Chapter 21 + Welcome To New Zealand

286 34 0
                                    

Sore itu setelah Alina menandatangani surat perpisahan ia langsung masuk ke dalam kamarnya untuk menyiapkan segala keperluan dan baju-baju yang akan dia bawa.

Untuk urusan sekolah, Alina sudah lulus SMA dan kini ia akan pindah ke New Zealand tepatnya di kota Auckland dimana sky tower menara paling tinggi di selandia baru.

Kevin dan Tyo hanya diam menunggu Alina turun mereka akan mengantar adik kecil nya untuk pergi jauh.

Tak di pungkiri bahwa Kevin dan Tyo sangat sedih tapi mereka tidak menunjukkan nya di depan Alina, bahkan sebelum Alina pulang Kevin sudah lebih dulu memohon kepada sang Ayah untuk tidak jadi mengirim adiknya ke rumah sang Bibi namun sia-sia karena Surya sudah memantapkan niat supaya anak nya itu belajar bagaimana menghargai perasaan orang lain.

.

Alina mengemas semua barang-barang nya sendiri tanpa ada yang membantu termasuk sang Ibu membuat ia sedih dan meneteskan air mata.

"Biarin deh gue lakuin pengorbanan ini, semoga pak Satria bahagia setelah gue pergi." Ucap nya lalu mengusap kasar air mata yang keluar.

Ia sudah memantapkan hati untuk pergi dan mungkin akan kembali sekitar 5 atau 10 tahun lagi. Ia membawa beberapa foto bersama keluarga dan kedua kakaknya.

"Bang Tyo sama Bang Kevin semoga selalu sehat ya, jangan rinduin adik durhaka ini." Gumam nya lalu memasukkan bingkai foto itu.

Alina keluar dari kamar setelah berganti pakaian dengan kacamata hitam yang masih melekat, ia tidak ingin menunjukkan kesedihan nya.

Mereka semua menoleh ketika suara sepatu heels Alina beradu dengan anak tangga.

"Mamah sama Ayah Alina ijin pamit." Ucap pelan Alina menyembunyikan suara serak nya.

Ayahnya mengangguk lalu sang Ibu mendekati putri nya dan memeluk erat, "Hati-hati disana ya! Jangan nakal dan harus nurut sama Bibi mu." Ucap ibunya sambil menangis membuat Alina mengigit bibir dalam nya menahan tangis.

Alina hanya mengangguk, ia tidak menjawab lalu maju Kevin dan Tyo mereka saling menatap sampai Tyo langsung memeluk adik kecil nya itu.

"Adik abang udah besar ya sekarang, udah mau ninggalin kita berdua nih Kevin." Ucap Tyo menahan tangis sambil tersenyum.

Sementara Kevin masih diam dengan mata berkaca-kaca, "Lo serius mau pergi dek?" Alina mengangguk lagi.

"Jaga kesehatan ya, gue bakal antar lo ke bandara." Ucap singkat Kevin lalu pergi ke depan lebih dulu dengan membawa 2 koper yang Alina punya.

Tyo berpelukan erat dengan Alina seakan tidak mengijinkan adik nya untuk pergi tapi karena perintah sang Ayah akhirnya Tyo melepaskan pelukan itu dengan terpaksa.

"Semoga kalian baik-baik aja ya selama Alina pergi! Ibu jangan telat makan, Ayah jangan suka minum kopi kebanyakan buat bang Tyo Alina berdoa supaya abang bisa ketemu jodoh secepatnya." Ucap panjang Alina lalu menyalimi mereka semua.

Tyo menuntun Alina keluar dari rumah keluarga Dirgantara, Kevin sudah menunggu di dalam mobil.

Mereka masuk ke dalam mobil tersisa kedua orang tua Alina karena mereka beralasan sangat lelah jadi biarkan kedua kakaknya saja yang mengantar.

"Udah siap? Ga ada yang ketinggalan kan?" Ucap Kevin meyakinkan.

"Ga ada bang, ayo berangkat."

.

Mereka menuju bandara Soekarno-Hatta di perjalanan mereka semua diam tidak ada yang membuka suara sampai, "Buat bang Kevin semoga Drama yang bakal di peranin sama abang sukses besar, nanti mungkin gue bakal streaming bareng Jay."

My Wife Bad Girl - Nakamoto Yuta (END)Where stories live. Discover now