BOY 2 : 30. HILANG

78 6 0
                                    

***

Setelah perbincangan mereka tadi, Amel dan Renata melajukan kendaraanya, menuju rumah Abay. Untuk kali ini, jalanan yang ia lalui sedikit berbeda, jalanan yang mereka lalui sedikit sepi, agar bisa lebih leluasa memacu kendaraannya. Saat di tengah perjalanan, mobil mereka berhenti, saat melihat mobil Rasya yang terparkir di pinggir jalan. Akhirnya mereka pun turun untuk menghampiri, setelah tiba di depan mobil itu, Amel mengetuk jendela mobil Rasya. Mereka tidak bisa melihat ke dalam, karena jendela mobil Rasya itu berwarna hitam.

“Sya, buka pintunya.” Amel mengetuk mobil Rasya, tetapi tidak ada jawaban dari perempuan itu, lagi Amel mengetuknya. “Sya, lo baik-baik aja kan?” tanya Amel lagi, namun tidak ada jawaban dari Rasya. Renata yang merasa aneh pun menarik, pintu mobilnya, tidak di kunci. Renata membuka pintu mobil, namun tidak ada Rasya di sana. Renata dan Amel mencari Rasya ke seluruh mobil perempuan itu, namun hasilnya nihil.

“Mel, Rasya gak ada di mobilnya. Tapi, tas, ponsel, sama dompetnya masih ada Mel,” ucap Renata mengangkat tas Rasya, perempuan itu kemudian mencabut kunci mobilnya, untuk di berikan pada Nathan.

“Atau mungkin, Rasya ada di sekitar sini?” tebak Amel, Renata mengangguk membenarkan, perempuan itu kembali menutup pintu mobilnya.

“Kita coba cari Rasya, di sekitar sini. Lo ke sana, gue ke sana.” Renata menunjuk arah yang berlawanan, kemudian mereka berpisah untuk mencari Rasya di sekitar sana. Renata menyusuri jalanan yang ada di sana, sambil memanggil nama perempuan itu, tapi hasilnya nihil. Tidak berbeda jauh dengan Renata, Amel pun sama. Perempuan itu menyusuri jalanan yang ada di depannya, namun sejauh mata memandang ia tidak menemukan siapapun, termasuk Rasya. Jalan ini, memang jarang di lalui oleh orang, jadi jangan heran jika jalanan ini sepi. Setelah cukup lama mereka mencari Rasya, kemudian mereka kembali ke titik awal.

“Gimana Mel, lo ketemu sama Rasya?” tanya Renata saat melihat Amel yang sudah berdiri di sampingnya, perempuan itu menggeleng sebagai jawaban, tergambar jelas kekhawatiran di wajahnya.

“Gue gak ketemu Rasya, atau siapapun di sini, Ren. Gimana sama lo?” tanya Amel, mereka berdiri di depan mobil Rasya. Renata menggeleng pelan, perempuan itu juga sama.

“Gue juga Mel, kalau Rasya ada di sekitar sini, pasti dia bisa kita temuin,” ucap Renata, Amel mengangguk membenarkan, kemudian perempuan itu melangkah lagi, tanpa sengaja ia menendang balok kayu, satu alis Amel terangkat, kemudian perempuan itu berjongkok untuk melihat, ada darah di sana.

“Renata! Lihat ini.” Amel menunjuk balok kayu itu, dengan cepat Renata berlari menghampiri Amel, kemudian perempuan itu ikut berjongkok di sana, kelihatan dari warnanya, darah itu masih segar, itu artinya darah itu belum terlalu lama.

“Mel, kayanya Rasya di culik, dan ini di gunakan buat melumpuhkan Rasya,” jelas Renata tenang, perempuan itu kemudian menatap Amel yang khawatir.

“Kita harus kasih tau ini, sama Abay.” Amel mengangguk, kemudian dengan cepat mereka masuk ke mobilnya dan melajukan kendaraan menuju kediaman laki-laki itu. Tidak berapa lama, mereka telah tiba di kediaman laki-laki itu, saat mereka tiba di sana, ada Devan dan juga Raka, wajah mereka lebam, apakah mereka berkelahi? Amel dan Renata turun, Amel dengan wajah panik, dan Renata dengan wajah tenang.

“Raka, Devan!” Renata memanggil mereka, dua laki-laki itu menoleh saat melihat kedatangan dua perempuan itu, satu aslinya terangkat saat melihat wajah panik salah satu dari mereka.

BOY 2 : Hiraeth (Selesai)Where stories live. Discover now