Abian | Bab 17

8.3K 839 20
                                    

Cahaya matahari menerobos masuk ke salah satu kamar di kediaman Danendra, cahaya itu membuat Abi terusik dari tidurnya.

Tepukan pada pantatnya dan bisikan dari Daddy-nya membuat Abi membuka mata.

"Sekolah Daddy!" Pekik Abi tiba-tiba.

Ervin mengelus dadanya, terkejut dia, padahal mau mengucapkan selamat pagi.

"Daddy, Daddy, ayo mandi, mandi Daddy!!"

Ervin menghampiri putranya yang sudah telanjang, memandikan putranya lalu memakaikan seragam dan merapikan rambut Abi.

"Bedaknya belum, Daddy."

Ervin menggendong Abi setelah semua persiapan selesai.

Mereka sarapan bersama yang lain. Perlengkapan Abi juga sudah disiapkan oleh Kamila.

"Oma.. Abi mau susu sekarang, boleh?"

"Sarapanmu belum habis, baby. Jika sudah habis, oma akan memberimu susu," balas Kamila.

Abi cemberut dan menerima suapan dari Ervin dengan sedikit kesal.

"Sarapanmu habis, Daddy beliin buku ensiklopedia yang kamu inginkan," bisik Ervin.

Abi yang mendengar itu langsung mengambil alih sendok di tangan Ervin dan memakan sarapannya dengan cepat. Tadi malam, ia melihat di internet tentang buku ensiklopedia dan Abi menginginkannya.

--

"Abi belajar dulu ya, Daddy. Nanti Daddy harus jemput Abi lagi." Abi mencium pipi Daddy-nya.

Ervin mengangguk dan menciumi seluruh inci wajah putranya, "Tentu, nanti Daddy jemput. Jangan makan sembarangan, dan belajar yang rajin."

Abi melambaikan tangannya dan mulai masuk ke dalam kelasnya.

Ervin tersenyum kecil dan pergi dari depan kelas Abi.

"Daddy!!"

Ervin menoleh.

"Jangan lupa bukunya ya!!"

Ervin mengangguk.

--

Abi pergi ke kantin sendirian, sebenarnya tidak sendiri karena ada 4 bodyguard dibelakangnya. Maksudnya sendiri karena tidak bersama Ratu. Entah di mana keberadaan Ratu, Ratu tidak ada sejak pagi, padahal tasnya ada di meja.

"Abi!"

Abi menoleh, ada Ola dengan membawa kotak makan dan tentunya dengan kamera yang tidak pernah terlupakan.

"Ola kok di sini? Ola mau sekolah juga di sini?"

"Ya gak lah, gue mau antar makan siang buat lo, bunda gak bisa dateng soalnya harus ke Jepang," jawab Ola.

"Ke Jepang? Oma kok gak bilang Abi ih, opa juga?"

"Iyalah, kan bunda ikut dampingi ayah," balas Ola.

Abi cemberut, "Abi kesel sama oma. Ola, telepon oma sekarang!"

"Makan dulu, nanti dimarahin Daddy loh."

"Yaudah, aaaa.." Abi membuka mulutnya.

Ola menarik tangan Abi untuk duduk di kursi koridor. Membuka tempat makan itu dan menyuapi ponakannya.

"Pinjam hp, Ola!" Ola memberikan ponselnya.
Abi segeran mencari nomor omanya dan meneleponnya.

"Ih kok gak diangkat? Oma kenapa sih, Abi kesel."

"Bunda baru aja berangkat, mungkin masih di pesawat," sahut Ola.

Abi makan dengan kesal. Tidak ada Ratu, oma dan opanya pergi tanpa pamitan padanya.

Abian [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang