22

2.9K 264 9
                                    

Jaehyun kembali ke ruang kelas nya setelah memesan makanan untuk Taeyong dan memanaskan susu untuk ibu hamil milik Taeyong

"sudah sepi" lumayan sepi, hanya tersisa lima atau enam murid lagi. Tentu saja waktu hanya tersisa sepuluh menit lagi, "kau lama sekali, keluar kota atau bagaimana?" Taeyong mendengus, dia ini lapar dan Jaehyun pergi tiga puluh menit.

Jaehyun tertawa pelan, astaga memang menggemaskan sekali. "maafkan aku, tadi aku mencari restaurant chicken mu yang buka dan itu lumayan jauh"

Jaehyun bahkan membuka kan kotak nya untuk Taeyong dan meletakan botol di depan Taeyong, "tidak perlu jauh jauh, makan cake juga cukup"

"tidak, kau membutuhkan banyak nutrisi sayang" Jaehyun menarik kursi dan duduk di sebelah Taeyong.

Taeyong menyuap nasi dan ayam ke mulutnya, kemudian juga menyuap untuk kekasihnya. Jangan tanya, Jaehyun itu sangat manja. Benar benar manja, bahkan Jaehyun tak ingin makan kalau Taeyong tak menyuapi nya, manja sekali kan?

"sepuluh menit lagi, ayo kalian cepat apa tidak mual melihat saem dengan Jaehyun bermesraan disini?"

Ke enam siswa lain nya hanya tertawa pelan. Taeyong berjalan ke arah siswa nya satu persatu, "hanya tiga soal lagi"

"saem, ayo beritahu jawaban nya ini susah sekali" salah satu murid bername tag Yugyeom mengeluh

Taeyong hanya mengangkat bahu dan kembali ke kursi nya. "tiga belas, b" ucap Taeyong sebelum kembali menyuap makanan ke mulutnya

Siswa itu memekik senang dan menulis jawaban di kertasnya. "kau ingin makan sesuatu?" tanya Jaehyun. Taeyong hanya menggeleng dengan pipi menggembung nya

"hanya saja aku kemarin ingin cake, tapi sekarang tidak"

"kalau kau ingin sesuatu bilang kepada ku, aku akan membelikan nya sebanyak apapun itu"

Taeyong membulatkan matanya, "kalau begitu belikan aku semangka! yang kotak, dan harus dari jepang"

Jaehyun meringis, tentu saja dia tak masalah besok sudah libur karena ujian sudah selesai namun yang di fikirkan nya kantor. Dia harus bekerja atau kalau tidak ayah Taeyong akan menguliti nya hidup hidup

"bagaimana menunggu saat liburan nanti, dan aku akan mendapat cuti kerja setelah itu kita akan berlibur di jepang"

Taeyong menggeleng, "aku mau hari ini" Jaehyun memikirkan bagaimana cara nya agar dia bisa mendapatkan semangka dari Jepang langsung

"aku tanyakan kepada Yuta hyung sebentar" Jaehyun mendial nomor ponsel Yuta, mereka memang sudah dekat namun Jaehyun tidak terlalu dekat dengan si lelaki yang lebih tinggi mungkin lain kali dia akan mengatur waktu untuk berbincang sebentar dengan Johnny

"hyung, kau ada di Jepang?" Yuta akhir akhir ini sering ke Jepang, sekedar pulang kemudian kembali ke Korea. Orang orang seperti dia berjiwa bebas dan tentu saja dia akan melakukan apapun sesuka hati nya

'tidak, tapi kekasih ku sedang disana. Ada apa Jae?'

"Taeyong, ingin memakan semangka dari Jepang. Kau tau kan dia mengidam sekarang"

Di sebrang Yuta tertawa, 'menyusahkan sekali. Hidupkan speakernya biarkan aku memaki nya' Jaehyun tertawa, dia membuka speaker di ponsel nya membuat Taeyong bisa mendengar percakapan mereka

'yak, aegi-ya. Kau mengidam tidak bisa semangka normal kah? menyusahkan saja' Taeyong mendengus, menyebalkan sekali sahabatnya memang. "kalau kau tak mau bantu bilang saja bodoh"

'jangan merajuk sialan, aku tidak di Jepang tapi Winwin sedang di Jepang dan sore pulang. Mau ku titipkan kepadanya?'

Taeyong mengangguk, Jaehyun yang melihat tertawa pelan dan mengusap kepala Taeyong lembut, "dia mau hyung"

'oke, kalau begitu sekalian nanti sore aku dan Johnny ke apartement mu juga'

"ya, ku tutup hyung"

'hm'

Jaehyun meletakan ponsel nya dan tersenyum ke arah kekasihnya, "nah sudah kan? kalau begitu habiskan makanan mu. Setelah itu kita ke kantor, kau hanya perlu menemaniku. Tugas ku tidak banyak hari ini tenang saja tidak akan lama"

Taeyong mengangguk, kembali menatap ke enam siswa yang masih mengerjakan. "yak! lama sekali! sudah habis waktu nya, kumpulan semua"

Ke enam nya meringis, dengan langkah berat semua nya mengumpul ke depan. Taeyong yang melihatnya pun merasa iba, "nomor berapa saja yang belum?"

"dua dan dua puluh enam" ucap salah satu di antara mereka. Taeyong mengagguk kembali menyuap nasi ke mulutnya, "a dan d"

Semua nya tersenyum senang dan mengisi jawaban di lembar kerja nya, "terimakasih saem. Kami pulang dulu, terimakasih banyak saem"

Taeyong tersenyum dan mengangguk pelan. Tentu saja dia tak setega itu membuat anak muridnya pusing memikirkan jawaban yang tak di isi.

Kini dia harus mengoreksi jawaban siswa siswi nya, "jangan terlalu di paksa, masih ada banyak hari untuk mengkoreksi nya dan aku bisa membantu mu"

Taeyong menggeleng, "tidak perlu, aku bisa mengerjakan nya sendiri" tentu saja dia tak mau menambah beban Jaehyun. Dia tau Jaehyun selalu membawa pulang pekerjaan nya mengerjakan nya di tengah malam tak ingin membuat Taeyong khawatir karena dia pulang terlalu larut

BRAK

Pintu terbuka membuat kedua nya menoleh, "saem, maafkan aku terlambat" Taeyong tersenyum tipis, "tidak masalah Wonwoo"

"tadi aku makan siang karena tidak sarapan siang nya aku sangat kelaparan dan terlambat masuk kelas dan di hukum membuat ku membutuhkan waktu banyak"

Taeyong mengangguk, "tak masalah. Kau masih lapar? ingin makan bersama?" Wonwoo menggeleng, "aku makan dengan Mi-"

"Wonwoo-ya, kau belum menghabiskan makanan mu cepat makan"

Mingyu membuka pintu saat melihat lelaki yang di kenal nya ada di dalam, "nah saem, aku makan lagi nde"

"nde silahkan" Wonwoo berjalan mendahului Mingyu. Kini si lelaki tinggi di hadiahi tatapan menggoda dari sepasang kekasih itu, "dia cantik kan?"

Ucap Mingyu sombong, Jaehyun mendecih, "jauh lebih cantik Taeyong ku" Mingyu menggeleng, "kalau Wonwoo mendengarmu, bisa habis kau di jambak nya"

Mingyu berjalan keluar kelas meninggalkan dua orang yang tertawa terpingkal disana


:;:;:;:;

maaf yaa baru sempat nulis😭sibuk banget akhir akhir ini...
kalian jangan lupa jaga kesehatan juga yaa yang belum di vaksin buruan deh vaksin biar aman semua nya

makasi banyak yg udh bacaa❤️

Teacher LeeTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon