COY 8 [M]

14.3K 1K 165
                                    

M for..
*Kalau risih diskip aja.

Happy reading!
~~

"Kamu doang yang bikin aku curang kaya gini Gre.."

Dion menunjukkan senyum kemenangannya, lalu ia mengecup bibir Gracia selama beberapa detik. Dion membawa lengan Gracia untuk berada di pundaknya lalu ia mengangkat tubuh Gracia dan membawa Gracia menuju kamarnya.

Dion menurunkan Gracia dengan cukup kasar, namun karna efek dari obat tidur yang ia berikan pada Gracia tadi menyebabkan Gracia tidak bergeming sedikitpun.

Dion melepaskan kemeja yang ia kenakan, sehingga sekarang ia sudah bertelanjang dada. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar dirinya dengan Gracia yang masih tidak sadarkan diri. Tak lama dari itu ponsel milik Dion menampilkan sebuah panggilan video. Dengan cepat Dion menerima panggilan video tersebut.

"Wah gila lo nekat banget anjir!"

Dion hanya tertawa mendengar perkataan temannya dalam panggilan video tersebut.

"Lo ga takut apa pas gituan dibunuh sama dia?!"

Lagi-lagi Dion tertawa. "Ya elah lo masih aja kepikiran tentang itu, dia pernah bunuh orang juga pas masih kecil, udah lama banget."

"Ya tetep aja dia pernah bunuh orang!"

"Lagian tenang aja bro, dia udah gua kasih obat kok"

"Wah brengsek juga lo.."

"Lo tau sendiri gua selalu dapetin apa yang gua mau, gimana pun caranya.."

"Terserah lo deh bro.. Gua tunggu di club biasa. Sekalian gua minta videonya juga ya!"

"Haha lo sama aja brengsek anjing!"

Dion tertawa cukup kencang lalu mengakhiri panggilan video tersebut. Dion membuka kamera pada ponselnya dan menyimpan ponsel tersebut pada meja yang berada di sudut ruangan.

Dion kembali menghampiri Gracia, ia menepuk pelan pipi Gracia.

"Kamu gamau bangun sekarang sayang?" tanya Dion dengan tawanya.

Dion kemudian membuka celana jeans yang ia kenakan dan menyisakan celana boxernya. Dion menaiki tempat tidur dan tanpa ragu ia menindih Gracia.

"Come on baby.. Wake up.. My d*ck is ready.." ucap Dion mengarahkan lengan Gracia untuk menyentuh p*nisnya.

Dion tersenyum miring dan mulai mencium bibir Gracia, tangannya mulai berusaha untuk melepaskan baju yang dikenakan oleh Gracia. Sampai suara bel menghentikan aksinya.

Ding dong

Satu kali bel berbunyi, Dion mengabaikannya dan kembali melanjutkan aksinya. Namun bel tersebut kembali berbunyi beberapa kali dan dalam tempo yang cukup cepat. Dion mengusap kasar wajahnya dan mengerang frustasi. Ia mengacak rambutnya dan segera keluar untuk menemui seseorang yang menekan bel berkali-kali.

Dengan rasa kesal bercampur marah, Dion dengan kasar membuka pintu dihadapannya. Dion cukup terkejut setelah mengetahui siapa yang menekan bel berkali-kali.

Shani.

Dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan, Shani menatap Dion dari ujung kepala hingga ujung kaki. Keadaan hening untuk beberapa saat, sampai Dion lebih dulu membuka suara.

"Eh Shan ngapain?"

Shani diam tidak menjawab, ia masih mengamati Dion. Dion yang merasa Shani memperhatikannya secara berlebihan, tiba-tiba saja merasa gugup.

CRAZY OVER YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang