Sekolah (54)

119 18 23
                                    

****ARMY POV****

Seminggu masa pengenalan lingkungan telah berlalu....
Senin ini adalah hari pertamaku memulai aktivitas belajar di sekolah.

Aku sudah mendapat kelas dan untung saja aku masuk Ipa...
Memang ayah? wkwkwkw

"ini dia"
Aku masuk ke kelasku.
Kelas 10 Mipa 3.
Begitu masuk.....
Pandanganku langsung tertuju pada sosok yang duduk di depan dekat pintu ini.

Alan kemudian melihatku.
"Army?"
Lalu dia melanjutkan aktivitasnya.
Mencorat-coret meja lagi...

"KITA SEKELAS!"

"iya, itu aku sudah menyimpan meja ini untukmu"
Ahhh baik kali....
Dia sudah menyimpan meja di sebelahnya untukku hehe.

Tapi...
Depan lagi?!
Akhhh seru di belakang, bisa bobo kalau ngantuk.
Namun kalau di liat-liat, meja yang lain sudah terisi tas.
Akhhh harusnya aku datang lebih awal.
Kak Rio sih..., mandi hampir setengah jam.

Akupun menaruh tasku dan duduk di samping Alan.
"eh......."
Namaku sudah tertulis di meja itu.
"lan?"

"biar tidak tertukar"
Jawabnya sambil terus mencoret meja.
Ini ketahuan sama guru sudah melanggar peraturan nomor 4 (dilarang merusak/menghilangkan Fasilitas sekolah).

"hei, aku mau masuk Paskibraka, kau mau ikut?"
Tanya Alan.

"Paskibra?, ehhh aku pendek....."

"ahh bukan masalah itu"
Kau enak bisa bilang begitu...
Tinggimu saja nyaris 200 centi :')

"lagipula aku rasa aku tidak mau ambil ekskul...., enakan pulang dan tidur siang"

"pemalas"

"APA?!"

"bercanda, ayo ikut saja, biar tulang Inul mu bisa sedikit berkurang"
Tulang Inul apaan?

"hmm akan ku pikir kalau begitu"

.
.
.

Kemudian upacara bendera berlangsung.

"KEPADA SANG MERAH PUTIH! HORMAT!!!!! GRAK!!!!"
Sepupuku itu hehe.
Kak Rio jadi pemimpin upacara senin ini.

Kak Indra?
Di belakangku hehe.
Sebagai ketua osis sekaligus anggota Pramuka, kak Indra bertugas di belakang barisan siswa bersama anak pramuka yang lain untuk membantu anak Palang Merah.

"kamu tidak apa-apa?"
Tanya Kak Indra.

"wih kakak!, tidak apa-apa...., kak Indra kenapa maju?"
Tanyaku balik.

"yah kamu kayaknya melamun, hati-hati banyak penghuninya di sini"
Lalu kak Indrapun kembali ke barisannya.

Apaan?
Cuma mau menakut-nakutiku saja...

"bri?, tadi siapa?"
Tanya Alan yang berdiri di depanku.

"ketos, udah balik kedepan, nanti ketahuan guru kalau ngobrol"

.
.
.
.

Jam Istirahatnya....
Aku berjalan sendirian hendak ke kantin.
Kata Ayah...
Bakwan dan Gado-gado di kantin paling rekomended sih.
Jadi penasaran hehe.

"ei mau kemana"
Kak Indra tiba-tiba merangkulku dari belakang.

"eh kak Indra..., mau ke kantin kak"
Jawabku.

"kantin?, janganlah... Ikut kakak mau?"
Hmm jadi penasaran.

"kemana?"

"udah, ikut ya?!"

"ya sudah"
Kak Indra lalu menarik tanganku dan menuntunku sampai di belakang gudang sekolah.

Satu pertanyaan di kepalaku.
"kak, mau apa di sini?"

"hmm...., kamu..."

"Army, Indra"
Kak Rio datang!
"aku cari kemana-mana ternyata di sini"

"kenapa Rio?"
Tanya kak Indra.

"mau minta kunci ruang osis, kau yang simpan kan?"

"ada di tasku, ah Army nanti saja ya, kamu ke kantin saja"
Kak Indra dan kak Rio pun pergi meninggalkanku sendiri.

Aneh...

Aku segera pergi dari situ.
Aku tidak percaya hantu tapi hehe merinding juga di tempat sepi tadi.

"Army!"
Seseorang berlari ke arahku saat aku pergi dari belakang gudang.
Itu...

"JALIL!"
Sahutku.

"sudah ku bilang Jalil nama ayahku, Akir!"

"ehehe maaf salah, eh kau sedang aoa di sini?"

"cuci muka tadi di wc belakang, kau sendiri sepertinya habis ke belakang gudang, habis apa?, habis coli ya?!"

"sembarangan, eh aku ketemu kau terakhir kau meninggalkanku sendiri di SMA 1"
Aku mengungkit kejadia memalukan itu.

"ehehe maaf, aku lupa kau waktu itu ke toilet, tapi kak Indra menjemputmu kan?"

"iya..."

"nah!, itu aku yang kasih tahu"

"ya sudah makasih ya"

"kasihan..."
Akir mengelus kepalaku.
"pasti kau di sana kesepian waktu itu"

"ahaha tidak, aku dapat teman di sana, namanya Rifki dan dia juga yang menemaniku sampai kak Indra datang"
Jadi Rindu Rifki :')

"eh ke kantin bagaimana?, lapar aku"

"ayo"

Aku dan Akirpun ke kantin berdua.

.
.
.
.

****RIO POV****

Di kelas Indra..

"ini"
Indra memberikan kunci ruang osis padaku.
"kau itu selalu saja mengganggu"
Keluhnya.

"hm, kali ini tidak akan aku biarkan kau melakukan sesuatu ndra, apalagi sekarang sepupuku"

"memang kenapa kalau Army sepupumu?, toh dia juga menyukaiku"

"tapi kau tidak menyukai dia kan?"

"urus urusanmu Rio"

"urusanku juga kalau sudah menyangkut Army"

"lalu..., kenapa tidak kau ungkapkan saja ke sepupumu itu semuanya?"

"kau sudah terlanjur membuat dia suka, aku tidak akan mau melihat kalau ternyata orang yang selama ini dia suka adalah predator"

"pffft... Hahaha, santai saja Rio"
Indra memegang pundakku.
"kalau begitu kita lihat, siapa yang akan mendapat kepercayaan dari Army"

"aku sepupunya"

*****

Yang mikir Army nanti bahagia sama Indra tapi Indra tewas...
Wkwkwk maaf.
Ini kisah Army A***
Bukan Abri Fahmi haha.

Jangan lupa vote ;)

Pluviophile (Sejenak#3)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora