[BL] Sea Monster Alliance - 海怪联盟

Chapter 9. Lagu Kematian

Suhu yang tidak wajar membakar permukaan laut.  Saat lapisan es kutub mencair, permukaan laut naik secara substansial;  peningkatan suhu menguapkan sejumlah besar air laut, yang kemudian akan menguap ke atmosfer.  Dalam arti tertentu, ini adalah perpanjangan terakhir dari hari kiamat— selama masih ada oksigen, tidak peduli berapa banyak, akan ada peluang untuk bertahan hidup.

Tidak peduli seberapa luas atau dalam lautan itu, akan datang suatu hari ketika itu akan habis.

Kawanan ikan terjun lebih dalam ke laut untuk keselamatan, karena hanya suhu abnormal saja yang dapat menyebabkan kerusakan yang menghancurkan.  Pada saat yang sama, serangkaian peristiwa terjadi karena air yang dipanaskan: reproduksi banyak ikan, dirangsang sekaligus saat periode kawin mereka menjadi aktif di perairan musim panas yang hangat;  hibernasi teripang;  plankton melayang ke permukaan dengan naluri, hanya mati karena radiasi permukaan, dan, akibatnya, menyebabkan kematian massal ikan yang bergantung pada mikroalga ini untuk bertahan hidup.  Bahkan jika beberapa yang beruntung berhasil bertahan, mereka tetap tidak akan bisa hidup selama laut dalam bukanlah habitat alami mereka.

Bencana kiamat membayangi dunia.

Bagi umat manusia, magnetosfer yang melemah berarti semua generator akan rusak.  Masyarakat saat ini dibangun di atas Revolusi Industri kedua, jadi devolusi yang tiba-tiba ini akan menjadi bencana.  Di era digital, hal-hal seperti hard drive, telepon, kamera perekam, transportasi seperti e-bike, mobil, kereta api, pesawat, roket, dan bahkan instrumen terapi di rumah sakit semuanya memiliki satu kesamaan— semuanya terbuat dari bahan feromagnetik.  .

Setiap hari, siapa yang benar-benar merenungkan hal-hal yang telah menyusup ke dalam kehidupan sehari-hari mereka?

Lagi pula, hubungan tidak semuanya diterima begitu saja setelah jangka waktu tertentu.

Setiap kali ada letusan gunung berapi atau gempa bumi yang akan datang, hewan-hewan di daerah itu akan bermigrasi menjauh dari bahaya, tetapi sekarang mereka kehilangan arah, yang tersisa hanyalah ketakutan.  Kumpulan ikan yang tak terhitung jumlahnya berkumpul di bawah ombak sementara pemangsa yang biasanya berputar-putar menghilang.  Di kedalaman laut tanpa dasar, ada makhluk-makhluk besar yang menakutkan berkomunikasi satu sama lain melalui infrasonik aneh meskipun banyak dari mereka bahkan tidak memiliki organ vokal apa pun.

Keberadaan mereka bukanlah – seperti yang telah diduga oleh beberapa organisasi rahasia negara – akibat polusi nuklir yang menyebabkan pertumbuhan ukuran yang tidak normal.  Kenyataannya, nama Abyss sangat tepat— semua monster laut berasal dari jurang gelap gulita di mana tidak ada apa-apa selain perairan gelap sejauh ribuan, bahkan puluhan ribu meter di atas.  Makhluk laut ini akan berkeliaran di mana saja di lautan, tetapi tidak semua rakus seperti Abyss yang tinggal di Laut Selatan, mempertaruhkan penampilan sporadis di atas permukaan dan dengan demikian memungkinkan manusia untuk menemukannya.

Hilangnya magnetosfer memiliki efek besar pada mereka di sarang mereka.  Itulah sebabnya mereka mulai berenang untuk mencari tahu apa yang telah terjadi.  Bahkan untuk monster laut dengan kemampuan khusus, ini adalah perjalanan yang melelahkan;  rasanya seolah-olah ada sesuatu yang sangat berat mendorong mereka, dan pada saat mereka dekat dengan permukaan, mereka hampir tidak ingin bergerak karena betapa lelahnya mereka.  Selama waktu ini, semakin kecil ukurannya, semakin banyak kelincahan yang mereka miliki.

Abyss – dikodekan sebagai 478 di beberapa lembaga rahasia Amerika – stagnan di lautan, hanya naik dan turun dengan jatuhnya ombak.  Ketika Dewi Thalassa masih berlayar, ia telah mengeluarkan polusi suara yang dapat mengejutkan beberapa ikan yang lebih lemah hingga pingsan, tetapi sekarang semuanya diam.  Matahari yang bersinar memanaskan air, dan ikan-ikan kecil berenang di sekitar area di mana batang tubuh gurita terhubung dengan tentakelnya.  Jelas, orang-orang kecil ini menggunakan makhluk di depan mereka sebagai payung dan alat penghisap radiasi.