🍺 BAGIAN TUJUH

66 5 0
                                    

Menjadi sorotan ketika nama Sehun dengan jelas disebut oleh rektor sebagai pendaftar dengan nilai terbaik. Nilainya nyaris sempurna, ia bisa dengan mudah menjadi anak teknik, namun memilih masuk jurusan seni rupa. Beberapa dosen gemas ingin menarik anak berbakat itu untuk pindah jurusan.

Kini Sehun resmi menjadi kebanggaan terbaru fakultas seni.

Setelah Sehun tampil menaiki podium dan diberikan kalung ospek sebagai perwakilan, maka dimulailah ospek yang diikuti ratusan anak baru, di universitas, dilanjutkan ospek fakultas, dan ospek jurusan.

Takdir tidak kemana, Jongin mendapati pangeran tampannya menjadi satu gugus ospek dengannya. Oh Sehun dengan rambut cepak sangat tampan dengan setelan baju hitam dan putihnya. Alis tajamnya sangat apik memberi kesan tegas pada matanya.

Jongin jadi ingin dadanya disusui oleh wajah tampan itu.

"Jangan sange disini, nanti susah genjotnya.." Bisik Sehun sembari meremas payudara kanan Jongin.

Pipi Jongin memerah. Mereka berada di deretan penerimaan mahasiswa baru tiga baris dari belakang.

Sehun hanya menyeringai tipis ketika mendapati perempuan di samping kiri Jongin duduk dengan tersipu.

Perpaduan yang dicari banyak wanita ada pada Sehun. Badboy tampan dan kaya raya.

"Dek, jangan bertindak aneh-aneh disini." Seorang kakak tingkat menegur Sehun.

"Saya hanya mengobrol biasa. Dia mengandung calon anak saya, kak.." Sehun balas santai sembari mengelus perut Jongin yang ditutup rok pendek hitam. Tentu saja tubuh Jongin bohay sekali.

"Ja-jangan terlalu mencolok!" kakak tingkat yang bertugas sebagai pengawas itu kembali dengan wajah memerah melihat pasangan sempurna itu.

"Hei! Sejak kapan aku hamil anakmu dasar sialan!" Jongin memaki sedikit berbisik. Bibir plumnya menempel di telinga putih Sehun.

Suara ramai mereka terhalang yel-yel dan audio acara pembukaan ospek. Mereka beruntung.

"Aku tidak bilang kau hamil. Aku hanya bilang kau mengandung calon anakku." bibir pucat itu mengecup kilas pipi gemil Jongin.

Memandang lembut wajah manis Jongin yang kini rambutnya digelung keatas sesuai arahan aturan ospek.

Minimalis. Tapi Sehun suka.

"Calon an- astaga maksudmu spermamu?! Kau mesum!" Jongin mengeplak keras kepala Sehun. Tapi hanya dibalas tawa oleh lelaki pucat itu. Calon anak yang tidak membuahi apapun.. Sperma.

"Kau yang mengajak di kamar mandi bawah tadi, Jong." Sehun masih sedikit terkekeh lalu menggenggam jemari tangan kanan Jongin.

"Tapi jangan di dalam rahimku! Bagaimana kalau aku hamil?!" Jongin masih kesal memukuli punggung lebar Sehun.

"Aku tahu kau sedang tidak subur, sayang.." Sehun menahan tangan Jongin lalu mengecupnya.

"Jahat, kau lebih tahu tubuhku dibanding aku sendiri.." tubuh tan Jongin merosot, merebahkan kepalanya di bahu bidang sahabat tampannya itu.

Hari-hari ospek berlau dengan cepat.

Sehun mendapatkan banyak sekali penggemar dari hari pertama. Bahkan banyak gadis yang datang dari fakultas lain sekedar untuk melihat lelaki tampan itu berlalu dari gedung satu ke gedung lain.

Lalu menjadi kesal melihat Sehun yang selalu menyempatkan diri bertemu Jongin setiap harinya.

Seperti efek, Sehun terkenal, maka Jongin juga terkenal.

Bukan rahasia lagi bahwa Sehun dan Jongin sering melakukan itu. Fans Sehun sering kali mendengar desahan ketika keduanya bersama di tempat tempat tertentu.

BRIDEWhere stories live. Discover now