11

538 56 5
                                    

FLASH BACK

Sudah hampir setengah jam Earth berada di kafe ini, sampai akhirnya orang yang di tunggu itu tiba juga.

"Lama menunggu?" Ucap orang itu seraya menarik kursi dan mendudukan dirinya.

"Cukup lama."

"Maaf, jalanan hari ini macet."

"Tak masalah."

"Baik, jadi apa yang membuatmu menyuruh aku kesini?"

"Saya tidak akan berbasa-basi, saya meminta mu kesini untuk meminta izin mu Tay" Ucap Earth pada Tay yang merupakan sepupu Mix.

"Izin?"

"Ya, saya ingin membawa Mix untuk tinggal bersama saya."

"Apa? Kau gila?" Ucap Tay yang cukup terkejut.

"Sepupu mu yang membuat saya gila."

"Earth, aku tahu kamu mencintai dia,
tapi jangan sampai cinta itu berakhir jadi obsesi. Kau mengerti maksudku?"

"Saya tahu." Jawab Earth singkat.

"Kau boleh mencintainya, tapi apakah perlu sampai meminta nya tinggal bersama?"

"Dia selalu sendirian, jadi saya ingin dia ikut bersama saya."

"Dia masih punya kami!" Ucap Tay menegaskan.

"Apa kalian menemui nya setiap hari? Atau paling tidak satu menggu sekali? Tidak bukan? Saya tau bahwa kamu dan orang tua mu cukup sibuk dengan urusan kalian sendiri." Tay dibuat terdiam oleh perkataan Earth.

"Dengar, sebenarnya saya bisa membawa dia semau saya tanpa izin siapapun, hanya saja saya menghormati kamu sebagai kakak sepupunya. Saya tidak mengambil dia, kalian tetap keluarga nya. Hanya saja saya ingin membawanya untuk saya rawat."

"Apa kau sungguh mencintai nya?" Tanya Tay memastikan.

"Tak diragukan lagi." Jawab Earth.

"Kau akan benar-benar menjaganya kan?"

"Percaya pada saya!" Jawab Earth meyakinkan.

"Jika aku mendengar dia terluka karena mu, aku sungguh akan membunuhmu." Ucap Tay penuh ancaman.

"Tak perlu. Saya yang akan membunuh diri saya sendiri jika saya melakukan kesalahan dalam hidupnya."

Tay membuang nafas kasar.

"Baiklah, aku mengizinkan mu." Ucap nya kemudian.

"Terimakasih, kalo begitu saya akan pergi. Sampai jumpa." Ucap Earth seraya berlalu meninggalkan Tay.

"Sampai jumpa." Balas Tay kemudian.

Earth memasuki mobilnya dengan santai.

"Hai Ibu." Sapa nya ketika melihat wajah sang ibu di layar telepon.

"Hallo sayang." Terdengar sapaan hangat di seberang sana.

"Ada sesuatu yang ingin Bumi katakan."

"Apa itu sayang?"

"Ibu, Bumi menemukannya."

"Semesta mu?" Tebak sang Ibu.

Earth sangat dekat dengan ibunya, jadi dari dulu sejak ia beranjak remaja dia selalu membicarakan tentang cinta dengan Ibunya. Earth selalu berkata bahwa dia ingin Semesta, dia memerlukan seseorang untuk menjadi kehidupan nya. Meski perkataan Earth terdengar tabu, tapi sang Ibu paham maksud anaknya. Sehingga dia mengatakan pada Earth bahwa jika Earth menginginkan seseorang yang tepat maka dia harus menunggu, jika sudah waktunya maka orang itu akan datang dengan sendirinya. Dan untuk menyadari siapa seseorang itu Earth tak akan butuh waktu yang lama, karena hanya dalam seperkian detik pun dia akan langsung dibuat jatuh cinta. Dan Ya, Earth merasakan itu saat pertama kali netra nya beradu dengan mata indah milik Mix.

"Ya, Bumi bertemu dengannya satu bulan yang lalu."

"Kenapa baru cerita sekarang? Kamu melupakan ibumu?"

"Tidak ibu, Bumi ingin meyakinkan dulu hati Bumi sebelum bercerita pada ibu."

"Lalu, sekarang kamu yakin dia orang nya?"

"Sangat yakin bu. Bumi dibuat jatuh cinta dengan hanya menatap nya beberapa detik. Dan sekarang Bumi bahkan dibuat jatuh cinta berkali-kali olehnya."

"Siapa dia?"

"Mix, namanya Mix. Dia seorang pria Bu." Ucap Earth penuh keberanian.

Dapat Earth lihat raut terkejut dari Ibunya, dalam hati ia berdo'a agar sang ibu dapat mengerti akan pilihannya.

"Kau yakin?" Tanya sang ibu setelah cukup lama terdiam.

"Ya, hanya dia yang mampu membuat jantung Bumi berdetak lebih cepat dari biasanya. Hanya dia satu-satunya orang yang ingin Bumi jaga. Maaf Bu."

"Bumi, ibu memang sedikit terkejut. Tapi tak apa nak, ibu tak kecewa padamu. Lakukan apa yang kamu inginkan. Siapapun dia yang menjadi semesta mu, ibu tak masalah selama dia mampu membuat mu bahagia. Jika Mix adalah satu-satunya orang yang bisa membuat mu menganggap bahwa dunia indah, maka seharusnya ibu berterimakasih padanya. Sayang, kamu tak perlu khawatir, kami akan menerima nya."

Earth melihat senyuman hangat sang ibu. Dan entah apa yang membuat nya berkaca-kaca. Perasaannya lega. Dia benar-benar bahagia sekarang.

"Apa kamu akan menangis?" Tanya sang Ibu.

"Bumi bahagia Bu."

Jujur saja sang ibu tak pernah melihat anaknya tersenyum lebar dengan mata berkaca-kaca seperti ini. Sekarang dia tau seberapa jatuh anaknya ini pada Mix yang di sebut Semestanya.

"Terimakasih ibu, terimakasih sudah mau mengerti akan pilihan Bumi."

"Sama-sama sayang. Ibu tau seperti apa kamu, kamu adalah orang yang dewasa dan kompeten. Jika kamu berkata bahwa Semesta mu itu dia maka ibu percaya. Selamat sudah menemukan kehidupan mu." Ucap sang ibu penuh ketulusan.

Earth tersenyum lebar pada sang ibu, dia benar-benar beruntung memiliki orang tua yang selalu menghargai keputusan nya. Sekarang dia lega karena Dia dan Mix sudah mendapatkan restu semua orang.

Bumi dan Semestanya. (Earthmix)Where stories live. Discover now