bab 14

3 4 0
                                    

Malam ini sangat sunyi dan sepi , rintikan air hujan yang perlahan lahan  turun ke bumi disertai angin sepoi-sepoi . wanita itu  menatap langit yang tak di hiasi oleh bintang dan bulan pada malam hari ini .

Tak lama Naura keluar dari kamar menuju ke dapur karena merasa kerongkongan nya kering.ketika ia berjalan menuju dapur hal yang ia lihat adalah Laras  dan kinta sedang menatap nya dengan tatapan sinis,Naura hanya mengabaikan mereka lalu pergi menuju dapur .

Tapi ketika Naura ingin kembali ke kamar nya
Pranggg......
Naura membulatkan matanya ketika tak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan mamanya.
"Aduh pasti mama marah banget ini "gumam Naura dengan wajah paniknya.
Laras dan kinta yang mendengar suara sesuatu yang jatuh  langsung menghampiri sumber suara.

"Astaga siapa yang mecahin vas kesayangan saya"teriak Laras  histeris .Naura hanya bungkam tak berani berbicara.

"Pasti kamu kan yang mecahin "bentak Laras  menunjuk Naura .

"Maaf ma"ucap Naura seraya menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah mama nya.

"Kamu tau kan harga vas nya mahal ,diri kamu aja mungkin kalau dijual nggak bakalan bisa ganti rugi vas bunga saya"bentak Laras  dengan tatapan mata menyalang karena emosi.

Naura tak bergeming dia tetap diam takut akan kemarahan laras .

"Udah ma hukum aja "ujar kinta kepada laras.

"Iya kamu benar kinta anak kurang ajar kayak gini harus dihukum"ujar Laras  sambil menarik rambut Naura.

"Jangan ma"ujar Naura dengan mata yang berkaca kaca menahan sakit akibat jambakan kuat dari Laras.Laras menarik paksa Naura  menuju kamar mandi , kemudian Laras menenggelamkan kepala Naura di bath up kamar mandi.

"hoshhhh....huhhhh..... ampun ma hikss"Hela Naura saat kepala nya diangkat dari dalam air oleh Laras.

Laras melepaskan tangannya dari kepala Naura
Lalu mengambil sebuah tali dan mengikat kedua tangan Naura dan kaki Naura, kemudian mendorong Naura hingga terbentur ke dinding kamar mandi .Laras mulai menyalakan shower lalu mengguyur tubuh naura.
tak ada rintihan atau tangisan dari Naura,ia pasrah,memberontak pun tak ada gunanya .

Setelah merasa puas menyiksa Naura laras akhirnya melepaskan Naura dan meninggalkan Naura dengan keadaan yang sangat memprinhatinkan,bibir yang mulai membiru serta rambut acak-acakan dan tubuh nya yang menggigil akibat terlalu lama terkena air ,Naura berjalan dengan lunglai ke kamarnya .Naura menjatuhkan tubuhnya dilantai,rasa sakit dihatinya mengalah kan rasa sakit di seluruh tubuh nya.

"hikss.....sakit ma..... hikss....."Isak Naura memegangi dadanya yang terasa sangat sesak .
Naura merasakan sesuatu cairan hangat yang keluar dari hidung nya.akhir akhir ini Naura selalu merasa sangat pusing serta mengeluarkan darah dari hidung nya .

Saat ini Naura merasa kepalanya sangat pusing dan berdenyut ,ia mengambil sebuah obat pereda nyeri dari laci lalu menelannya tanpa air.

Jangan ditanya apakah obat itu tidak pahit jika ditelan tanpa air karena Naura tidak merasakan apapun sebab kehidupan Naura lebih pahit dibandingkan sebuah obat

Pusing  dibagian kepala, keluar darah dari hidung , rambut rontok ,mudah lelah gejala gejala itu mulai muncul 1 tahun belakangan ini.tapi Naura tak pernah mengganggap hal ini serius , jika merasa kepalanya berdenyut Naura akan membeli obat pereda nyeri dari apotek.

~~~~~


Naura terbangun dari tidurnya dan meringis saat kepala nya terasa berdenyut.tadi malam setelah kejadian itu Naura tertidur dengan baju yang basah kuyup karena sangat mengantuk .
Naura berjalan keluar kamar untuk bergegas melakukan kegiatannya setiap hari .
Ia tidak melihat seorang pun ketika keluar dari kamar, biasanya ia akan melihat bi Inah setiap pagi tapi tidak dengan hari ini karena bi Inah sedang pergi untuk menjenguk saudara nya yang sakit.

Akhir dari Segalanya (Revisi)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora