🌠 Gara-gara Mbak Kunkun

186 33 2
                                    

Happy Reading!


Hari ini Rere libur, tidak ada jadwal ke kampus. Ia berencana untuk mengerjakan tugas akhir sebelum UAS semester genap minggu depan. Rere sering sekali bangun pukul tiga subuh untuk sholat tahajud dilanjut dengan belajar atau mengerjakan tugas.

Waktu menunjukkan pukul tiga subuh lebih lima menit. Ia mengecek ponselnya dinakas. Ada satu pesan masuk. Pasti itu dari Arkan. Yap! Arkan selalu membangunkan Rere untuk bangun subuh. Setiap hari mereka melakukan sholat tahajud bersama. Sebenarnya Rere dan Arkan sudah mengajak semua teman-teman nya untuk sholat tahajud bersama walau dirumah masing-masing. Kadang-kadang Nathan, Gisel dan Rendra ikut bangun, ikut menyahut chat di grup mereka, tapi Haikal dia jarang sekali ikut, karena dia kalau sudah tidur seperti kebo. Susah dibangunkan.


Arkan

|Re? Udah bangun?

Udah ni, baru aja bangun.|

|Yaudah kumpulin dulu
nyawanya. Abis itu ambil
air wudhu😂

Iya bapak komandan 👮‍♀️|

|Kalo udah wudhu
kasih tau.

Iya-iyaaa bawel deh|
Yaudah gue wudhu dulu.

|Oke.
Awas ada mbak kunkun.

ARKANNN!!!😠😠😠|
JANGAN NAKUT-NAKUTIN
NAPA!!!

|Hahaha iya iya
Maaf. Udah gih wudhu.

Hmm iya!|

Rere pun segera bangkit dan melempar ponselnya ke ranjang. Ia mencebik kesal karena Arkan menakut-nakutinya.
"Iwis idi mbik kinkin. Hilih! Nyebelin banget! Niat ngajak tahajud gak sih! Malah nakut-nakutin!"

Rere melangkah keluar kamar. Ia pun berjalan melewati ruang tamu untuk menuju kamar mandi. Lampu ruang tamu sengaja dimatikan, kalo kata Ibu biar hemat listrik. Saat Ia melewati ruang tamu Ia dikagetkan dengan bentukan poci yang tidur di kursi sofa.

"ASTAGFIRULLAH! POCONGGG! HUAAA IBUUUU ABAHHH ADA POCONG!", teriak Rere dengan kencang hampir membuat seisi rumah terbangun. Yang disangka Rere pocong pun ikut terbangun karena teriakan nya.

"HAH?! MANA POCONGNYA DEK MANA?!"

"BANG JEFF?!", Teriak Rere semakin kaget.

"Abang ihhh! Kirain Adek abang poci yang lagi tidur disofa! Lagian abang ngapain pake selimut sampe dibungkus gitu badan nya kaya poci!"

Jeffrey menghela nafasnya. "Yaampun Dek, abang baru aja bisa tidur. Baru selesein skripsi noh!", jelas Jeffrey sambil menunjuk laptopnya dimeja.

Mata Rere pun beralih menatap meja yang abangnya maksud. Ternyata benar disana terdapat laptop serta kertas yang berserakan. Tepat disisinya terdapat tiga cangkir gelas berjejer yang sudah dipastikan bahwa isi nya adalah kopi.

"Yaampun bang, adek minta maaf udah bangunin abang kaya gini. Rere jadi gak enak sama abang.", Rere berjalan menghampiri Bang Jeffrey lalu memeluknya erat.

Perlu diketahui, bahwa perempuan bernama Regulus ini mempunyai sikap tidak enakan terhadap orang lain. Bahkan ketika orang lain meminta tolong tapi Ia sedang kesusahan, pasti Ia akan bantu sebisa mungkin. Ia juga tidak bisa menolak permintaan orang lain, yang kadang menyusahkan nya. Kadang kedua abangnya dan teman-teman nya ini sering kali dibuat greget dengan sikap Rere yang seperti ini. Maka dari itu teman-teman komplek yang sudah sangat mengenal Rere dengan baik jarang sekali membuat permintaan, atau meminta tolong yang bisa memberatkan nya.

Regulus [Jeno x Karina]Where stories live. Discover now