9

9.5K 687 6
                                    

"Mamiiiiiii. Papiiiiiiii" teriakan heboh di pagi hari membuat Nia, buru-buru mendobrak kamar Qia, ternyata tidak terkunci.

"Kenapa sih Qi? Pagi-pagi udah teriak-teriak?"

"Lula ilang Mi!"

"Lula udah di jemput semalam. Kamu sih tidur kayak kebo"

What?? Di jemput? Kok dia gak tahu sih.

"Terus siapa yang angkat Lula dari kamar ini?" Bukan apa, Qia hanya memastikan kalau bukan Bima yang masuk ke kamarnya yang sangat berantakan ini.

"Bapaknya lah. Udah ah, mandi kamu. Bau kambing!" Mami Nia kembali menutup pintu, meninggalkan Qia dengan kegabutannya.

Aaaaaa. Malu banget gue! Bukannya bangun, Qia malah uring-uringan enggak jelas.

°grub rumpi no secret 💋°

'guys, doain gue ya'

'alfatihah.. Auzubillahiminasyaitonirajim...' tulis Merra.

'heh! Enak aja. Doain gue bisa jadi Mami yang baik buat anak gue'

'kalau sakit buruan kemari. Mumpung dosis suntik mati gue Ready Stock nih' kali ini si dokter gesrek membalas.

'kalian pada kenapa sih?' biasanya tulisan kalem begini, kalau Serra lagi banyak beban nih.

'gua mau kawin guysss. Alhamdulillah'

'mimpi!'

'ngaco!'

'tidur gih. Sakit kamu kambuh!"

Ihh, gapercayaan banget sih. Qia saja, udah ngerasa bakalan nikah muda nih. Hahaha. Entah kenapa wajah tampan dan dingin Bima perputar di kepalanya.

'nanti gue ceritain. Gue tunggu di vintage ya. See you 💋'

'bilang aja Lo cari pelanggan' ketik Merra pada akhirnya.

°°°

Karena Ditta heboh mau ngemall, sekalian deh jadwal makan siang mereka jadi berpindah di City Ice. Tetap, yang ngajak ketemuan Qia, yang paling gak pernah ontime dia pula.

"Sorry guys gua baru nyampe. Habis fiting baju pernikahan soalnya" dih, baru nyampe udah buat yang lainnya terkikik geli.

"Ini minum siapa? Aku minta ya!" Qia langsung menyeruput orange juice milik Serra. Kayaknya nih anak lari makanya sesak begitu.

"Lo mau kawin sama siapa sih Qi? Gue takutnya lo mulai gak waras" Ditta mengambil buku menu dan memberikannya pada Qia.

"Sama Bima. Tahu? Yang kemarin itu!"

Omaigattttt. Entah setan apa yang merasuki Qia siang ini, "oh jadi namanya Bima?"

"Yuhuu. Iyes. Calon suami gue!"

"Serah deh Qi" Serra menimpali.

"Tapi kalian jangan kaget ya. Buy One Get One tapi nih"

"Ha?"

"Maksud Lo?"

"Jelasin!"

"Yee. Santai aja kali. Ternyata dia tuh dudaaaa. Yuhu, gak masalah sih. Yang penting ganteng, baik, tajir"

Ditta, Serra dan Merra kompak membelalak.

"Ternyata Lula anaknya!"

"APA?" kali ini, bak paduan suara, suara ketiga sahabatnya kompak membuat pembeli yang lain menoleh.
Belum hilang keterkejutan mereka, suara bocah kecil yang menghampiri membuat keempatnya kaget lagi.

"Tanteee..."

"LULA! Kamu sama siapa ke sini?" Qia mengangkat Lula, mendudukinya dalam pangkuannya. Enggak perduli tatapan heran ketiga temannya. Qia celingak-celinguk, jangan bilang Lula sendiri di sini.

"Cama Papi tan"

"LULA!! PAPI BILANG KAN TUNGGU DI MEJA KITA!" Suara membentak dari Bima membuat Qia ikut terperanjat. Sementara Lula sudah menenggelamkan wajahnya di dada Qia.

"Gak bisa ya ngomongnya gak pake nge-gas?" Qia menatap sinis Bima. Senaksir apapun dia dengan lelaki ini, tetap saja tidak ada pembenaran untuk lelaki yang suka marah marah enggak jelas begini.

"Terserah saya. Itu anak saya!"

"Tapi anak bapak takut!" Ditta, Serra dan Merra cuma bisa memandang drama keluarga di hadapannya ini.

Huhh, belum apa-apa saja mereka sudah adu mulut. Gimana mau kawin? Gak mungkin dong ya, tiap hari pasti rumah berasa pasar malem!
Bima menarik nafas kasar, kebiasaan buruk yang akhirnya Qia sadari saat lelaki ini sedang dalam mode marah, "ayo kita balik ke meja kita La" bukannya bersikap lembut, Bima malah menarik tangan Lula. Qia menepuk kuat tangan itu.

"Makan di sini aja. Lula juga udah gak mood pasti sama bapak!"

Serra, Merra dan Ditta sontak melotot. Tidakkk! Mereka enggak siap harus makan dengan Bima. Ganteng sih tapi galak.

"Terserah!" Katanya terlihat jutek, tapi menarik kursi yang kosong untuk duduk.

Bukannya tenang, ketiga sahabatnya itu malah mati kutu. Sialan Qia. Enggak mikirin temannya nih, sementara Qia sibuk sendiri dengan Lula. Oke fiks. Mereka adalah obat nyamuk!

_____

Langkat, 20 September 2021

Suamiable (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang