23. MENGETAHUI

14 4 0
                                    

Ku harus menemui cintaku
Mencari tahu hubungan kita
Apa masih atau telah berakhir?
Kau menggantungkan hubungan ini
Kau diamkan aku tanpa sebab
Maunya apa?
'Ku harus bagaimana, kasih?
Sampai kapan kau gantung cerita cintaku?
Memberi harapan
Hingga mungkin 'ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu
Detik-detik waktu pun terbuang
Teganya kau menggantung cintaku
Bicaralah biar semua pasti
Kau menggantungkan hubungan ini
Kau diamkan aku tanpa sebab
Maunya apa?
'Ku harus bagaimana, kasih?
Sampai kapan kau gantung cerita cintaku?
Memberi harapan
Hingga mungkin 'ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu
Gantungnya hubungan cinta denganmu
Membuatku sakit
Hingga mungkin 'ku tak sanggup lagi
Dan meninggalkan dirimu
U-wo-o-o ...

🎼Gantung—Melly Goeslaw🎼

23. MENGETAHUI

"Sialan! Bisa-bisanya mereka mengendus keberadaan kita ini!" ucapnya kesal. Wajahnya sangat terlihat marah.

"Sabar bos, tempat kita aman. Mana mungkin mereka bisa menjangkaunya?!" tegasnya.

Mereka adalah pelaku penculikan Anaya dan Jihan. Siapa sangka, polisi sudah mulai mengetahui keberadaan mereka. Dan sebentar lagi mereka akan tertangkap.

"Kalian, seret dua gadis yang tahu soal penculikan ini! Saya tidak ingin, mereka lebih jauh berbicara tentang keberadaan kita!" titahnya.

"Baik bos!"

Dua anak buah itu langsung pergi dan mencari dua mangsa selanjutnya. Tawanya sangat puas, ia sama sekali tidak memikirnya konsekuensi yang akan didapatnya.

***

Anaya dan Jihan masih disekap. Sudah lima hari mereka di sini. Belum ada satu pun pertolongan yang datang. Mereka sangat tersiksa, kenapa para penjahat itu malah menculik mereka? Padahal, Jihan dari keluarga biasa saja, kalau Anaya sudah pasti dari keluarga berada.

"Nay, udah berapa kali kita kabur, enggak berhasil lolos juga! Lama-lama di sini, kita bisa mati!" ucap Jihan. Yang sudah muak dan jengah melihat itu-itu saja setiap harinya.

"Udah hampir seminggu, apa enggak ada yang nyari kita gitu?"

"Ya, mana gue tahu! Tapi, bisa aja mereka nyari kita. Skha sama Agatha pasti bantuin kita. Tenang aja, mereka waktu itu lihat kita sama dua penjahat itu kan?" Mata mereka berbinar. Skha dan Agatha mengetahui kalau terakhir kali, mereka bersama dua penjahat itu.

"Akhirnya, mereka pasti bantu kita. Kita harus bersabar aja," kata Anaya. Untuk saat ini, menunggu lebih baik dari pada gegabah untuk mencoba melarikan diri.

***

"Bryan!" panggil Hana. Namun, orang yang dipanggil berpura-pura tidak mendengar.

"Bryan tunggu!" cegah Hana. Dan langsung saja ia berlari sampai di depan Bryan. Ia sedikit membenarkan deru napasnya.

Mata mereka bertubrukkan, Hana dapat melihat cinta dari mata Bryan. Apakah sesulit itu mendapatkan cintanya kembali?

"Apa?" ucapnya ketus. Hana sudah biasa mendapat perlakuan seperti itu dari Bryan. Tapi, ia sama sekali tidak memasukkannya ke dalam hati. Karena, marahnya Bryan tidak benar-benar marah kepadanya. Hana dapat menjamin itu.

"Ini, soal uang OSIS," ucap Hana. Bryan menautkan kedua alisnya.

"Uang apa?" tanyanya bingung.

Kemudian, Hana mengajak Bryan untuk duduk terlebih dahulu. Sebelum dirinya menjelaskan apa yang akan ia sampaikan.

ALVAYA DANGEROUS [TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang