MAGO : The Story Of Gfriend Magic School

Episode 35 : Pertengkaran dan Rahasia

Kabar di culik nya Yuju oleh para penyihir jahat menyebar luas di kalangan para petinggi Gfriend Magic School. Mereka marah besar kepada para penyihir tingkat atas yang tidak bisa bekerja dengan baik untuk memastikan keadaan siswa baik-baik saja. Mereka juga menyalahkan Sowon yang dianggap tidak bertanggungjawab untuk menjaga saudaranya sendiri, sehingga mereka memutuskan untuk melakukan skorsing terhadap para MAGO hingga waktu yang tidak ditentukan dan mereka tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas apapun dilingkungan sekolah. Hal itu menyebabkan mereka sangat kecewa pada diri mereka sendiri dan membuat mereka saling menyalahkan satu sama lain.

Di waktu skorsingnya, Umji yang merupakan salah satu anak dari petinggi Gfriend Magic School memilih untuk kembali ke rumahnya ketimbang harus bersama para MAGO yang membuatnya semakin stress. Sowon dan Yerin tidak pernah lagi saling menyapa seperti biasanya, sehingga kondisi kamar satu asrama begitu sepi dan hening tanpa canda serta tawa. Sementara itu Eunha memilih untuk tinggal bersama SinBi di kamar tiga, karena ia sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Ia benar-benar merasa sangat bersalah karena saat itu dirinya lah yang bersama Yuju, tapi dia malah meninggalkan Yuju dan mengikuti Taeyong pergi ke tempat lain.

"Yuju baru saja kembali, dan aku baru saja tersadar dari tidur panjangku. Ini semua salahku." Ujar Eunha.

"Ya, kalau saja kamu menggunakan otakmu sedikit saja, kamu tidak akan meninggalkan Yuju sendirian, dan kita tidak akan kehilangan Thunder MAGO." Ujar SinBi yang merasa kesal.

"Kamu sendiri kenapa tidak segera menarik segel kutukan itu? Bukankah kamu selalu bersamanya ketika aku koma?" Ujar Eunha balik marah.

"Aku baru saja kembali dari pelajaran khusus, aku baru tahu Umji dan Yuju diculik ketika aku melihat Sowon tertikam sulur sihir dihadapanku. Sungguh aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi pada sekolah ini." Ujar SinBi.

Eunha dan SinBi pun saling bertengkar dan menyalahkan. Tidak ada ketenangan dan kedamaian sama sekali pasca diculiknya Yuju. Kondisi sekolah benar-benar berubah drastis, dan para MAGO juga tidak lagi ada yang berpikir bahwa mereka adalah penyelamat dunia, yang dipikiran mereka hanyalah bagaimana diri mereka bisa kembali bersekolah dengan damai seperti sebelum mereka saling mengenal.

Sementara itu, Yuju tengah berbaring di sebuah ruangan yang memang dipersiapkan untuknya. Darah yang keluar dari tubuhnya telah dibersihkan, dan pakaiannya juga telah diganti sehingga ia tampak cantik ketika tertidur. Seokmin yang melihat kecantikan Yuju menjadi semakin terpesona. Beberapa kali ia mengelus kepala Yuju dan mencium keningnya untuk menandai bahwa ia benar-benar jatuh cinta pada Yuju. Tidak lama kemudian, ia meninggalkan Yuju diruangan tersebut untuk bertemu para penyihir jahat lainnya.

"Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan untuk kita. Kita telah berhasil membawa Thunder MAGO yang selalu merepotkan kita dimasa lalu untuk bergabung dengan kita. Dengan begini, kemenangan pasti menjadi milik kita." Ujar Seokmin semangat saat berpidato dihadapan para pengikutnya.

"Hidup Yang Mulia, Seokmin!" Teriak para pengikut Seokmin.

Seokmin kemudian pergi darisana untuk menemui para senior dari penyihir jahat. Para senior tersebut bertepuk tangan atas keberhasilan Seokmin dan kerja kerasnya untuk membangkitkan Sang Dewa secepat mungkin. Seokmin melakukan bow untuk berterima kasih kepada para senior tersebut dan kemudian mulai menyusun rencana berikutnya.

Kisah berlanjut di kayangan, para MAGO terdahulu berkumpul disebuah altar suci, tempat khusus para MAGO yang diberikan oleh Dewa untuk berkumpul. Disana mereka membahas tentang Yuju yang saat ini kembali tertangkap oleh para penyihir jahat, mereka juga membahas energi sihir MAGO milik Yuju yang perlahan dilahap oleh kegelapan.

"Dia benar-benar lebih lemah dari dugaanku." Ujar Ice MAGO.

"Dia tidak pantas menjadi Thunder MAGO." Ujar Fire MAGO.