Dari Masa Lalu

705 87 9
                                    

Holaaa.. author kembali.. sebelumnya author minta maaf untuk keterlambatan update karena akun author bermasalah..

Karena cerita ini banyak teori tersembunyi dan alurnya agak membingungkan, untuk yang lupa ceritanya bisa membaca eps sebelum-sebelumnya ya..

Selamat membacaa
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sudah berjam-jam lamanya Agatha berada di genggaman Beast Titan. Tangan Agatha tidak bisa menjangkau pedang gandanya. Ia hanya bisa diam dan menunggu saat-saat yang tepat.

"Kau lebih pendiam dari yang ku duga, Agatha." Ujar Beast Titan itu.

"Kau lebih cerewet untuk ukuran seekor Titan." Balas Agatha.

"Hahaha...boleh juga balasanmu."

"Bisakah kamu melonggarkan genggamanmu? Aku agak kesulitan bernapas.." Agatha menatap makhluk itu sebal.

"Tidak...nanti kau bisa memotong jariku.."

"Cih...ketahuan ya.." Agatha tersenyum miring.

Matahari mulai terbenam. Mereka sampai di salah satu dinding. Beast Titan itu mulai memanjat.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Agatha.

"Ini namanya memanjat.."

"Aku tahu apa itu memanjat.. maksudnya untuk apa kau memanjat, monyed?!" Agatha kesal.

"Wis... Santai dong.. nanti juga tau.."

Dari atas dinding terlihat kastil yang rapuh. Kastil itu sepertinya sudah lama terbengkalai. Entah kenapa Agatha tidak bisa melepaskan pengelihatannya dari kastil itu.

Tak lama kemudian ia melihat banyak cahaya memasuki kastil.

"Obor? Apa itu mereka?" Batin Agatha.

"Wah wah...mereka sudah masuk ke kastil ya.." Ucap Beast Titan.

"Apa maksudmu?! Apa kau merencanakan ini?!" Teriak Agatha.

"Mungkinn.."

"Sialan! Lepaskan aku!" Agatha meronta. Ia berusaha memegang pedang gandanya.

Agatha melihat ke bawah dinding. Kudanya, Rykell ternyata mengikuti Agatha.

"Kesempatanku untuk kabur!"

Agatha berhasil menjangkau pedang gandanya.

"CRAKKK!!!!" Ia memotong semua jari Titan itu.

"ARGH!!! Kau benar-benar!" Beast Titan itu berusaha menangkap Agatha. Namun, Agatha lebih gesit dari pikirannya.

Sulit untuk bertarung di atas dinding. Sebaliknya, ini keuntungan bagi Agatha. Dia lebih mudah menghindar karena ia bisa bergerak bebas.

"SYUTTTT!!!" Agatha berusaha memotong tengkuk Titan itu. Karena ia Titan yang memiliki akal, usaha Agatha tidak membuahkan hasil.

"Wah wah waah... Pestanya sudah dimulai...lihat!!!" Beast Titan menunjuk ke arah kastil. Banyak Titan yang menyerang kastil itu.

"Nanaba.. apa dia bisa bertahan?! Juniorku.." Rahang Agatha mengeras.

Agatha sadar, ia hanya membuang waktu jika bertarung dengan Beast Titan. Agatha memutuskan untuk turun dari dinding dan segera menuju kastil.

"Main-main nya sudah nih? Percuma kalau kau kabur dariku, suatu saat kau akan kudapatkan lagi! Karena itu takdirmu, AURISTELLA!!!!!" Teriak Beast Titan.

Agatha tidak peduli. Dia terus menunggangi kudanya yang berlari kencang.
.
.
.
Tiga puluh menit berlalu. Terlihat Nanaba dan ketiga orang lainnya berusaha membasmi Titan yang menyerang kastil.

AMETHYST Where stories live. Discover now