26

400 41 26
                                    

Selama perjalanan menuju rumahnya yang dulu, Mix hanya memandang hampa kendaraan yang berlalu lalang begitu saja dari arah sebaliknya. Seakan mengerti akan keadaan Mix, langitpun ikut menumpahkan kesedihannya. Hujan deras turun begitu saja menutupi suara dari Isak tangis Mix, mengguyur setiap tempat seakan memberi tahu betapa menyedihkannya Mix. Ia mencengkeram erat kepalanya. Di tengah hujan yang lebat ini dia masih harus mengalami perdebatan sengit antara hati dan otaknya. Ia memikirkan salah atau tidak keputusan nya.

Langkahnya gontai, tubuhnya bergetar hebat, sedangkan hujan semakin deras. Sebanyak itulah air mata Mix yang di tumpahkannya. Ingatan nya kembali pada masa dimana Earth pertama kali menghampiri nya, dengan tak tahu malu pria itu secara terang-terangan menunjukkan ketertarikan nya pada Mix. Bagi Mix saat itu, Earth adalah satu-satunya pria paling berani yang pernah ia temui. Pria itu tak menyerah untuk mengikuti Mix kemanapun dan meminta Mix untuk bersamanya. Hingga akhirnya, benteng pertahanan Mix runtuh juga. Earth, pria itu mampu membuat Mix jatuh. Mix dibuat jatuh cinta pada Earth. Cinta yang bahkan tak pernah Mix berikan pada siapapun sebelumnya, bahkan tidak pada dirinya sendiri. Bagi Mix, rasa yang dia punya untuk Earth lebih dari segalanya. Tapi sial, Earth dengan kurang ajarnya menghancurkan dia hingga melebur menjadi butir-butir debu yang tak berarti. Earth mencabik satu-satunya hati yang Mix punya. Sekarang, tak ada lagi yang tersisa dalam diri Mix. Karena Earth sudah mengambil semuanya.

"Tittttttttttttt!"

Mix terlonjak mendengar bunyi klakson yang cukup nyaring itu. Rupanya dia berjalan di tengah-tengah.

Seorang pria tinggi keluar dari mobil itu, berlari kecil menghampiri Mix yang masih mematung dengan keadaan yang sudah basah kuyup.

"Siwi?"

Mix tak bergeming, ia masih dengan pandangan kosongnya.

"Siwi! Ada apa? Hey!" Luke, pria itu mengguncang tubuh Mix yang masih tak bereaksi sama sekali.

"Siwi, sadarlah! Lihat aku! Ada apa?"  suara hujan yang cukup deras membuat Luke meninggikan suaranya.

Bukan jawaban yang keluar dari Mix, melainkan raungan dengan suara tangis yang memilukan.

Luke terkejut, namun dengan cepat ia segera membawa Mix dalam pelukannya. Menepuk pelan punggung Mix dan mengusap pucuk kepala Mix dengan lembut sembari merapalkan kalimat-kalimat penenang pada pria pendek itu.

"Tak apa, tenanglah! Saya disini!"

"Dia! Dia mengkhianati ku." Ucap Mix disela tangis nya.

"Tak apa, Tak apa Siwi. Kamu masih memiliki saya."

"Tidakk, bagaimana saya bisa hidup? Dia, mas bumi sudah membawa seluruh hidup saya." Mix berucap dengan susah payah karena suara nya tercekat akibat tangis nya yang histeris.

Luke bergidik ngeri. Rasanya pedih sekali mendengar tangisan pilu ini.

"Ayo masuk ke mobil, kita tak bisa tetap berdiri di tengah hujan yang deras seperti ini." Luke berucap seraya memapah Mix untuk masuk ke mobilnya. Sedangkan Mix, dia sudah mulai kehilangan kesadaran nya. Mix sudah berjalan kaki cukup jauh di tengah hujan lebat seperti ini. Dia lelah pastinya, terlebih dia sudah menangis cukup lama.

Sakit banget ngebayangin kalo Mix beneran harus ngalamin ini🥺

Bumi dan Semestanya. (Earthmix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang