Hug

192 31 42
                                    

Daniel tersenyum sambil menatap punggung gadis itu dari belakang.

" Caramel machiato-mu " ujarnya sambil menaruh gelas estetik itu di meja. Daniel kemudian menarik kursi di hadapan gadis itu dan duduk disana.

Gadis dengan tiga titik di pipinya itu merengut.

" Untuk apa kau duduk disitu? Bukannya kafe sedang ramai? Kau tidak sibuk? "

" Tidak, aku kan bosnya. Biarkan saja staf lain yang bekerja. Dan aku duduk disini.. untuk mengganggu tunanganku.  " kata Daniel tersenyum iseng.

Seongwoo seketika mendelik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seongwoo seketika mendelik.

" Pertunangan ini tidak akan bertahan lama. Asal kau tahu, Minhyun oppa tidak akan melepaskanku begitu saja. Kami saling mencintai, kau dengar? " ucapnya dengan nada tertahan.

" Yah.. kita lihat saja bagaimana akhirnya.. walau secara kasat mata saja kita sudah tahu siapa yang lebih berhak atasmu "

Seongwoo mengeratkan rahangnya mendengar jawaban Daniel, sementara lelaki itu mengangkat bahunya sambil tersenyum sinis.

Seongwoo memilih tak memperdulikan Daniel lagi. Ia kembali menekuri buku catatannya yang terbuka diatas meja.

Daniel menghela nafas panjang dan memundurkan punggungnya ke sandaran kursi. Sejenak ia mengingat kembali kejadian beberapa hari yang lalu....

Daniel menatap Minhyun dengan wajah tenang. Berbanding terbalik dengan hatinya yang penuh kecemasan.

" Bagaimana? Kukira ini tawaran yang bagus buat masa depanmu kan? "

Minhyun mendesah pelan. Ia menutup map berlambang logo perusahaan Kang Group itu dengan perlahan.

" Boleh aku pikirkan dulu? " tanyanya.

Daniel sejenak diam.

" Kuharap jawabanmu tidak lama. Masih banyak mahasiswa lain yang membutuhkan beasiswa itu "

Minhyun mengangguk.

" Ah ya.. apa kau berpikir aku melakukan ini agar kau menjauh dari Seongwoo? "

Minhyun mengangkat wajahnya. Menatap balik pria yang menjadi tunangan kekasihnya.

" Siapapun yang melihat pasti mengira seperti itu, Daniel. Tapi aku pun mengerti posisiku. Jadi kau tidak usah khawatir, sekalipun kau tidak menawarkan beasiswa ini aku tahu aku bukan orang yang pantas mendampingi Seongwoo.. "


" Hei... hei beruang kutub! "

Tepukan Seongwoo di lengannya membuat Daniel tersadar.

" Kenapa Tuan Putri? Hm.. kau sepertinya khawatir padaku? " kata Daniel sambil menopang dagunya di meja dan memasang ekspresi imut.

Seongwoo bergidik.

KELUARGA GESREK : UNDERCOVERWhere stories live. Discover now