🌠 Sudah sedekat ini?

117 23 4
                                    


Happy reading!


Sehabis kejadian tadi siang Kafi dan Nathan membawa Rere kerumah Nathan. Ya. Nathan bisa ada disana karena Ia juga kaget dengan teriakan Rere dan Kafi dilapangan rumput yang berada tepat didepan rumah Nathan. Dengan segera Nathan bertanya kepada Kafi dan membawa Rere ke rumahnya.

Rere didudukan dikursi sofa dan Nathan memberinya minum supaya bisa lebih tenang. Rere masih syok dengan kejadian tadi hingga Ia masih terdiam sekarang. Sementara dua laki-laki yang menemani Rere ini saling menatap. Nathan dengan kode matanya meminta kejelasan apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, namun Kafi yang peka terhadap Rere pun meminta untuk tidak dulu membahas kejadian barusan karena Rere yang masih syok.

Setelah membiarkan Rere tenang dan beristirahat cukup lama Kafi memutuskan untuk membawa Rere pulang. Dengan bantuan Nathan, Kafi memapah Rere menuju rumahnya karena Ia masih sedikit lemas. Sampai dirumahnya, Kafi dan Nathan disambut oleh Bang Jeff. Awal nya Bang Jeff tersenyum senang karena Kafi dan Nathan datang berkunjung kerumah, namun saat melihat Rere yang dipapah oleh kedua laki-laki ini raut wajah Bang Jeff berubah menjadi khawatir.

Segera Bang Jeff membopong Rere dan membawanya ke kamar untuk ditidurkan. Setelah membawa Rere ke kamarnya, Bang Jeffrey kembali lagi ke ruang tengah untuk menemui Kafi dan Nathan.

"Nathan, Kafi, sebenernya ada apa ini? Kenapa adek gue lemes banget sampe harus dipapah kalian berdua kesini? Perasaan tadi pagi dia baik-baik aja?", tanya Jeffrey.

Kafi menundukkan kepalanya sementara Nathan hanya bisa menatap Kafi karena Ia juga tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi.

"Bang Jeff, sebelumnya gue minta maaf.", ucap Kafi.

"Tadi pagi, gue ngajak Rere buat keliling komplek karena gue baru dateng lagi kesini, gue lupa sama tempat-tempat disini bahkan komplek ini banyak berubah, jadi gue minta tolong Rere buat nunjukin semua tempat dikomplek ini."

"Pas kita sampe dibawah, depan rumah Nathan, disana ada lapangan rumput kan? disitu Rere nyender ke pagar besi pembatas yang udah karatan. Awalnya gak kenapa-kenapa, tapi lama-kelamaan pagar itu tiba-tiba bunyi terus lepas dari tempatnya. Rere yang lagi nyender juga otomatis ikut kedorong ke belakang hampir jatuh ke bawah. Liat itu refleks gue langsung tarik Rere dan Rere juga berusaha buat pegangan ke gue. Karena kejadian itu Rere nangis, syok sampe lemes kaya gitu bang.", jelas Kafi.

Nathan dan Jeffrey yang mendengar cerita Kafi menggelengkan kepalanya. Bang Jeff menghela nafasnya, adiknya ini benar-benar sangat ceroboh, pikirnya.

"Lagian kalian ngapain kesana? Udah tau kawasan yang dibawah itu udah jarang kejamah lagi sama orang-orang disini. Disana juga bahaya, semuanya udah tua, pagar pembatas juga udah karatan kaya gitu rawan banget kalo pegangan disana, apalagi ini nyender. Pasti lah pagarnya langsung lepas dari tempatnya.", ucap Jeffrey.

"Lagian Kaf, gue yang tinggal paling ujung aja gak pernah kesana. Gue gak berani sumpah. Makanya tadi gue kaget liat kalian berdua ada disana.", ucap Nathan.

"Iya gue minta maaf Bang Jeff, Na, harusnya gue nanya sama kalian jangan sama Rere.", balas Kafi.

"Udah gapapa Kaf, biar ini jadi pelajaran buat kita. Mulai sekarang kalian jangan pernah kesana lagi. Gue juga harus bilang ke Ibu minta pihak kantor buat tutup akses kesana, bahaya banget buat kita terutama anak-anak panti yang gak tau keadaan disana.", balas Jeffrey.

"Yaudah kalian pulang dulu aja, sebentar lagi juga dzuhur. Siap-siap sholat berjamaah di mesjid. Rere juga mau gue biarin istirahat dulu. Thanks ya Kaf, Na, udah jagain adek gue.", ucap Jeffrey.

Regulus [Jeno x Karina]Where stories live. Discover now