3. Menanam Bibit

25 6 4
                                    

Ini cerita fantasy dan real dari pemikiran author sendiri, jadi mohon dukungannya!

Happy Reading ❤️

"Sekarang bukan waktunya bersedih, kita harus mengumpulkan banyak makanan untuk bertahan hidup." Lanjut Antika lagi, sekarang mereka harus mencari banyak makanan tapi sayangnya mereka hanya siswa biasa jadi uang sekolah tidak akan cukup untuk membeli banyak makanan.

"Uang kita tidak akan cukup membeli banyak makanan." Perkataan Fanny membuat kami berfikir keras.

"Kita tidak perlu membelinya, kita akan mengambilnya!" Tissa yang sedari diam pun memberikan pendapatnya.

"Benar, pada saat akhir dunia meledak kita bisa pergi ke supermarket terdekat untuk mengambil banyak makanan dan sekarang kita kumpulkan uang yang ada, beli bibit sayur dan tumbuhan yang banyak untuk ditanam disini." Pendapat Stella langsung disetujui oleh kami semua.

"Tapi tindakan kita seperti pencurian bukan?" Naila yang diam pun tidak bisa untuk mengutarakan pendapatnya, sontak kami melihat ke arahnya dan Naila hanya bisa mengekspresikan wajah bingung?

"Tidak, kita tidak mencuri tapi kita mengamankan barang untuk kepentingan bersama, lagi pula pada saat wabah meledak manusia masih berfikir bahwa wabah ini hanya sementara maka dari itu hanya sedikit orang yang keluar rumah untuk mengambil makanan, jadi kita dengan baik mengamakan makanan yang akan terbuang sia-sia jika tidak di ambil bisa saja dirusak oleh zombie." Penjelasan panjang Antika mencuci otak mereka, iya Antika tahu apa itu kekejaman manusia seperti yang dibacanya di novel-novel tersebut.

Tidak perlu baik kepada orang lain karena pada saat akhir dunia, kebaikan manusia akan dimanfaatkan oleh manusia lain. Jadi sebelum akhir dunia tiba ia harus mencuci otak teman-temannya supaya tidak terlalu lemah dan akan dimanfaatkan oleh orang lain.

"Tika, kapan akhir dunia terjadi?" Setelah mendengar pertanyaan Tissa ini, Antika berfikir keras akhirnya ia ingat pada pagi hari Senin tanggal 1 November wabah zombie meledak!

"Hari Senin 1 November, karena tidak ada yang keluar asrama di sekolah masih aman, tapi pada pagi harinya virus zombie sudah meledak di sekolah dan kita terkurung di asrama."

"Bagus, jadi kita masih memiliki 1 bulan untuk mengumpulkan bahan!" Fanny sangat senang setelah mendengar ini!

"Kenapa kamu bisa tahu dan yakin kalau 1 November akan meledak virus zombie?" Tanya Stella tidak terlalu yakin.

"Hehe, setiap malam mimpinyakan itu-itu terus jadi aku selalu memperhatikan detail apapun yang terjadi juga setiap bangun tidur yang dipegang pertama kali kan handphone." Antika dengan malu menjelaskan, pertama kali pada saat mimpi itu Antika merasa ketakutan sekali tetapi setelah 2 atau 3 kali mimpi berulang-ulang, Antika jadi tidak terlalu takut dan selalu memperhatikan detail yang terjadi di mimpinya dan itu selalu tercetak jelas di benaknya bahkan hal-hal terkecil sekalipun.

"Mimpimu sangat bermanfaat ya tik!" Dengan candaan Naila berkata dan kami semua tertawa, mereka tidak tahu saja kalau mimpi itu sangat-sangat menyeramkan dan membawa bayangan psikologis terhadap Antika, untung saja mimpi itu tidak semuanya buruk.

Setelah berbincang-bincang sebentar, mereka memutuskan untuk mengumpulkan uang jajan sekolah yang tersisa dan pergi keluar untuk membeli banyak bibit sayuran dan buah.

Mereka berlima pergi ke toko bibit terdekat dan membeli banyak bibit sayur, buah, serta bunga. Uang hanya akan menjadi tumpukan kertas di dunia apokaliptik.

Mereka segera kembali ke ruang lagi dan dengan gembira menanam bibit-bibit itu, mereka juga tidak lupa membeli pipa air dan memasang langsung dari sumbernya.

Setelah melihat bahwa semua beres, mereka kembali ke asrama lagi ternyata waktu di ruang dan di luar sangat jauh berbeda. Diluar sehari berarti 1 jam di ruang, tentu saja Antika yang menemukan fenomena ini dan juga ruang tidak memiliki malam. Semoga saja setelah di upgrade ruang bisa memiliki waktu malam.

Sekarang mereka lagi berada di rumah bambu dan beristirahat setelah selesai menanam banyak bibit. Mereka juga sudah memilih kamar masing-masing dan mulai memasukan banyak barang untuk menghias supaya nyaman.

Tiba-tiba Antika merasa telah melupakan hal yang penting, dengan keras ia mengingat hal apa yang ia lupakan.

"Oh iya teman-teman, aku ada suatu eksperimen dan hampir saja aku lupa!" Antika berbicara dan membuat mereka penasaran, eksperimen apa yang dibuat Antika pasti sesuatu yang baik.

"Apa itu?" Tanya Stella penasaran.

"Come on follow me." Segera mereka mengikuti Antika dan tiba di sebuah Gua yang sangat besar tetapi tidak menyeramkan.

"Tadi pagi, aku masukin es krim di Gua ini harap-harap kalau Gua ini memiliki manfaat menjaga vitalitas makanan yang di simpan!" Antika dengan gembira berjalan kearah es krim yang ia simpan tadi.

Dan setelah melihat bahwa es krimnya tidak mencair Antika langsung melompat kegirangan, benar-benar seperti yang diharapkannya!

Mereka yang melihat bahwa Gua ini memiliki manfaat seperti itu langsung kegirangan, jadi tidak akan ada makanan yang terbuang karena busuk semua bisa disimpan dengan baik di sini.

Memang setiap masalah pasti ada manfaatnya, pepatah ini tidak salah. Dan Gua ini sangat besar cukup untuk mereka simpan makanan untuk dimakan seumur hidup!

Juga jangan khawatirkan makanan karena masih ada lahan buah dan sayur yang berhektar-hektar mereka tanam!

Untuk air? Jangan khawatir ada sungai yang besar dan jenuh serta airnya manis mereka bisa mandi dan minum sepuasnya, juga Antika sudah memberitahukan bahwa lautan putih itu bukan air biasa, mereka hanya bisa mati jika mandi di air tersebut setelah mendengar apa yang Antika katakan mereka benar-benar percaya dan mencetak didalam hati bahwa tidak boleh mandi atau minum air itu.

"Sekarang yang paling penting adalah memulai latihan!" Suara Antika membuat mereka langsung tegang kembali, iya akhir dunia akan segera tiba jadi perkuat fisik dan berlatihlah supaya tidak menjadi beban siapapun!

"Tapi kita tidak memiliki guru," Perkataan Naila segera membuat mereka bimbang.

"Jangan khawatir kalian lihat rumah bambu kecil itu, didalamnya banyak buku untuk belajar ilmu bela diri dan juga sebelum berlatih aku ingin memberi kalian sesuatu yang akan mempercepat latihan kita."

Setelah itu Antika mengambil 5 cangkir yang berukuran sedang dan mengisi setiap cangkir dengan air dari lautan spiritual itu, mereka yang melihat itu tetap diam karena mereka tahu bahwa Antika tidak mungkin menyakiti mereka.

"Ini air spritual, jika hanya diminum segini tidak akan membuat kita mati dan bahkan bisa memperkuat tubuh kita, tapi proses itu akan menyakitkan jika kalian mau silahkan minum jika tidak aku tidak akan memaksa." Setelah mengatakan itu Antika tidak membuang waktu dan segera minum air spritual, melihat Antika sudah meminumnya mereka juga saling memandang dan segera minum air spritual juga.







Bersambung ❤️

Salam manis

Antika❤️

Ig : antika8076

Survive In The Last DaysWhere stories live. Discover now