43

983 127 18
                                    

"Kau....?"

"Kayla?"

Keduanya sangat terkejut, mata mereka membola. Milkha menatapnya tidak percaya, dia bisa sampai ke dunianya sekarang tidaklah mudah. Untuk bisa sampai selain harus menggunakan mesin waktu, dia juga harus menembus dinding pelindung yang di lapisi sihir yang kuat.

"Fedrick kau, bagaimana bisa sampai sini?"  tanyanya tidak percaya pada Fedrick. Ya benar dia adalah kekasih Milkha di masa lalu, sebelum di kehidupan ini sebagai Kayla.

"Buka pintunya, dia teman ku" perintah Milkha pada penjaga penjara. Segera hal itu di lakukan oleh penjaga itu.

"Baik jenderal"

Cklek...

Setelah pintu terbuka Milkha mengajak Fedrick untuk keluar dari sana. Ia mengajaknya untuk bertemu dengan keluarganya. Kebetulan sekarang sudah waktunya makan malam.

"Ayo ku kenalkan pada keluarga ku, kebetulan sekarang waktunya makan malam" ucapnya yang di angguki oleh Fedrick.

"Kau harus ceritakan semuanya besok"

"Kenapa besok jika bisa sekarang?"

"Karena kau pasti lelah bukan? Apa lagi ini pengalaman pertama mu di penjara yang lembab dan bau amis darah"

"Ya kau benar, penjara di sini dan di sana berbeda"

"Tentu saja, di sana kan ada hukum yang mengatur juga ada perlindungan manusia. Sudah jelas sangat berbeda, jadi kau jangan terkejut lagi"

"Kenapa tidak kau ubah?"

"Rajanya bukan aku, selain itu ada hukum sendiri di sini, aku tidak bisa mengubah peraturan seenaknya walaupun posisi ku adalah adik atau anak raja"

"Putri anda sudah kembali?" tanya Rubby yang dengan cepat ingin menyusul ke penjara setelah mengetahui kabar junjungannya berada di istana, namun malah bertemu di sini.

"Ya, aku akan makan malam sekrang. Oh ya Rubby tolong siapkan kamar tamu untuknya"

"Baik putri" ucapnya yang segera bergegas untuk menyiapkan hal yang di minta.

Akhirnya mereka sampai di ruang makan.

"Muka kau kembali? Bukannya kau akan kembali besok?"

"Terjadi sesuatu di perbatasan"

"Ayah dengar ada penyusup di sana"

"Iya dan kalian tahu siapa penyusupnya? Dia teman ku dari kehidupan ku sebelumnya"

"Oh ya? Apa itu laki-laki di samping mu?"

"Benar ibu, ini Fedrick. Fedrick ini keluarga ku"

"Halo semuanya" ucapnya canggung, baik Veneliz, Calvin dan Arvind terkejut dengan salam yang di berikan Fedrick.

"A... hahaha ayo duduk. Sapaan di sana memang begitu, tolong maafkan dia ya"

"Apa aku salah ya? Aku minta maaf untuk itu"

"Ah tidak nak Fedrick, wajar kau begitu kau bukan salah satu dari kami" ucap Veneliz.

"Sudah ayo makan" ajak Calvin.

Mereka makan dengan hening, sesekali di selingi dengan pembicaraan singkat. Veneliz sangat gelisah sejak kemunculan Fedrick.

"Kau teman adikku kan? Bisa kau ceritakan tentang mu?"

"Sebenarnya aku kekasihnya, aku bekerja di tempat yang sama dengannya"

"Apakah ini yang aku takutkan?"

The Princess Technology (END) ✅Where stories live. Discover now