Bab 68. Jelas

343 36 0
                                    

Bab 68. Jelas.
★★★★

Tentu saja insiden pagi buta begitu membekas...

Riko ternyata ada rasa cemburu pada mas Kharisma.

Sedangkan mas Kharisma menanggapinya dengan biasa.

Atau mungkin mas Kharisma memang tidak suka padaku?

Teringat ucapan kakek kalau ada cowok yang akan datang dengan cinta yang dalam.

Aku sendiri tidak tau apakah diantara kedua laki laki yang kini bersamaku.

Kalau mas Surya kayaknya tidak mungkin karena dia tidak datang kesini.

Ah, sudahlah!

Pagi ini, seperti biasanya aku dan mas Kharisma ke ladang untuk nyadap karet tentunya Riko tidak ikut karena ada hal penting yang akan dilakukan. Aku tidak tau apa itu?

Tentunya saja aku tidak segan buat meluknya erat dari belakang serta sambil tanganku mengerayang kearea bawah serta mempermainanknnya.

Sudah pasti tegang tak terkontrol, terlebih saat ku mainkan diselingi dengan koncokan lembut hingga percumnya keluar.

"Oghhh,,,," erangnya pelan. Dadanya berdetak dengan cepat.

Selama perjalanan menuju ke ladang selalu ku goda hingga gairahnya meluap luap. Ku rasakan percumnya berlelehan tak karuan bahkan detak jantungnya kian berpacu bahkan sesekali menarik nafas berat seperti ada beban didadanya.

Kita sampai diladang yang dituju...

Turun dari motor...

Mas Kharisma pun menuju kesalah satu pohon karet, lalu pipis dengan biasa tanpa perduli keadaan. Tubuhnya bergidik habis kencing lalu kembali ke semula.

Mungkin ini saat aku bertanya apa yang jadi misteri selama ini.

"Mas, tunggu sebentar" cegah ku ketika dia mengambil arit deres sambil memegangnya.

"Iya, ada apa dek?" Ia berhenti memperhatikanku.

Aku agak ragu, tapi buat apa terus ku pendam jika jadi ganjalan terus, maka ku beranikan diri untuk menanyakan secara langsung....

"Kenapa malah dia dek?"

"Gini mas, aku hanya mau bertanya. Waktu malam itu mas duduk bersila aku pikir itu ilmu Penjerat mimpi, tapi dugaanku salah
Lalu apa yang mas gunakan?" tanyaku gak juga penasaran.

Mas Kharisma nampak menelan ludah, kelu mungkin berat, tapi aku tak bisa memaksanya, jika pun tidak mau cerita aku tidak masalah...

Mungkin merasa tak enak karena aku telah menolongnya sehingga terpaksa cerita...

"Kalau mamas tidak mau cerita gak apa apa, aku juga gak masalah. Hanya saja aku,,,"

"Baiklah. Mungkin perlu kamu ketahui, kalau aku menggunakan ilmu yang bernama Rogo Sukmo! Hingga aku bisa mengembara layaknya ilmu Penjerat mimpi, tapi bedanya aku tidak bisa melakukan apa apa jika terjadi sesuatu pada ragaku, aku bisa celaka juga sukmaku bisa saja tidak kembali ke ragaku jika terjadi sesuatu pada ragaku. Beda dengan ilmu yang kamu miliki, kamu bisa jadi penguasa di dunia mimpi serta bisa melakukan apa saja yang kamu inginkan" jelasnya panjang lebar, menatapku tajam sejenak dengan seulas senyum yang dipaksa.

"Tapi, ada satu hal yang membuatku heran, kenapa mamas bisa berpindah tempat dalam sekejap?"

"Dari mana kamu tau, dek?"

"Lha buktinya, waktu di bus itu, aku tidak menemukan mamas, padahal kan busnya gak berhenti,,," selidikku ku tatap tajam balik, dengan rasa penasaran.

"Ohh, itu. Aku punya satu lagi ilmu Halimunan yang bisa membuatku menghilang juga pindah ketempat yang ku tuju dan ku mau" terangnya terlihat biasa.

Penjerat Mimpi 1 (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang