42

998 131 0
                                    

"Ah tidak ada yang bagus!"

"Jika tidak ada yang bagus kenapa tidak buat sendiri?" gerutu Rubby pelan yang masih dapat di dengar Milkha.

Xavier dalam ukuran kecilnya melompat ke pangkuan Milkha. Bulu lembutnya membuat Milkha merasa rileks, ia mengelus bulu lembut itu pelan.

"Ya itu ide bagus Rubby"

"Iya putri. Apa? Apa yang bagus?"

"Buat sendiri desainnya"

"Ta-tapi aku hanya—"

"Cepat ambilkan aku kertas, tinta juga kuas aku akan membuat desainnya sendiri"

Segera Rubby mengambil apa yang di perintahkan oleh Milkha. Siang tadi pemilik toko kue sudah datang ke istana dan membicarakan berapa banyak kue yang akan di buat dan apa saja. Jadwal Milkha hari ini cukup padat, ia juga harus ke perbatasan untuk mengecek pasukannya. Sudah lama ia tidak melihat perkembangan pasukannya.

"Ini putri" ucap Rubby dengan membawa setumpuk kertas, kuas dan tinta.

"Hari ini jadwal ku hanya ini kan?"

"Ada satu lagi putri, anda harus melihat desain sepatu pengantinnya"

Saat sedang fokus membuat desain baju pengantinnya, ia mendengar hal yang membuatnya tambah pusing. Ia desain sepatu, bagaimana jika tidak sesuai lagi dengannya?

"Hah.... katakan aku akan memberitahu dia lagi nanti. Aku harus menyesuaikan dengan gaun ku bukan?"

"Iya putri akan aku memberitahunya"

Jangan tanyakan kemampuannya soal mendesain, dia sudah sangat ahli tentang itu. Jangan lupa dia seorang profesor jenius yang tentu saja banyak alat ciptaannya yang di desain sendiri tentunya.

Setelah lama berkutat dengan itu, akhirnya ia jadi membuat desainnya. Ia juga membuat detailnya. Ia memanggil Rubby yang tertidur di meja karena lelah menunggunya.

"Rubby" ucap Milkha menguncang bahu Rubby.

"Hmm? Ya putri?"

"Beritahu Desainer Liska untuk datang besok"

"Baik putri" ucapnya lalu menghubungi Liska melalui jam tangannya.

Ya hampir semua orang di benua ini memakai jam tangan itu. Xavier juga sudah tertidur di meja, Milkha memindahkannya ke kasurnya.

"Aku akan mandi Rubby" ucapnya lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah 20 menit akhirnya ia selesai dan sudah memakai gaun sederhananya. Ia bergegas menuju ruang makan untuk makan bersama keluarganya.

"Kau akan ke perbatasan?"

"Iya, ada hal yang harus ku urus di sana"

"Biarkan Keith saja yang kesana, entah mengapa ibu merasa akan terjadi suatu hal"

"Ibu ibu ibu kau terlalu khawatir, jangan khawatir bu putri mu ini seorang jenderal hebat di kerajaan ini, siapa orang yang berani mengganggu ku? Sedangkan para bandit saja pasukan ku bu"

"Ah ya kau benar, tapi entah mengapa ibu hanya akan—"

"Sudah hentikan sayang, dia juga perginya tidak sendiri. Keith dan beberapa prajurit ikut dengannya"

"Ayah benar bu, tidak akan terjadi apa pun pada adik ku"

Akhirnya Veneliz mengalah dengan mereka, ia harus yakin bahwa putrinya akan baik-baik saja.

"Ya sudah aku berangkat"

"Hati-hati nak" ucap Veneliz.

Setelah berpamitan Milkha segera pergi, kali ini ia tidak pergi dengan mobil listrik melainkan menunggangi Xavier. Ia tampak cantik saat menunggangi Xavier, di belakangnya Keith dan prajurit lain menunggangi kuda mereka.

The Princess Technology (END) ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin