11. Kebahagiaan di sela-sela kesulitan

7 3 6
                                    

Ini hanya cerita fantasy dan real dari pemikiran author sendiri jadi mohon dukungannya!

Happy Reading ❤️

"Sesulit apapun hidupmu carilah kebahagiaan di sela-sela kesulitan yang ada." - Antika

Malam yang gelap dan hening menemani tidur lelap mereka, Refaizma dan Naila berjaga-jaga di sekitar rumah untung mengamankan mereka.

Antika juga sudah memikirkan shif jaga malam bergilir mereka, satu cowok dan satu cewek berjaga selama 2 jam untuk setiap malam mulai hari ini sampai kapanpun mereka masih bersama.

Kecuali Arhan dan Kinara yang lain mendapatkan shif jaga malam, tentu saja itu untuk berjaga-jaga supaya tidak ada kecelakaan yang akan terjadi pada saat mereka sedang tidur.

"Faiz, apapun yang terjadi di masa depan aku berharap kita tidak pernah terpisah!" Pada saat Refaizma dan Naila berjalan-jalan di halaman depan, Naila tiba-tiba berbicara terlebih dahulu untuk memecahkan kesunyian mereka.

Refaizma yang mendengar perkataan Naila tersenyum ambigu dan membalas, "Kita akan tetap bersama." Perkataan Refaizma terlalu ambigu dan membuat suasana menjadi sedikit canggung dan aneh, tapi Naila tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah dan memukul punggung Refaizma dengan pelan.

"Kau, kau menggodaku!" Wajah Naila memerah lucu dan itu membuat Refaizma tersenyum kecil.

Suasana menjadi hangat dan harmonis, mereka melanjutkan jaga malam dan mengobrol dengan baik.

Stella sedang duduk di pojok belakang rumah Farhan paling gelap sambil menundukkan wajahnya di atas dengkul, ia pun menangis dalam diam.

Keadaannya sekarang sangat berbeda dengan Stella yang kuat siang tadi, ia sekarang terlihat sangat lemah dan rapuh membuat siapapun ikut merasa kesedihan yang ia alami.

Rafif yang sedari tadi bersembunyi di pintu dekat Stella pun sudah tidak tahan lagi melihatnya seperti itu dan secara refleks memeluk Stella dari belakang punggungnya.

Grepp...

Stella tertegun dengan pelukan yang ia dapat dan berhenti menangis seketika.

Brakk....

Stella mendorong pelukan Rafif sampai Rafif hampir terjungkal kebelakang. "Apa yang kau lakukan!" Bluss pipi Stella seketika berwarna merah merona karena malu dan marah.

"A-aku hanya ingin menghibur mu." Rafif menyesuaikan keseimbangan dirinya dan berbicara dengan cool seolah tidak terjadi apa-apa.

Stella mengerucutkan bibirnya dan menjawab, "Kau mencoba mengambil keuntungan dari ku tadi huh!" Dan Rafif yang melihat itu merasa lucu dan gemas tapi tetap memasang wajah cool nya.

"Keuntungan seperti apa?" Tanya Rafif main-main.

"Seperti, seperti tadi!" Hampir saja bingung Stella dengan kesal memukul pelan lengan Rafif.

"Kau lucu," Seketika wajah Stella berwarna merah padam, benar-benar Rafif ini sangat suka membuatnya malu!

Mereka sangat asik dengan percakapan yang ambigu dan Stella sangat terhibur sampai lupa melanjutkan tangisannya lagi.

Survive In The Last DaysWhere stories live. Discover now