29. Angkasa Maha Benar

1.9K 266 7
                                    

"Sam, gue mau nanya" ujar Angkasa seraya mengalihkan atensinya kearah Samudra.

Samudra mengernyit bingung, "Mau nanya apa?" Balasnya seraya membenarkan posisi tidur adiknya.

Angkasa tersenyum, "Orang kalau meninggal kan di bungkusnya pake kafan"

Samudra semakin menautkan keningnya, entahlah— ia bahkan tidak bisa menebak apa yang akan sosok itu katakan.  "Terus?"

"Gue bingung"

"Bingung kenapa? Ayolah, gausah aneh - aneh lagi, Sa" jujur, Samudra selalu risih tiap kali Angkasa berbicara soal kehilangan ataupun kematian.

"Ya bingung aja, itu kuntilanak kok bisa - bisanya pake daster ya? Padahal kan waktu meninggal dibungkusnya pake kafan" ujar Angkasa yang entah kenapa sukses membuat Samudra mengumpat dalam diam.

Konyol—

"Ohh itu, kebetulan nenek moyang kita dulunya tukang jahit. Jadi mungkin sekarang mereka lagi buka usaha jahit daster"

"Wah keren ya" balas Angkasa yang sukses membuat Samudra menggelengkan kepalanya heran.

"Oh iya, satu lagii"

"Apaa hm?" Sepertinya Samudra mulai senang menanggapi candaan adiknya.

"Lo kalau di suruh milih, lebih pilih mana? Masuk surga apa neraka"

"Ya semua orang juga pengennya masuk surga, bego"

"Gue engga"

"Maksud lo?"

"Gue lebih milih masuk neraka sih"

"Kenapa gitu?"

"Secara lo bayangin aja, palingan kalau di surga lo ketemunya sama orang baik - baik aja. Sedangkan gue? Di neraka ketemunya sama artis - artis bokep. Kan lu—"

"Setannnnnnnnnnn"

"Awwww" sial, satu gamparan sukses mendarat dengan mulus di kepalanya.

"Ini otak kayaknya beneran harus di upgrade dulu deh, sumpah isinya tai semua"

"Ehh tolong yaaaa"

"Bego, iya kalau ketemunya sesuai sama apa yang lo harepin. Kalau ketemunya sama pembunuh bayaran? Mati - mati dah lo"

"Kan emang udah matiii"

"Iya udah mati, terus mati lagi. Ga bisa reinkarnasi"

"Ehhh"

"Apa? Masih mau masuk neraka? Silahkan? Atau mau gue daftarin biar nama lo ada di urutan pertama"

"Bangkeee"

"At—"

"Gajadi, gue mau masuk surga aja. Siapa tau disana ketemu lisa blackpink"

"Gini nih, kalau otak sama hati ga pernah sinkron"

Angkasa terkekeh, mengabaikan jika saat ini Samudra hanya bisa memutar bola matanya malas.

"Samudra galak"

"Lah elu? Begoo"

"Iss kok malah ngatain sih?"

"Bodooo"

"Gue blacklist jadi kakak baru tau lo"

"Emang berani?"

"Engga" balas Angkasa lengkap dengan kekehan pelannya. Sedangkan Samudra? Laki - laki itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Sedangkan tangannya terlihat mengusap pelan surai Angkasa sebelum akhirnya—

SEMESTAWhere stories live. Discover now