Bab 45

418 42 3
                                    

Tangan mungil berwarna putih susu melingkar erat pada perut sixpack yang tertutupi dengan baju santai putih yang digunakan oleh pria berpotongan rambut Undercut yang dilihat dari pertama kali ia melingkarkan tangan pada perut sixpack itu yang tengah memasak tidak terkaget, bagaimana mungkin sang pemilik tidak kaget, apakah ia memiliki mata di belakang kepalanya.

Tangan wanita surai coklat itu mengelus kasar rambut potongan undercut milik pria yang tengah membumbui masakannya, yang membuat sang empu mengerutkan alisnya tajam, namun hanya diam.

Wanita surai coklat itu memeluk kembali perut pria undercut, hingga kelama-lama turun memeluk pinggangnya "Veve" panggil manja wanita surai coklat, yang hanya di tanggepi dengan deheman kecil dari pria yang tengah menjadi koki.

Dagu kenyal milik wanita itu menyelender pada bahu pria undercut, dengan memperhatikan masakan yang tengah di racik oleh pria cebol di pelukannya. "Apa yang kau masak? sangat enak, terakhir kali aku mencoba masakanmu, aku ketagihan" Ucap Wanita itu, yang bernama (name) Nakajima, putri satu-satunya dari CEO perusahaan Kanada yang sangat tertutup bahkan tidak pernah menghadap media.

"Matamu di pakai untuk apa selama ini?" ujar ketus pria cebol yang tengah memasak.

(name)mencebikkan bibirnya, Dan diam menatap tangan Levi yang lihai memasukkan beberapa macam bumbu dan juga bahan-bahan makanan yang ia masak.

Tidak di ragukan, dirinya tertegun bahwa dirinya dan levi , levi lebih pintar memasak, fakta itu lah yang membuatnya menciut, bagaimana bisa cebol sialan ini bisa melakukan segala hal layaknya ibu-ibu pada umumnya, sedangkan ia bisa melakukannya namun tidak begitu hebat.

Yang hanya bisa ia lakukan atau pun keahliannya yaitu memasak makanan rumahan ala khas jepang, menguasai tiga bahasa yaitu Jepang, kanada, dan b.inggris. (name) menghela nafas, dirinya sadar bahwa kurang berpendidikan tinggi walaupun dari keluarga terpandang, dirinya yang nolep ini hanya suka di kamar dan membaca, menonton anime, dan bahkan rebahan, hanya itu kesehariaannya saat di mansion kediaman ayahnya kanada, walaupun beberapa kali juga ia membantu para pembantu saat sedang mode rajin.

Levi yang menyadari helaan nafas (name) menguruh (name) untuk duduk diam di meja, sedangkan dirinya memasak membuat sarapan, yang hanya di angguki (name) dan menurut duduk di kursi salah satu dari 4 kursi.

Pandangannya pun hanya menatap punggung pendek Levi dalam diam, dengan sesekali tertegun sesekali merasa de javu akan kejadian yang selalu berulang kembali seperti, hingga senyum kecil terulas di bibir merah mudanya.

Hingga tanpa sadar Levi sudah selesai dengan kegiatannya dan meletakkan beberapa makanan berkuang di hadapan (name), dengan bubur merah juga terdapat di hidangan.

"Berhenti berpikir hal aneh" Ucap Levi sembari menarik kursi dan duduk berhadapan dengan (name).

Wanita surai coklat itu merotasikan matanya, dan memilih melihat hidangan di hadapannya, matanya menyipit "Untuk apa kamu memasak bubur merah?" tanya (name), sungguh dirinya tidak suka bubur merah, setiap kali ia memakannya ia menjadi lebih kurus.

"Siapa lagi yang ada di sini?" Jawab datar Levi, lalu meraih sup miso di hadapannya dan menyendoknya masuk ke dalam mulut.

(name) hanya melongo, Levi hanya menyediakan sup Misonya satu! lalu dia harus makan apa? "Kenapa kamu makan sup miso ku!, aku makan apa kalo gini?" Tanya (name), ia menatap tajam Levi dengan bibirnya yang berkerut.

"Lihatlah makanan di depanmu"

Bibir pink mudanya semakin turun ke bawah, wajah cemberut menghiasi wajah (name) saat ini, aaahh.. ia benar-benar benci bubur merah, ia benci bubur merah.
"Aku tidak suka" racaunya, sembari mendorong pelan ke hadapan Levi.

ɴɪᴄᴇ ᴛᴏ ᴍᴇᴇᴛ ʏᴏᴜ  (Levi X Reader)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora