Chapter 6

3.1K 512 59
                                    

Flashback on

Istana kediaman putra mahkota.

Manik mata indah dan polos itu berkedip beberapa kali, dengan menggunakan dress berwarna peach ditubuh mungilnya. Anak perempuan itu, tampil elegan layaknya boneka.

Rambut softpinknya yang diikat rapi, dengan memegang tumpukan buku tebal didepan dadanya menggunakan kedua tangan kecilnya.

Haruno Sakura, putri kecil kesayangan keluarga Grand Duke itu menatap polos kedepan.

Tepatnya pada area latihan khusus untuk putra mahkota, yang kini sedang digunakan oleh pemiliknya dan tamu kehormatan.

Dua orang anak laki laki, berbeda surai dengan pakaian khas anggota kerajaan itu saling mengayunkan pedang.

Seolah tidak akan ada yang mengalah diantara mereka, meski masih berusia dini. Terlihat dengan jelas, keduanya memiliki bakat tersendiri pada seni pedang.

Putra mahkota kekaisaran ini, yang tidak lain Sabaku No Gaara. Mengayunkan pedangnya dengan kuat, mencoba menghunus pedang pada lawan secara tiba tiba.

"Yang mulia!" teriak panglima yang mengawasi ketiganya.

Spontan, Sakura memejamkan kelopak matanya. Tubuh mungil tunangan putra mahkota itu bergemetar.

Suara nyaring antara kedua pedang yang saling beradu, membuat Sakura dengan perlahan membuka kelopak matanya.

Goresan di pipi dengan jelas terlihat, Uchiha Sasuke. Pangeran ke II kekaisaran Uchiha itu berhasil mengelak.

Dan menahan serangan Gaara yang memang tidak pernah diperkirakan dan keluar dari aturan latihan permainan pedang.

Pedang milik Gaara terlempar cukup jauh, karena Sasuke menangkisnya. Pipinya yang tergores pedang tajam itu, mengeluarkan darah.

"Yang mulia, anda melanggar peraturan." Panglima bergegas menegur perilaku pangeran, dengan nada tegas.

Gaara terdiam cukup lama sembari menatap Sasuke. "Latihan hari ini selesai," ucapnya tanpa ada maksud untuk meminta maaf, kemudian membalik badan dan berjalan pergi.

Datar, sama sekali tidak ada ekspresi diwajah pangeran kecil Uchiha. Membuat Sakura tertegun, karena anak laki laki dihadapannya itu sama sekali tidak meringis.

Panglima mengundurkan diri, bersama dengan anggotanya. Mengikuti, kemana putra mahkota pergi.

Hanya tersisa, Sasuke, Sakura dan dua orang dayang perempuan yang selalu berada disisi putri Duke.

Menyadari dirinya diperhatikan, Sasuke menoleh menatap pada anak perempuan dengan rambut softpink dan manik emerald yang menampakkan binar polos.

Hanya sekilas, pangeran kecil yang menjadi tamu kehormatan itu lalu membuang wajah dan melangkah pergi.

Tanpa mengucapkan sepatah katapun ataupun tata krama, meninggalkan Sakura yang masih terus menatap punggungnya.

~~~~~~~~~~~~~~~

"Apa yang anda pikirkan yang mulia putri?" tanya Chiyo, pengasuhnya sejak kecil.

Sakura yang tadi menelungkup kan wajahnya diatas meja kini menoleh kearah kiri, menatap pada Chiyo yang tersenyum lembut.

"Apa Gaara sedang kesal?" tanyanya menatap Chiyo dengan bingung.

Kening Chiyo mengerut, "Pangeran sedang kesal? Apa yang mulia bertengkar dengan pangeran Gaara?" tanyanya balik.

Gelengan kepala diberikan Sakura sebagai respon, anak perempuan yang berumur 10 tahun itu kembali membayangkan kejadian beberapa saat lalu.

"Tidak, tapi Gaara terlihat berbeda hari ini," tuturnya mengungkapkan isi hati.

Scandal [ END ]Where stories live. Discover now