan lain.

"Squat jump lima puluh kali, yang lain hitung lompatannya!" Perintah Baekhyun mutlak. Beberapa anggota kesiswaan meringis mendengarnya.

Chanyeol diam-diam menghujat Baekhyun. Demi apa karena hanya dirinya memejamkan mata ia harus melompat sebanyak lima puluh kali?

Selagi Chanyeol melompat dan yang lain menghitung, Baekhyun kembali ke atas panggung. Dimana anggota kedisplinan lainnya berdiri berjejer.

"Jadi, sudah menyiapkan pertanyaan nya?" Bisik Sehun.

"Sudah, selagi mereka sibuk ayo rundingkan." Sehun dan Baekhyun langsung mengkode seluruh temannya untuk mendekat. Para tim kedisplinan membuat lingkaran, meletakkan tangannya di bahu masing-masing teman dan mulai berdiskusi.

Para siswa kelas satu melihatnya walau mulutnya masih sibuk menghitung. Diam-diam merasa cemas dengan apa yang para seniornya itu bicarakan.

Para anggota tim kedisplinan kembali ke posisinya saat mendengar hitungan sudah selesai. Mereka menatap lekat para siswa kelas satu sebelum para tim kedisplinan turun dari panggung.

"Hari ini adalah hari kedua masa orientasi. Jadi, kami masih sedikit baik hati untuk tidak menghukum atas keterlambatan kalian." Para siswa kelas satu langsung mendesah lega begitu mendengar ucapan dari wakil ketua tim kedisplinan itu.

The Killer Who Like Pink Milk [CHANBAEK]Where stories live. Discover now