BAB 29 : PENGAKUAN BUNDA TANIA

71K 8.6K 5.6K
                                    

FOLLOW, VOTE, COMENT AND SHARE THIS STORY ♥

YANG NGGA KUAT JANGAN NEKAT YUK BISA YUK 😽

WARNING!!!! MUNDUR ALON-ALON HAYUK KASIAN HATINYA🌞

BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN🌞

CERITA INI DILINDUNGI ALLAH DAN PARA MALAIKAT NYA💚

♥♥♥

"Teruntuk pelakor, kenapa harus menjadi orang ketiga? Kenapa kalian lebih memilih menyakiti banyak hati sih? Padahal kalian bisa mendapatkan yang lebih baik dan hidup tidak saling menyakiti"

"Than, gue masuk yah." ucap dokter Ayumi membuka pintu ruang kerja dokter Nathan.

"Ngapain kesini?" tanya dokter Nathan datar.

"Dih ngga sopan sama yang lebih tua,"

"Lebih tua enam hari, maaf." ketus Nathan.

"Tetep aja kali." Dokter Ayumi membalas bangga.

"To the point!" Nathan berucap tegas.

"Jarang-jarang loh kita satu shift. Terakhir sering satu shift waktu kita barengan mantau Nabila pas masih koma, right?" ujar dokter Ayumi mencoba mengingat-ingat.

"Saya sibuk dokter Ayumi, and please kita bukan makhram jadi bisa pintu ruangan saya dibiarkan terbuka agar tidak terjadi fitnah?" mohon dokter Nathan.

"Ah, i am sorry Nathan. Gue lupa kalo di agama islam ada batasan-batasan tertentu. Wait gue buka pintu ruangan lo, okay." ucap dokter Ayumi yang langsung membuka pintu ruangan dokter Nathan lebar-lebar.

Setelahnya dokter Ayumi langsung duduk dihadapan meja kerja dokter Nathan. "Emm, minggu depan lo free kan, Than?" dokter Ayumi langsung bertanya tentang tujuannya menemui dokter Nathan.

"Kenapa?"

"Temenin gue kondangan, please!" mohon dokter Ayumi.

"NO!"

"Temen macam apa lo? Ini tuh gue cuman gantiin Daddy. Mau dong, Than. Bentaran,-"

"Dokter Ayumi masih sering chattan dengan Nabila?" tanya dokter Nathan memotong rengekan dokter Ayumi.

Dokter Ayumi dibuat melongo sesaat lalu kembali tersadar. "Jadi partner gue kondangan nanti baru di jawab!" tawar dokter Ayumi.

"Oke." setuju dokter Nathan langsung.

"Sebenernya udah jarang sih. Malah yang sering chat gue si brondong adeknya Nabila. Yang namanya Ridho, tahu kan orangnya?" dokter Ayumi memberi tahu sambil memandang dokter Nathan dihadapannya.

"Gila kali yah tuh adeknya Nabila beda sendiri di keluarga. Berani banget lagi gombalin gue. Kalo ngga dijawab gue di spam chat. Kalo udah dibales ngelunjak minta vic,-"

"Harusnya hari ini jadwal Nabila check up. Kondisinya masih perlu kita pantau karena saya takut Nabila mendapatkan efek dari komanya." cemas dokter Nathan yang untuk kedua kalinya memotong ucapan dokter Ayumi.

"Semoga aja ngga. Kalo ada pasti Nabila langsung ngubungin kita." pendapat dokter Ayumi.

Dalam hati dokter Nathan mengaminkan. Ia tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk pada pasien-pasiennya.

"Jadi gimana? Mau kan nemenin gue kondangan?" tanya dokter Ayumi memastikan.

"Maaf saya tidak bisa. Dokter bisa pergi dengan Ridho saja." jawab dokter Nathan.

Perjanjian Dua Surga (END | LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang