Hello guys ! call me rara~
BIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA.
Cuma cerita ga jelas yang mampir di otakku, semoga kalian suka:)
Jangan lupa pencet bintang ⭐ dan komen 💬 di setiap paragraf nya ya, thankies~
Happy Reading ❤
•••"Sttt.. Vei!!"
Vei masih diam tak bergeming bahkan setelah Zoya melemparkan penghapus kearahnya, cewek itu masih asik bengong sambil menyanggah dagunya menggunakan kedua tangannya yang disatukan membuat Bu Lia jadi geram sendiri.
"KAVEINA!!"
Vei tersadar dari lamunannya lalu mendengus kesal. "Apaan sih, Bu? Ganggu aja."
Bu Lia semakin mendidih mendengar ucapan salah satu murid bandel nya ini, perempuan berusia 38 tahun itu kemudian menghampiri Vei dan menjewer telinga cewek itu.
"Ganggu kamu bilang? Kamu yang ganggu pemandangan! Kalo tidak mau ikut pelajaran saya, keluar saja jangan menganggu disini!"
Vei menghempaskan tangan Bu Lia dengan kasar hingga telinganya terlepas dari jeweran maut itu. Cewek itu mengusap telinganya yang memerah sambil menggerutu.
"Siapa juga yang ganggu, orang saya dari tadi diem. Lagian ya, Bu. Cewek secantik saya nggak mungkin merusak pemandangan, iya nggak guys?"
Murid cowok seketika langsung bersorak menyetujui ucapan Vei, membuat cewek itu tersenyum pongah sembari menatap Bu Lia.
Bu Lia menghela nafas lelah lalu kembali menuju kursinya, mengabaikan Vei yang menyeringai kearahnya.
"Kalian sudah mendengar tentang pemilihan ketua OSIS baru kan?"
"Sudah, Bu!" jawab mereka serentak membuat Bu Lia selaku wali kelas 11 MIPA 2 mengangguk.
"Hari ini kita pilih kandidat ketua OSIS yang akan mewakili kelas kita."
Para siswa mulai berbisik-bisik menciptakan suasana gaduh yang memekakkan telinga, membuat Bu Lia berjalan menuju papan tulis dan mengetuk papan tulis berwarna putih itu dengan ujung spidol beberapa kali.
"Semuanya diam dan dengarkan saya!"
Jika suara tegas nan anggun milik Bu Lia sudah keluar itu tandanya mereka semua harus diam jika tidak ingin terkena masalah. Setelah suasana mulai kondusif, Bu Lia mulai menjelaskan maksud dan tujuannya.
"Berdasarkan hasil rapat yang diadakan kemarin, kami para guru serta staff dan pemilik yayasan telah memutuskan untuk mengambil satu siswa sebagai kandidat ketua OSIS dari setiap kelas. Karena hanya satu siswa yang dapat menjadi kandidat, jadi saya mau kalian melakukan voting untuk memilih kandidat yang akan maju menjadi calon ketua OSIS, mengerti?"
"Mengerti, Bu!"
Bu Lia mengangguk lalu memicingkan mata nya, sedangkan para murid menunduk berusaha menyembunyikan diri sambil merapalkan doa dalam hati semoga wanita 38 tahun itu tidak menunjuk dirinya. Tiba-tiba pandangannya jatuh pada Dera yang sedari tadi asik membaca novel.
"Dera, kamu jadi kandidat pertama!"
Dera yang merasa namanya dipanggil pun mengangkat kepalanya, menatap semua orang yang ada di sana lalu mendengus pelan. Cewek itu meletakkan novelnya dan berjalan kedepan papan tulis.
Bu Lia tersenyum sekilas lalu kembali mengedarkan pandangannya, mencari kandidat selanjutnya. Pandangannya jatuh kepada seorang cowok yang berusaha menutupi wajahnya dengan buku yang sialnya terbalik.
YOU ARE READING
AZKHARA: THE MOST POSSESSIVE BOY
Teen Fiction[ FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA ] cover by: pinterest ••• "Azkhara !" "Apa lagi sih ?!" "Kenapa lo selalu nolak gue ?" "Biar lo tau gimana rasanya jadi gue yang dulu selalu lo tolak" ••• AZKHARA LIONEL MARVIN. Cowok ganteng dengan segudang presta...