Surat terakhir untuk Watanabe Haruto [Epilog]

492 64 3
                                    

    Iksan, 24 September

Untuk Watanabe Haruto,
Satu-satunya sahabatku yang paling ku sayangi

Hallo Haru, di sini Jeongwoo.
Saat ini, tepat pukul empat dini hari aku terusik dari mimpiku. Lagi-lagi, seutas selang menembus punggung tangan. Aku tertawa dalam hati, seharusnya kalian tidak usah berusaha sekeras ini. Cairan infus hanya akan mengalir sia-sia, tanpa bisa menyambung sisa umurku yang tak akan lama.

Tidak Haruto, bukannya aku berputus asa. Namun, inilah kenyataannya. Tak sengaja aku mendengar perbincangan dokter dengan perawatnya. Mereka bilang infeksi pada hatiku sudah sangat parah, tak bisa ditolerir lagi. Itu artinya, aku tidak memiliki celah untuk hidup lebih lama. Namun aku bersyukur, karena disisa waktuku yang sedikit ini, kamu dan yang lainnya senantiasa mengelilingiku. Menemaniku. Terimakasih, aku sangat menyayangi kalian.

Haruto, walau esok aku pergi, pastikan kamu tidak menangis berlama-lama. Jangan kamu jadikan kematianku sebagai alasan untuk bersuram. Aku tidak mau disalahkan pokoknya!

Haru, terimakasih sudah menjadi sahabatku dan mendampingiku sampai saat ini. Terimakasih karena sudah bersedia menjadi hal paling berharga untukku. Maaf, karena aku tidak bisa mengirim surat lagi. Haruto, aku menyayangimu.

Selamat tinggal.

                                                                        JW




































–Surat untuk Fukuoka–

End




























Terimakasih sudah membaca sampai akhir ( ꈍᴗꈍ)
Jangan lupa Voment dan share juga(≧▽≦)
Sampai jumpa.

Surat untuk Fukuoka [End]Where stories live. Discover now