08. Jenan dan Jovan

1.8K 348 41
                                    

Jam 21.30, Sean dan Riki sedang sibuk membersihkan pensil warna milik Riki, mereka baru saja menggambar bersama.

Tiba-tiba Mama datang dan duduk di sofa, ia menatap Sean terus menerus dan itu membuat Sean tidak tenang.

"Kenapa, Ma?" Tanya Sean.

"Temen kamu yang tadi siang siapa, sih?" Mama bertanya balik. "Namanya Jenan, temen baru Sean. Kenapa Ma?"

Mama hanya menggeleng, "mirip Jovan."

Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Mama kembali ke kamarnya.

"Abang punya temen baru lagi?" Tanya Riki, ia tidak sengaja mendengar percakapan Sean dan Mama barusan.

Sean hanya mengangguk.

"Emang mirip sama bang Jovan?" Riki kembali bertanya. "Jujur sih iya," jawab Sean.

"Sepupunya bang Jovan kali," ucap Riki ngasal.

"Masa sih?"

Riki menaikkan pundaknya sebentar, "nggak tau, sih. Nebak-nebak aja."

Sean hanya diam dan kembali membereskan meja.

Esoknya.

Seperti biasa, Sean dan Jenan duduk bersama di bawah pohon beringin yang berada di halaman sekolah.

"Lo mirip temen gue," ucap Sean tiba-tiba.

Jenan menoleh ke arah Sean, "masa? Kebetulan kali?" Ucapnya. Sean hanya diam beberapa saat dan kembali berbicara, "lo punya keluarga yang namanya Jovan nggak sih?"

"Jovan? Kenapa?"

"Lo mirip Jovan, temen gue yang udah meninggal."

Jenan terdiam.

"Ah.. jadi elu, toh."

Sean menaikkan alisnya karena bingung.

"Iya, Jovan sepupu gue."

"Udah gue duga," ucap Sean.

"Dan sekarang, Jovan ada di dalam diri gue."

Sean kembali merasa bingung, "maksudnya?"

"Lo sekarang lagi natap Jovan."

"Lo Jovan? Ngga mung-"

"Mata Jovan."

"Kedua mata Jovan dikasih ke gue."

Tbc

Kata Mama | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang