Perjanjian Dua Surga (END | LENGKAP)

BAB 32 : SELINGKUHAN AYAH SADAM

FOLLOW, VOTE, COMENT AND SHARE📸

OBI NGGA BISA ACAK-ACAK ALUR PDS SEBENERNYA TAPI, KARENA BANYAK YG CURHAT KATANYA KEBAWA KE REAL LIFE JADI OBI KURANGIN SESEKNYA DIKIT-DIKIT 🤧

LUV BANYAK-BANYAK JUGA SIH BUAT READERS PDS YG UDAH SAMPAI SEJAUH INI, OBI HAPPY BANGET LIAT ANTUSIAS KALIAN ✨🖤

Selamat Menikmati Bab ini 🍓

♥♥♥

"Lapisan luka di hati yang menganga lebar pun istri sanggup. Asal jangan kau para suami buang saja obat yang mereka butuhkan"

"Ealah, ada apa maning kie Mas Ridho?" bingung Mang Imad bertanya.

Ridho yang sedang rebahan di sofa depan televisi sambil menyaksikan ketegangan diantara kedua orang tua nya dan juga ibu mertua kakak perempuannya itu terlonjak kaget karena ada yang bertanya tepat di samping telinganya.

"Astaghfirullah, Mang. Saya hampir baca surat Yasin gara-gara Mang nanya nya di kuping Idho langsung," protes Ridho sambil mengelus-elus telinganya.

"Emsory Mas Ridho, saya takut di denger sama mereka loh kalau suarane kegedean. Mereka lagi asik temen kayane." ucap Mang Imad sambil menatap buna Tania dan kedua orang tua den ayu nya.

"Iyah, Mang jangan di ganggu. Masalah serius itu." ujar Ridho.

"Masalah apa emange, Mas?"

"Ituloh nenek Tania habis buat pengakuan dosa. Papa sama Mama jelas ngga terima. Idho mau ikutan tapi dia orang tua takut dosa sama ga sopan. Ngga cocok banget anak ganteng not have akhlak yekan?" jelas Ridho dengan nada sok seriusnya.

"Bunda Tania asline baik, Mas Ridho. Cuma ora tau ketempelan setan sekang endi tiap sipat ambise keluar."

"Mbuhlah, Mang. Idho mah udeh hilang hormat kalo ama orang tua kek begono." balas Ridho menunjuk bunda Tania dengan dagunya.

"Kayanya moto hidup nenek Tania tuh gini 'pasal satu Tania Adnan selalu benar. Pasal dua kalau Tania Adnan salah balik lagi ke pasal satu'." kata Ridho dengan raut jenakanya.

Mang Imad mengganguk membenarkan. Padahal Ridho hanya bergurau padanya saat mengatakan itu.

"Oiya, Mang. Makasih yah." terima kasih Ridho dengan tulus.

"Makasih nopo toh, Mas?" bingung Mang Imad menatap adik absurd den ayunya itu.

"Udah mau bantuin calonnya, Idho."

"Sopo toh, Mas?"

"Dokter Ayumi cantiklah, Mang. Siapa lagi." yakin Ridho.

"Lah tuaan dokter kui dari pada Mas Ridho. Mas Ridho sekolah aja durung kelar."

"Kalo jodoh mah ngga mungkin ketuker kaya sendal jepit kok, Mang. Percaya aja sama quotes di IG Idho mah."

"Sakarepmu, Mas Ridho." pasrah Mang Imad.

"Oiya, Mang. Idho udah bisa ngomong pake basa jawa. Dengerin Mang!" pinta Ridho sumringah.

Mang Imad ikut semangat saat mendengarnya. "Jajal, den ayo!"

"Apa kabar wong sing tau tak sayang," suara Ridho dengan nada.

"Bagus Mas! Dilagu maning jawane." bangga Mang Imad pada Ridho.

Ridho tersenyum bangga sambil menyugar rambut hitamnya kebelakang.

"Apa kabar wong sing tau tak gawe nyaman." lanjut Ridho lagi.