Perang

25 2 0
                                    

Dazai: “woi, apa-apaan itu berpakaian seperti nona cantik! Ingat kata pepatah bilang tidak ada lelaki yang badass berbadan kekar layaknya lakik! memakai baju seperti itu-! Rasanya sangat menggelitik perut aku sampai tak bisa menahannya lagi dan hanya menggunakan pasir meringkuk seperti ular ini saking ahahahah!- berhentilah membuatku tertawa!”

Chuuya: “Suka-suka aku, lah aku yang pakai kok kau yang repot lagian pepatah apaan! Mana ada, yang seperti itu kau ini kerjaannya mengatur saja, jangan ada-ada dan terus mengelabuiku Dazai! Aku bukanlah yang dahulu! Lagian bebas juga tak ada larangan di sini kalau bukan terpaksa mana mau!”

Dazai: “kalau kau kekurangan baju, kan ada aku yang bisa kau andalkan memangnya aku buat apa di sini, semenjak jadi rivalmu dahulu apakah kau kurang kepercayaan? minjam saja, gampang hanya berbicara denganku apa yang kau butuhkan apa susahnya ? aku selalu adadi sisimu, tapi ingat ada syaratnya.”

Chuuya: “aku sudah bisa membayangkan apa saja syaratnya pasti kau akan melakukan lebih dari ini, seperti contohnya memakaikanku baju yang lebih kewanitaan cocok di atasnya bahkan lebih!”

Dazai: “wah, kau sangat pintar sekali bisa menebaknya! Aku salut tergelak-gelak seperti ini yang mengocok perutku sambil tepuk tangan iba hiks..aku tak mengerti diriku jadinya.”

Chuuya: “kau itu iblis! Semenjak waktu itu, aku jadi paham sikapmu apa-apaan sih! Sudahlah! Abaikan saja pakaian ini dan mari kita bermain voli. Grrr!”

Dazai: “bagaimana? Oh, tentu ini adalah masalah terbesar untukku tidak begitu saja kita lupakan, harus mencari solusinya agar kau memakai baju yang lain, lagipula dilihat oleh mencakup seluruh dunia. Bagaimana mengabaikannya jika terlalu mencolok kalau kau jadi pusat perhatian?”

Chuuya: “kenapa kau malah bilang seolah-olah kau terlibat? Ini kan masalahku..aku saja tidak terlalu memikirkannya.”

Dazai: “habisan, mau bagaimana lagi kalau dipikir aku tidak bisa membiarkanmu seperti itu..nanti kamu jadi bahan tertawaan dan terkenal gimana repot..haah, hidupmu akan dihantui oleh mereka entah kenapa membayangkan saja aku sudah sedih jika di posisimu, aku juga punya hati jadinya, gimana ya..tapi sebenarnya aku ingin melihatmu seperti ini saja, tidak usah diganti. Aku juga sangat sayang dengan pakaianku jika terkena sedikit saja keringatmu nanti terkontaminasi aku juga malas mencuci tempat laundry juga pasti bingung baunya.”

Chuuya: “kalau kau beneran kasihan dengan tulus! Lalu, buat apa kau bilang seperti itu malah tidak memberikan bajumu padaku? Mau meledekku ya sialan?! Jangan memasang ekspresi sedih konyolmu!”

Dazai: “ya sudah kalau begitu bajunya ambil saja buatmu, tadinya buat salinanku jika aku pulang nanti aku akan memakainya dan bola voli ini akan mengotori kita bukan?"

Chuuya: “bagaimana kalau kita taruhan saja, jika aku kalah kau akan kutraktir dan jika aku menang, bajumu untukku”

Dazai: “aduh gimana ya, aku bingung lagipula bajuku kenapa harus repot mengatur kan itu punyaku? Dan, kenapa harus kau yang menentukan untuk mempertaruhkannya tanpa aku pikir panjang padahal aku tidak bertukar atau memperjual-belikan ini. Hum. Rasa malumu di mana”

Chuuya: “kau bukannya bilang tadi ingin memberikan bukan?! Kalau tidak mau ya tidak usah, perban sialan! Jangan sampai kubunuh beneran nanti keburu kesabaranku habis ini.”

Dazai: “baiklah tanpa kecurangan oke, tanpa gravitasimu.”

....

Dazai: “aku menang, jadi ayo kita ke toko sini untuk membeli minuman sebanyak mungkin”

Chuuya: “haah aku tak habis pikir, sampai mau malam begini hufft..haah..haah.. Kau selalu olahraga ya ? Tak kusangka-sangka kau sejago ini seimbang, namun dengan trik jitumu membaca setiap kelemahan dan di titik spot mana dengan mudah kau mencetak skornya..sampai sedikit orang begini akhirnya sama saja mereka sudah melihat dan seperti ucapanmu tuh-! Puas kamu!”

Dazai: “tidak kok, dahulunya aku juga tidak tahu. Aku hanya pernah main dahulu dengan dia yang mengajarkanku, Mori. Dan, dia selalu kalah ahahaha. Aku sudah tahu, jadinya gampang saja. Yah, sebenarnya hanya pikiran saja aku tak begitu jago dalam hal bidang olahraga.”

Dazai: “...ah, ya ini pakailah ganti dahulu.”

Chuuya: “tapi, aku kalah apakah ini tidak apa?”

Dazai: “pakai saja, anggap saja sebagai ganti rugi dahulu aku yang sudah merusakkan motor ataupun barang berhargamu.”

Chuuya: “TAPI INI HARGANYA GAK SEBANDING DENGAN YANG KAU HANCURKAN GEBLEK!! MEMANGNYA KAU PIKIR NILAI TOTALNYA BERAPA?! GGRHRHH KAU, INI YA JANGAN ASAL MENGAMPANGKAN SUATU NILAI HARGA BARANG DAZAI! GANTI RUGII!”

Dazai: “kau kan tahu gajiku tak sebanding waktu aku di mafia. Sayangnya, lebih kecil dari itu dan uangku seringkali kebawa saat aku bunuh diri.”

Chuuya: “pokoknya gak mau tahu, atau aku menghubungi pihak agensimu untuk memotong atau mengambil semua gajimu untuk mentransfernya padaku!”

Dazai: “Passwordnya?”

Chuuya: “y-ya, tck! Jangan membuatku yang terpuruk terpojok sekarang dong! Dasar licik! Apapun caranya aku akan terus menghantui dengan menagih hutangmu sampai kau membayarnya! Aku akan mengejarmu terus!”

Dazai: “aduh, takutnya~ ehehehe, aku berasa jadi punya fans berat saking tergila-gilanya padaku terimakasih aku sangat senang menerima & mendengarnya! lihatlah matahari turun yang terbenam itu indah bukan aku suka sunset.”

Chuuya: “iya”

Chuuya: “Tunggu dulu! Urusan kita belum selesai kau sudah berjalan begitu saja! Jangan tinggalkan aku!”

Dazai: “ya ya, ya aku ingin minum sake sebanyak-banyaknya.”

ShitPost - Short Only Chat [Soukoku Story]✅Où les histoires vivent. Découvrez maintenant