Chapter 07 : A Weird Dream

207 31 69
                                    

🌸Happy Reading 🌸


Langkah berdentum kaki kecil gadis tersebut membawanya ke kelas. Dan pada akhurnya mengantarkannya ke bangku dimana ia duduk berdampingan dengan sahabatnya. Gadis berambut panjang yang tengah menyalin tugas milik temannya tersebut tentunya menoleh. Karena dia menyadari ada yang salah dengan temannya ini. Dari cara duduknya saja sudah terlihat jika gadis di sampingnya terlihat kesal.

"Lo ngapa dah mukanya di tekuk gitu?" tanya gadis berambut panjang yang menjeda kegiatannya. Namun tidak ada jawaban yang keluar, temannya masih diam seribu bahasa sembari sibuk dengan ponselnya.

"Woy, lo kenapa sih? Ada masalah?" tanya gadis itu. Namun tetap saja sang gadis hanya diam tidak menjawab. "Ah ilah, au ah pusing gue." karena tidak mendapatkan jawaban juga, maka gadis itu memilih untuk tidak bertanya lebih lanjut. Dan justru hal tersebut malah semakin membuat si gadis kesal. Lantas, ia meletakkan ponselnya dengan agak kasar hingga berbunyi ketukan yang agak keras.

"Ini tuh semua juga gara-gara lo tau ga?!"

Mendengar ocehan temannya, Jaehee kembali menoleh. Dengan raut wajah yang bingung dia bertanya, "Lah napa lo tetiba nyalahin gue? Emang gue salah apaan?" protesnya.

"Salah apaan... Salah apaan... Gegara lo salah ngasih barang si Riki jadi liat cd sama pantyliner gue!"

"Lah, ya gue ga salah lah! Orang lo yang ngasih, gue cuma nganterin sama Jihan!"

"Ya seenggaknya lo cek dulu kek, trus bilang ini bukan jaketnya Riki!"

"Heh! Maemunah! Emang lo pikir gue sama Jihan tau kalo lo mau kasih jaket ke Riki?!"

Nami langsung terdiam. Jika dipikir-pikir iya juga, mengapa dia malah memarahi temannya? Padahal semua ini memang kesalahannya. Tetapi dia tidak mau di salahkan. Ya semacam perempuan pada umumnya sih. Tidak mau di salahkan.

"Makanya jan asal nyalahin orang! Lo sendiri yang salah, orang yang gatau apa-apa di tuduh!" itu teguran terakhir dari Jaehee. Gadis itu dengan sisa gerutuannya kembali menyalin tugas temannya. Tak habis pikir dia dengan Nami. Semua itu terjadi akibat ulahnya sendiri, tetapi dia tidak mau mengakui kesalahannya. Dan justru menyalahkan orang lain. Dasar.

Nami akhirnya diam saja, menjernihkan pikiran serta rasa kesalnya dengan menonton youtube saja. Ya meski masih ada sedikit rasa bersalah juga sih.



🌸🌸🌸



Siang telah berganti malam. Mentari juga telah pulang di gantikan dengan bulan yang menyinari bumi. Hingga cahayanya menembus gorden putih tipis yang menutupi kaca jendela kamar seorang gadis. Mata gadis itu tetap terjaga, menatap pada gorden kamarnya.

Entah apa yang ia pikirkan, tetapi hal tersebut membuatnya tidak bisa tidur. Matanya memang sudah ingin lengket untuk tertutup, tetapi entah mengapa jika dia memejamkan mata dirinya tidak bisa tidur. Kepalanya terus di giliri pikiran yang random. Entah itu ingatan saat ia bersama Jaehee, atau mengingat materi pelajaran apa saja yang sudah ia pelajari. Atau... Masa lalu kelamnya?

Helaan nafas keluar, dia menggeleng pelan kemudian. "Ngga... Jangan pikirin itu lagi." ucapnya dengan lirih. Baginya sudah cukup dia memiliki pengalaman buruk di masa lalu. Dan sayangnya semua itu masih menghantuinya sampai sekarang.

Gadis itu pada akhirnya memilih untuk memejamkan matanya, berharap bahwa dia akan pergi ke dunia mimpi. Walaupun dia yakin akan sedikit memakan waktu yang lama. Setidaknya dia bisa tertidur karena matanya terus terpejam. Dia membalikkan tubuhnya, merubah posisi agar tidur menjadi lebih nyaman.  Posisinya saat ini membelakangi jendela.

Heartstrings [Nishimura Riki] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang