Suara.

52 1 1
                                    

Dazai: “aku baru ngudeng akan suatu, perubahan besar dari suaramu gak cuma itu..sepertinya semua.”

Chuuya: “ah, apa itu tuan?~ kau baru kali ini memperhatikanku seserius itu dan lagipula kau ini jadi perduli, padahal biasanya tidak, tuan. Kau selalu fokus dengan dirimu sendiri”

Dazai: “....kau ini habis makan apa? Kepaduk? Atau pun Mori membuat sesuatu kepadamu ya? Sepertinya ada yang salah”

Chuuya: “tidak kok, tuan aku sangatlah sehat dan tidak ada yang salah memang sikapku seperti ini tuan, apakah ada yang aneh? Apa karena tuan belum pernah melihat saya yang seperti ini?”

Dazai: “sangat..biasa? Apanya?”

Chuuya: “ah iya, tuan seingatku aku suka seperti ini memakai lipstick berdandan dengan kaca yang sudah dibelikan oleh tuan Mori, memakai baju maid dan membereskan mafia bahkan aku sangat senang membantu boss untuk menyapu ruangan, lagipula aku juga memasak semuanya pokoknya, aku sudah dianggap ibu.”

Dazai: “haah? Apa aku tak salah dengar kah? Di balik ini semua jadi Chuuya yang sebenarnya seperti ini...ibu? Ujian apalagi sih? Kau ini.., apa aku harus membawamu ke rumah sakit? ini benar-benar ada yang tak benar! Makin kepelintir kali otaknya, ya Mori pasti melakukan sesuatu kepadanya! Aku harus menanyainya”

Dazai: “sini kugendong dahulu, nona. Haah, sebenarnya aku sangat benci mengucapkan ini.., tapi yasudahlah atau apapun itu kau lebih suka dipanggil ibu Chuuya?”

Chuuya: “tuan.., tuan kalau dilihat-lihat sangatlah tampan, apalagi sempurna tuan tinggi dan pastinya diidam-iidamkan oleh wanita wah pasti direbutkan mana mungkin aku menjadi pasangan tuan aku pasti disingkirkan menjadi kerikil..,apakah tuan punya pacar? Sayang sekali kalau belum, kalau bisa aku..aku hanya ingin jadi temanmu dekat saja, padahal muka tuan sudah, oke”

Dazai: “Hiiy- mengerikan berhentilah seperti itu nona, aku sudah punya kok! Tapi, dia sedang berada di sini namun selalu ada bahkan sampai saat ini. aku tak bisa nona.

Chuuya: “ah, maaf atas ketidaksopanannya tuan, seharusnya saya tidak mempertanyakan itu..saya jadi gak enak.”

Dazai: “jangan berpikir menggoda atau melakukan apa itu aku gak akan mudah tergoyah nona, aku sudah mencintainya lebih dari yang nona tahu tak ada yang bisa menggantikan dia.”

Chuuya: “baiklah, tuan maaf..atas perilakuku..dan memberikan hari yang buruk untuk tuan aku hanya membebakanmu saja tuan..hiks..”

Dazai: “jangan menangis, nona.”

Chuuya: “!!!”

Dazai: “sudah, ya maaf menyakitkan hatimu karena ada sesuatu urusan yang sangat penting nona. Aku tak ingin menyakiti hati seseorang atau menghancurkannya nona, nona adalah pacarku hanya itu ciuman hanya memberikan tahu semua.”

Chuuya: “k-kenapa menciumku”

Dazai: “...”

.....

Chuuya: “WAKH akhirnya dia bisa melihat sisi yang sangat cringe! Aku tak ingin dia melihatnya,  bahkan wuarghh aku ingat jelas saat dia mencium dan berkata-kata yang enggak-enggak dasar perban sialan! Arggh malu banget aku! Kau juga membuatku menangis yang menyayat diriku sendiri padahal aku ingin sekali mengontrol dan menghentikan diriku tapi tak bisa aku terkurung di sana! Aku hanya bisa melihat apa yang dilakukan saja”

Dazai: “kau sudah sehat..?”

Chuuya: “Aku memang suka seperti itu namun karena otakku sedang kebentur jadinya aku tak sadar dan langsung sontak begitu, padahal aku sudah menyembunyikan secara diam-diam jadi bahan tertawa dah rasanya aku sangat tertekan, Dazai! Mereka jadi tahu kalau aku di rumah sering meniru gaya wanita akhirnya aku membuka sendiri aibku! Huhu”

Dazai: “tidak apa kok, maaf ya tentang itu karena aku sangat panik ternyata begitu, ya kau jadi apa adanya deh aku kan gak tahu mulai sekarang kalau kau berubah mendadak aku akan mencintaimu dan kita melakukan itu (͡° ͜ʖ ͡°) karena sepertinya dia menyukaimu lumayan kan kumanfaatkan sisi darimu”

Chuuya: “aih tuan~ aku sangat senang bisa berada lagi di sisimu, tentang ciuman itu..”

Dazai: “loh? Kenapa lagi? Apa karena kau tertekan ah, begitu ya aku paham baiklah ke sini nona..lagi-lagi gaya nada bicaramu berubah total ya, soal kemarin maaf aku menyakitkan benar-benar hatimu p-pacarku itu kamu..dan aku sempat kaget sebenarnya sangat menusuk ke hatiku saat kau bilang tampan terimakasih pujiannya”

Chuuya: “terimakasih tuan! Aku sangat mencintaimu seperti mimpi saja, ya tuan”

Dazai: “kembali sayang, aku juga sangat senang nona cantik”

...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 05, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ShitPost - Short Only Chat [Soukoku Story]✅Where stories live. Discover now