9

6.5K 821 21
                                    

Heyoo up lagi nih guys hehe

Ternyata ngatur waktu itu susah ya, keknya aku ga terlalu bisa ngatur waktu deh tapi aku usahain supaya bisa tetep update.

Maaf banget buat kalian nunggu:)

...

Memejamkan mata sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya, Nathan bergumam "gimana ya keadaan di sana?"

Saat ini dirinya berada di rooftop sekolah, apalagi kalau bukan untuk bolos? Lagian dia juga sudah pintar dan memahami semua mata pelajaran yang diajarkan, bahkan dia bolos guru tak melarang.

Bukan, bukan karena perlakuan spesial atau apa, akan tetapi jika Nathan tetap dibiarkan di dalam kelas bisa bisa para guru akan mengajukan resign akibat sudah angkat tangan akan tingkah Nathan yang melebihi bekantan membuat semua guru bahkan kepala sekolah tepuk jidat, mereka sudah lelah dengan Nathan jadi mereka membiarkan Nathan berlaku semaunya asal tak merugikan orang lain.

Nathan tetap diam di tempatnya walaupun ia tau saat ini ada seseorang yang memperhatikannya.

Karena tidak tahan akan keheningan yang melanda akhirnya Nathan mulai membuka percakapan.

"Sebenernya ada masalah apa lo sama Grace?" tanya Nathan

Sementara pihak lain hanya diam tak menjawab melainkan mendekati tempat Nathan, ia menopang badannya dengan tangan pada pembatas rooftop sambil menghela nafas pelan.

"Gue ga ada masalah sama dia ataupun sama siapapun itu disini" ucap pihak lain

Nathan mengernyit "terus kenapa lo selalu aja ganggu dia?" tanya Nathan

Pihak lain hanya tersenyum tipis "lo tau? Gue ngelakuin itu buat ngebantu dia"

Nathan terkekeh "gue ga paham"

Pihak lain menyeringai "lo pasti tau kan ending dari novel ini?" ucap pihak lain yang segera membuat Nathan dengan reflek langsung menodongnya dengan pisau lipat yang selalu ia bawa.

"Siapa lo sebenernya?"

"Cindi"

"Hahahaha kalem bro kalem oke" ucapan Cindi dengan nada main main yang membuat Nathan kesal tapi tak ayal langsung menurunkan sikap waspada nya.

"Jawab aja pertanyaan gue, lo pasti tau kan ending dari novel ini?" celetuk Cindi

"Grace mati karena overdosis obat akibat gangguan mental, dan tentunya Raffa serta lo dapet happy ending" ucap Nathan mulai menyadari suatu hal

"Tunggu, overdosis obat?" gumamnya membuatnya terbelalak.

"Lo"

"Hmm iya, itulah yang terjadi di akhir cerita, gue udah nyoba buat ngubah ending cerita novel ini, dan lo tau apa yang gue dapet? Tetep aja endingnya Grace tetep mati, walaupun tokoh utama dapet bad ending sekalipun." jelas Cindi

"Dari mana lo tau?" tanya Nathan tak habis pikir

"Karena gue udah ngulang kehidupan disini berkali kali, apapun yang gue lakuin, gue tetep ga bisa bikin Grace happy ending" ucapnya sambil menatap ke depan dengan pandangan kosong.

"Kenapa lo mau bantuin Grace?" tanya Nathan

"Gue"

"Gue nyesel"

"Kenapa?"

"Karena novel ini gue buat atas kebencian gue sama kakak gue, dan yah lo tau Grace itu gue ciptain sesuai sama karakter kakak gue yang udah ga ada, dia udah pulang ke tempat nya" ucap Cindi tersenyum getir

Crazy Male Transmigration (End)Where stories live. Discover now