DWI - (BERKAS)

3.3K 545 99
                                    

"Kalau posisinya di balik gimana, Dja? Aku tiba-tiba keluar sama cowok dan ternyata itu temen kamu?" dan jawaban Madja membuat Amerta tak habis pikir.

"Ya gapapa, aku gak marah"

"Kalau aku keluar berdua sama cowok lain, juga gapapa?"

"Gapapa. Tapi ya harusnya kamu mikir, ngapain keluar sama cowok lain waktu ada pacar. Ganjen namanya"

"Oh, terus lo apa jalan berdua sama cewek lain yang jelas-jelas lo tau dia temen pacar lo?" Anggit menimpali. Geram setengah mati dengan pernyataan Madja yang tak bisa ia terapkan pada dirinya sendiri.

Seolah yang ia lakukan benar.

"Gue sama Bening beda. Kita temenan..."

"Sejak kapan?"

Madja menatap mata Amerta yang sedikit memerah. Madja taunpasti sebentar lagi gadisnya menangis.

"Musti kamu tau semua temen perempuan aku?"

Tapi Madja tak bisa mengontrol keinginan bertanyanya yang menusuk pada pacarnya.

Semakin lama hubungan, semakin sakit. Dan selama jadi pacar Madja, ini kali pertama ia merasakan sakit yang tak di pedulikan oleh pacarnya.

Entah sejak kapan berteman dengan Bening, tapi Madja terlihat lebih mengutamakan Bening walau rasa khawatir pada dirinya masih terlihat jelas.

"Aku anter pulang ya? Tapi bertiga sama Bening, dia gak mungkin aku ting.."

"Aku gak mau semobil sama setan, Dja, takut kesurupan" pintu mobil di banting kasar dan langsung di kunci oleh Anggit.

Terlihat Madja terus memanggil nama Amerta dan mengejar mobil mereka.

"Cantik sih, sayang gatel banget" ujar Anggit yang membuat Amerta tertawa saat sedang melihat instastory Bening di dalam mobil milik Madja.

Dengan caption 'Yey! jalan lagi bareng si ganteng'

Berarti ini bukan jalan mereka yang pertama kali, kan?

...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

-Senin pagi-

"Untung datengnya pagi-pagi, coba kalau agak siangan pasti ngantri. Ta, titip map gue dong"

AMERTAWhere stories live. Discover now