Bab 13 .KEHEBOHAN

850 59 3
                                    

Bab 13. KEHEBOHAN.
★★★★

#Pov Soraya

Gue buka mata gue lebar lebar serta gue lihat sekeliling gue, tempat yang terasa asing bagi gue,,,
Setelah gue sadari gue melihat sosok orang yang gue cintai sedang tak berdaya diikat disebuah kursi dengan mata terpejam...

Gue menangis serta memeluknya erat, dan berusaha melepaskan ikatannya, namun tenaga gue tidak cukup kuat untuk melepaskannya. Ini aneh, padahal seperti ikatan biasa...

Gue edarkan padangan gue, gue tak tahu tempat apa ini? Semacam tempat penyiksaan, namun tempat ini hanya satu ruangan dan agak berkabut serta temaram, seram. Entah mengapa gue bisa sampai ketempat ini?. Selama ini gue belum pernah ketempat ini, sangat asing?.

"Sayang,,,, bangunlah. Apa yang terjadi padamu? Sayang bangunlah, aku mohon,,," kata gue lirih sambil terisak pilu melihat keadaan kekasih gue yang begitu memilukan keadaannya tanpa daya karena bertelanjang dada. Andai keadaannya baik baik saja, maka yang akan gue lakukan dengannya akan berbeda.
"Sayang,,, bangunlah, ku mohon,,,," panggil gue sekali lagi, kali pertama tadi tak ada respon, mungkin lagi pingsan. Tapi gue berusaha untuk membangunkan bagaimana pun caranya. Sambil gue tepuk lembut wajahnya yang lebam karena ada darah yang baru mengering disudut bibirnya. Gue guncang tubuhnya serta gue ciumi bertubi tubi, tapi tetap pacar gue tak ada reaksinya. Gue kehabisan akal dan menyerah serta gue edarkan pandangan gue sekeliling ruangan siapa tau gue bisa keluar dari tempat ini yang seperti kurungan bagi gue karena tidak memiliki pintu sama sekali bahkan jendela juga tidak ada, atapnya juga ada plafonnya, rasanya mustahil bisa keluar dari tempat ini?

Bagaimana gue bisa keluar dari tempat ini, gue kesini saja tak tau, tiba tiba saja sudah berada disini, karena gue juga tak melihat pintu masuk?

Gue dikejutkan sesosok orang yang tiba tiba ada didekat gue yang entah dari mana datangnya?. Setelah gue teliti baik baik gue tau siapa sosok yang mengejutkan gue.
Gue sangat mengenalnya dengan baik, karena gue telah membullynya.

"Bening?" ucap gue lirih karena gue sangat mengenalnya. Anak miskin itu tersenyum sinis kearah gue, hal itu membuat hati gue berdebar. Gue mendadak takut melihatnya dengan senyum dinginnya.

"Apa Lo yang melakukan semua ini pada kekasih gue? Gue bunuh Lo Bening!" geram gue. Dia hanya mengangguk pelan serta tersenyum dingin. Amarah gue naik dan gue menjadi kalap karena orang yang gue cintai keadaannya cukup mengenaskan, gue tak peduli apapun yang terjadi, gue akan mencakar wajahnya yang dingin itu.

Hal yang membuat gue terkejut, yaitu sosoknya tak bisa gue sentuh sama sekali bagai memegang angin saja...

"Apa mau Lo hah?" seru gue antara takut dan marah karena gue tidak bisa berbuat apa apa bahkan untuk menyakitinya saja gue tidak bisa, bahkan senyumnya seperti menyeringai ke arah gue, dingin. Gue sudah kehabisan akal karena yang gue lakukan sia sia.

Bening masih tetap diam ditempatnya, menatap tajam kearah gue yang mulai ketakutan, padahal gue berdiri dihadapannya, hanya sejengkal, serta gue bisa menggapainya, namun setiap kali gue menyentuhnya seperti angin tak bisa gue pegang.

"Siapa Lo sebenarnya?" tanya gue ketakutan setengah mati. Sedari tadi si miskin ini diam, tapi hal itu membuat gue malah takut. Kembali, si gembel miskin menyeringai serta tersenyum dingin dengan mata tajam menatap gue.
Gue sudah kehabisan akal...

"Aku ingin tidak melakukan hal ini padamu Raya, namun kau sudah keterlaluan. Sebenarnya, aku kasihan padamu juga pacarmu yang sok kuat itu.
Pelajaran pertama dariku, terimalah balasan dariku. Aku akan membuatmu tak berani berada ditempat umum. Ha ha ha,,,,"
ucapnya sinis dengan tawa sarkasnya dan dingin. Setelah itu mendekati gue, gue tak berdaya, karena setiap gue akan menghindarinya selalu berada didekat gue.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Where stories live. Discover now