6. ARA VS ILA

20K 3.5K 182
                                    

HALLO SEMUANYA!

(sabar belum ada orang, sabar🙂)

Pas buka wattpad terus ada notif vote senengnya ampe kayang😭🤸‍♂️

MAKASIH YANG UDAH MAMPIR BACA TERUS VOTE CERITA SAYA!

Semoga sehat selalu❤️

Oke langsung aja~

🔥HAPPY READING🔥

Sejujurnya, Ara masih penasaran siapa yang ada dibalik pintu kayu tua tadi, Ara yakin ketukannya mendapat jawaban meski terdengar samar. Namun sekali lagi, ia yakin ada seseorang di sana.

Sialnya, belum sempat Ara mendobrak pintu itu menggunakan kemampuannya, Ryan datang membawanya pergi dari sana. Laki-laki yang kerap kali dipanggil nemo oleh teman-temannya mengatakan bahwa ruangan itu adalah ruangan berhantu.

Alih-alih percaya perkataan Ryan, Ara malah dirundung rasa kesal dan lega sekaligus. Lega karena Ryan tidak menyadari perubahan warna matanya.

"Haahh," Helaan nafas panjang terdengar dari mulut Ara, gadis itu merebahkan kepalanya di meja.

"Psstt," Liza menyenggol lengan Ara, membuat gadis itu menoleh.

"Apa?"

Liza menyodorkan cookiesnya. "Makan,"

"Nanti aja,"

Liza menyadari ada yang tidak beres dengan Ara. Teman sebangkunya terlihat sangat lemas dan tak bertenaga, memastikan Mis Bulan sedang fokus membaca materi dibuku, Liza menoel bahu Ara lagi.

"Kenapa? Pelajarannya susah?"

Ara menggeleng, menatap datar buku tulis yang masih kosong dihadapannya.

"Males" jawab Ara sekenanya.

"Sini, gue catetin"

"Gak usah"

"Udah gak papa, lagian gue udah selesai." Liza mengambil alih buku Ara, lalu segera mengisi bagian buku yang masih kosong itu dengan tulisan.

"Makasih"

Liza tersenyum manis, "sama-sama, lo kalau ngantuk tidur aja. Tenang, gak bakal ketauan, Mis Bulan kalau ngajar gak pernah negur muridnya yang tidur. Liat deh, Eka udah molor dari tadi," ujar gadis cantik itu seraya menunjuk Eka yang sudah tertidur pulas dengan mulut sedikit terbuka dan dengkuran halus yang terdengar.

Sedangkan Danie sedang asik berlayar di twitter, sesekali bergumam anjir gede!

Ara mengernyit heran.

"Kalau Danie biasa, gitu-gitu dia bandar bokep. Isi twitternya haram semua," cibir Liza.

Ara kembali menoleh pada Liza, "kalau lo?" tanyanya.

"Gue?" Liza menunjuk dirinya sendiri dengan pena, Ara mengangguk. "Gue suka cookies!"

"Lo suka apa, Ze?" tanya Liza.

Ara menggidikkan bahunya acuh, "gak suka apa-apa."

"Lo harus mencari tau sesuatu yang lo suka."

VICTORIA[Sudah terbit] Where stories live. Discover now