CEMBURU ALA KENAN

926 121 17
                                    

"Cowo kalau cemburuan gimana sih?"

Embun sekarang sedang makan cimol di tepi lapangan basket sendirian. Bukan sendirian sih sebenarnya, Embun ke sini bersama dengan Erland. Karena Kenan yang ada urusan dengan Pak Nusa. Dan Chelsea yang saat ini sedang mendapat bagian tugas di UKS. Jadilah, Embun mengikuti kemana pun Erland pergi. Di akibatkan kelas lagi jamkos. Mending ikut Erland. Nonton cowok-cowok main basket sambil makan cimol. Ah mantap!

Karena panas matahari yang mulai menyengat. Embun memilih untuk meninggalkan Erland dulu sebentar. Mau beli Es.

"Beliin gue air mineral dingin ya Mbun!" seru Erland dari tengah lapangan.

"Okeeehh Erland!" balas Embun dengan suara toanya.

Embun berjalan santai sembari menyapa teman-teman seangkatannya yang berjalan berpapasan dengannya. Sepertinya hari ini semua kelas tidak ada gurunya. Karena saat melewati kantor guru, Embun melihat para guru sedang rapat.

Embun memasuki kantin dan langsung segera menuju lemari es. Dia mengambil es paddle pop pelangi. Setelahnya dia mengambil pesanan Erland dan membayar kepada mbak kantin.

Namun, saat dia membalikkan badan. Yang dia dapati adalah Sonia dan kawan-kawannya.

"Kalian mau apa?" tanya Embun.

"Mau bayar makanan, tapi lo ngalangin!" tukas Sonia.

"Disamping Embun masih gede kok ruangnya. Badan kalian gemukan ya, sampai nggak muat?" tanya Embun polos.

Sonia yang geram mendengar jawaban Embun mendorong Embun ke samping supaya dia bisa membayar pesanannya.

Embun yang terkejut karena tiba-tiba didorong dan merasa kesal. Membalas sonia dengan menarik kunciran rambut Sonia dengan keras. Lalu, setelahnya segera berlari ke luar kantin menuju lapangan basket kembali.

"AWAS LO EMBUN!!" teriak Sonia murka karena kepalanya sakit, dan dia yakini pasti rambut cantiknya rontok.

•••

"Ngapain lo lari-lari kayak habis dikejar setan gitu?" tanya Erland.

"Tadi Embun tarik kucir rambutnya Sonia!" seru Embun dengan senyuman.

"WHAT?!"

"Erland pasti bangga deh sama Embun."

"Siapa yang ngajarin lo kayak gitu Mbun?"

"Chelsea dong."

"Oh My God!!" seru Erland.

Erland segera membuka botol minumnya dan menengguk air didalam botol itu hingga tersisa setengah. Dia harus menyegarkan diri. Karena dia yakin, pasti sebentar lagi akan terjadi sebuah peperangan antara kubu Embun dan Sonia, maupun Kenan dan Raka.

Sedangkan Embun sekarang tengah menikmati es krim nya dengan tenang dan senyum yang tidak lepas dari bibirnya. Ternyata membalas perbuatan jahat orang itu melegakan.

•••

Kenan baru saja selesai menemui pak Nusa. Setelahnya dia segera menuju kelas untuk mencari kekasihnya. Namun, sesampainya di kelas dia tidak menemukan satu orang pun di kelas tersebut. Entah kemana para penghuninya.

Kenan mencoba untuk menelphon Embun. Namun, tidak kunjung diangkat. Kenan memutuskan untuk mencari Embun di kantin. Namun, lagi-lagi tidak menemukan keberadaan Embun.

Dalam satu bulan ini. Entah sudah berapa kali Kenan kehilangan Embun di area sekolah yang luasnya tidak seberapa ini. Dan rute pencarian Kenan juga selalu di tempat yang sama. Kelas, kantin, dan lapangan. Alasannya? Karena mata Enbun selalu lapar untuk mencari mangsa-mangsa, alias cogan. Karena dimana lagi cogan akan berkumpul selain di kantin dan lapangan.

Akhirnya Kenan menemukan Embun di lapangan. Duduk ditepi lapangan basket berdua dengan seorang laki-laki. What?! Embun selingkuh? Itu pikir Kenan.

Kenan tidak bisa melihat dengan jelas wajah maupun postur tubuh laki-laki itu karena tertutupi tubuh Embun. Kenan merasa hari ini sangat-sangat panas.

Sesampainya di dekat Embun dan cowok itu, Kenan langsung saja mendorong cowok itu yang tak lain dan tak bukan adalah Erland. Alhasil saat ini Erland terjatuh dari duduknya. Dan dalam keadaan sujud di tanah.

"Aww!! Tangan gue!" seru Erland kesakitan.

"Kenan!!" seru Embun.

"Ngapain lo berduaan sama si Erland gembel?" tanya Kenan ketus.

"Nggak usah ngatain gue lo. Telapak tangan gue lecet nih tergores batu!" seru Erland yang saat ini tengah meratapi nasib telapak tangannya. Dia pun berdiri meskipun sedikit malu dengan murid-murid yang melihat aksi sujudnya di tanah tadi.

"Biasanya juga Embun sama Erland kali Kenan," jawab Embun.

"Iya juga sih, tapi lo nggak harus ketawa-ketiwi sama Erland," seru Kenan masih kesal, eh Cemburu.

"Oh, mas Kenan cemberu. Kayaknya gue sama Embun lebih cocok deh Nan, nama kami sama-sama abjad E. Ntar kalau punya anak bisa dikasih nama EmbEr (Embun baby Erland)," kata Erland semangat.

Bukannya tertawa Kenan malah semakin emosi mendengat penuturan dari Erland. Dia langsung saja meninju wajah Erland sekali pukul. Hingga Erland kembali terjatuh kelantai. Karena terkejut dengan serangan tiba-tiba tersebut.

Sebelum Kenan samakin menjadi, Embun segera menarik tangan Kenan dengan kuat dan memeluk Kenan erat.

"Kenan tenang dulu ya, Erland itu cuma bercanda kok."

•••

Senin, 5 Maret 2021

Incomparable LoveWhere stories live. Discover now